Kendati tidak mengirimkan atlet ke Seri Piala Dunia terakhir di Korea Selatan, Federasi Panjat Tebing Indonesia menyebut peluang atlet andalan Veddriq Leonardo menjadi juara umum terbuka lebar
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Piala Dunia Panjat Tebing nomor kecepatan seri Jakarta pada 30-31 Oktober 2021 dipastikan batal. Federasi Panjat Tebing Indonesia juga memastikan tak akan mengirimkan atletnya di Seri Piala Dunia tersisa di tahun ini. Namun, peluang atlet panjat tebing andalan Indonesia Veddriq Leonardo untuk menjadi pemenang tahun 2021 di akhir tahun tetap terbuka lebar.
Presiden Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC) Marco Scolaris di laman IFSC mengatakan, pembatalan Piala Dunia Seri Jakarta disebabkan pandemi Covid-19 yang belum terkendali. Seri Piala Dunia IFSC di Jakarta sedianya akan menjadi penutup dari 6 seri Piala Dunia nomor kecepatan di tahun 2021.
Keenam Seri Piala Dunia nomor kecepatan pada tahun ini berlangsung di Salt Lake City, Amerika Serikat; Villars, Swiss; Seoul, Korea Selatan; Xiamen dan Wujiang di China; serta terakhir di Jakarta. Adapun Seri Piala Dunia di Xiamen dan Wujiang telah lebih dulu dibatalkan karena pandemi Covid-19. Menyusul batalnya Seri Piala Dunia di Jakarta, artinya Seri Piala Dunia nomor kecepatan di Seoul, 1-3 Oktober, akan menjadi seri terakhir tahun ini.
Ketua Umum I Bidang Internal Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Ferry Ardianto menyampaikan, jajaran pengurus FPTI merasa kecewa karena pembatalan tersebut. FPTI telah lama menanti kesempatan untuk bisa menghadirkan Seri Piala Dunia nomor kecepatan ke Indonesia. Namun akhirnya kesempatan itu hilang karena pandemi.
Menurut Ferry, IFSC meminta pertimbangan FPTI apakah para atlet dari luar negeri dimungkinkan tidak perlu menjalani karantina setiba di Jakarta. Hal itu sulit dipenuhi FPTI, karena peraturan dari Pemerintah Indonesia mewajibkan orang dari luar negeri yang tiba di Indonesia untuk menjalani karantina selama beberapa hari.
"Kami tidak bisa mengusahakan itu karena pandemi ini soal kesehatan masyarakat luas. Ini yang belum menjadi titik temu, sehingga World Cup Series di Jakarta dibatalkan," kata Ferry ketika dihubungi, Minggu (12/9/2021).
Walau kecewa karena gagal menggelar Seri Piala Dunia, Ferry menyatakan FPTI akan mencoba untuk mengajukan diri lagi menjadi tuan rumah atau bidding ulang pada tahun depan.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Umum FPTI Sapto Hardiono mengatakan, atlet panjat tebing Indonesia tidak akan mengikuti Seri Piala Dunia terakhir di Seoul. Hal itu karena para atlet panjat tebing andalan Indonesia yang saat ini berada di pelatnas seperti Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin akan membela daerahnya masing-masing pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua 2-15 Oktober 2021. Jadwal pelaksanaan Seri Piala Dunia di Seoul pada 1-3 Oktober 2021 bersinggungan dengan pelaksanaan PON.
"Kami memang ingin berangkat tampil di semua World Cup Series. Tapi kebetulan ini bertepatan dengan pelaksanaan PON. Jadi tidak elok juga kalau kami menggeser mereka dari PON yang 4 tahun sekali. Walau bagaimana pun mereka masih ingin mewakili daerah tampil di PON sehingga kita memberikan kesempatan kepada mereka untuk tampil di Papua," tuturnya.
Sapto menepis anggapan FPTI lebih mementingkan atletnya untuk tampil di PON daripada Seri Piala Dunia. Ia mengatakan, FPTI telah jauh-jauh hari mengumumkan dan menyampaikan komitmen agar para atlet tetap bisa tampil membela daerahnya di PON.
Kami tidak bisa mengusahakan itu karena pandemi ini soal kesehatan masyarakat luas. Ini yang belum menjadi titik temu, sehingga World Cup Series di Jakarta dibatalkan.
"FPTI tidak akan dikomplain oleh daerah dengan kita bisa tampil di PON ini. World Cup Series sendiri jadi target antara untuk persiapan kami di multiajang tahun depan, yaitu Asian Games di China. Itu yang sedang kami fokuskan," ujarnya.
Juara umum
Kendati tidak mengirimkan atlet ke Seoul, Sapto mengatakan, peluang Veddriq untuk menjadi juara umum Seri Piala Dunia nomor kecepatan tahun ini terbuka lebar. Sebab, perolehan poin Veddriq sudah tidak mungkin lagi dikejar oleh pesaing terdekatnya.
Veddriq adalah juara Seri Piala Dunia di Salt Lake City dan Villars. Saat berlomba di Salt Lake City pada akhir Mei 2021, Veddriq bahkan mampu memecahkan rekor dunia nomor kecepatan setelah mencapai puncak tebing panjat dengan waktu 5,20 detik.
Sejauh ini Veddriq telah mengumpulkan 200 poin dan memuncaki klasemen sementara Seri Piala Dunia nomor kecepatan. Di bawah Veddriq ada atlet panjat tebing Indonesia lainnya, Kiromal Katibin. Kiromal menempel Veddriq dengan perolehan 145 poin, hasil dari menempati peringkat kedua di Salt Lake City dan peringkat ketiga di Villars.
Seiring absennya Veddriq dan Kiromal di Seoul, pesaing terdekat yang paling berpeluang menyalip perolehan poin Veddriq dan Kiromal adalah atlet panjat tebing Polandia Marcin Dzienski. Dzienski saat ini mengoleksi 96 poin dan bertengger di peringkat ketiga klasemen. Dengan demikian, meski Dzienski mampu menjuarai Seri Piala Dunia di Seoul dan mendulang 100 poin, perolehan poinnya tidak akan mampu melebihi Veddriq.