Upacara pembukaan yang berlangsung sederhana, tetapi hikmat, itu kian mengurangi gemuruh dan semarak Olimpiade. Sebelumnya, penyelenggaraan Olimpiade diperkirakan jauh dari ingar bingar karena diadakan tanpa penonton.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/AGUNG SETYAHADI
Helikopter berpatroli di atas Stadion Olimpiade Tokyo, Kamis (22/7/2021). Stadion yang dipakai untuk membuka Olimpiade Tokyo 1964 itu setelah direnovasi menjadi lokasi pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 pada Jumat (23/7/2021). Olimpiade Tokyo yang berlangsung di tengah pandemi ini diharapkan menjadi penyulut semangat dunia untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
TOKYO, RABU — Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 pada Jumat (23/7/2021) dipastikan bakal berbeda dibandingkan dengan Olimpiade edisi sebelumnya. Panitia penyelenggara tidak akan menampilkan koreografi massal, alat peraga besar, dan ratusan penari panggung serta deretan aktor. Upacara pembukaan akan didesaian lebih ringkas dan sederhana.
Senior Produser Eksekutif Pembukaan Olimpiade Tokyo Marco Balich mengatakan, upacara pembukaan tidak akan berlangsung megah sebagaimana Olimpiade-Olimpiade terdahulu. Upacara pembukaan Olimpiade akan dilaksanakan secara lebih tenang, tetapi tidak meninggalkan unsur estetika Jepang. Balich yang pernah menjabat Produser Eksekutif Upacara Pembukaan Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu menjamin upacara pembukaan selaras dengan kondisi pandemi yang menimpa dunia saat ini.
”Kami harus melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan Olimpiade yang unik ini. Mudah-mudahan ini akan jadi satu-satunya,” ujar Balich.
Upacara pembukaan yang berlangsung sederhana, tetapi hikmat, itu kian mengurangi gemuruh dan semarak Olimpiade. Sebelumnya, penyelenggaraan Olimpiade juga diperkirakan jauh dari ingar bingar karena diadakan tanpa penonton. Pemerintah Jepang memutuskan bahwa para atlet akan bertanding di arena yang kosong untuk meminimalkan risiko infeksi lebih lanjut karena kasus Covid-19 di Tokyo saat ini tengah meningkat.
KOMPAS/AGUNG SETYAHADI
Lifter kelas 49 kilogram Windy Cantika Aisah (kiri) dan lifter kelas +87 kg Nurul Akmal bergurau dengan kepala pelatih angkat besi Dirdja Wiharja dalam latihan terakhir di Tokyo International Forum, Jepang, Kamis (22/7/2021). Nurul dipilih menjadi salah satu pembawa bendera Merah Putih pada defile kontingen Indonesia dalam upacara pembukaan, Jumat ini, sedangkan Cantika akan langsung berlaga di kelas 49 kg putri pada Sabtu.
Sejak 1 Juli 2021, ada 67 kasus penularan Covid-19 di antara para atlet yang bersiap tampil di Olimpiade. Kasus seketika bertambah banyak seiring atlet dan ofisial dari negara peserta yang mulai berdatangan di Jepang. Secara keseluruhan, Jepang telah mencatat lebih dari 840.000 kasus Covid-19 dan 15.055 kematian.
Situasi tersebut juga turut memengaruhi kemeriahan upacara pembukaan. Tidak semua atlet dari tiap negara hadir di acara defile atau parade kontingen saat upacara pembukaan. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari kontak fisik semaksimal mungkin guna mencegah penularan virus. Pada Olimpiade 2016, tercatat ada 12.600 atlet dan ofisial yang mengikuti upacara pembukaan. Balich memperkirakan jumlah atlet dan ofisial yang terlibat dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo jauh lebih sedikit.
Kami harus melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan Olimpiade yang unik ini. Mudah-mudahan ini akan jadi satu-satunya.
Kontingen Indonesia termasuk yang tidak menampilkan semua atlet yang akan berlaga di Olimpiade. Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono menjelaskan, dari 28 atlet, hanya empat atlet yang akan mengikuti parade dalam upacara pembukaan. Atlet dari cabang olahraga panahan dan bulu tangkis termasuk yang dipastikan absen karena harus menjaga kondisi. Mereka akan bertanding pada tanggal 23 dan 24 Juli 2021.
”Tidak semuanya ikut. Untuk kontingen yang ikut defile, yang pasti ada peselancar Rio Waida dan lifter Nurul Akmal. Mereka bertugas membawa bendera Indonesia. Selain itu, ada ketua kontingen Indonesia, Pak Rosan (Perkasa Roeslani),” kata Ferry dihubungi dari Jakarta.
Selain para atlet, sponsor utama Olimpiade juga dipastikan tidak akan menghadiri upacara pembukaan. Para pejabat dari sponsor utama Olimpiade, seperti Panasonic Corporation serta Fujitsu Ltd dan NEC Corporation, akan melewatkan upacara pembukaan.
Alasan utama para pejabat perusahaan itu tak menghadiri pembukaan diyakini karena adanya kegelisahan dan kecaman dari publik Jepang terhadap penyelenggaraan Olimpiade. Hingga saat ini, sebagian masyarakat Jepang tetap mengecam penyelenggaraan Olimpiade yang dikhawatirkan kian meningkatkan penularan virus. Para pejabat perusahaan besar itu memilih absen untuk menghindari kerusakan reputasi perusahaan mereka.
Kondisi pandemi di Jepang yang belum terkendali juga membuat Kaisar Jepang Naruhito akan menghindari penggunaan kata ”merayakan” ketika membuka Olimpiade Tokyo. Hal itu tak lepas dari kebijakan panitia penyelenggara yang berusaha untuk menahan diri dari menggunakan ekspresi gembira sebanyak mungkin.
Persiapan kontingen Indonesia
Ketua Kontingen Olimpiade Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, kontingen Indonesia hanya diwakili 10 orang dalam defile kontingen. Selain empat atlet, enam orang lainnya adalah pelatih, ditambah ketua kontingen. Keempat atlet yang disiapkan adalah dua pembawa bendera, yakni Nurul Akmal (angkat besi) dan Rio Waida (selancar), serta dua perenang, Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani.
KOMPAS/AGUNG SETYAHADI
Warga berfoto di cincin Olimpiade di halaman Museum Olimpiade Jepang yang berada di kompleks Stadion Olimpiade Tokyo, Kamis (22/7/2021).
”Karena sehari setelah malam pembukaan itu banyak atlet kita yang bertanding. Makanya, tidak semua atlet akan ikut acara pembukaan. Ini masukan dari pelatih juga agar para atlet yang bertanding bisa lebih bugar dan fokus,” kata Rosan dalam konferensi pers, Kamis (22/7/2021).
Cabang panahan sudah menjalani babak kualifikasi pada 23 Juli, sebelum pembukaan. Adapun pada 24 Juli atau sehari setelah pembukaan, sejumlah atlet Indonesia dari cabang angkat besi, bulu tangkis, dayung, menembak, dan renang harus berlaga. Untuk itulah, pada akhirnya hanya empat atlet yang diputuskan ikut dalam acara pembukaan Olimpiade.
Menurut rencana, rombongan kontingen Indonesia akan dijemput panitia pada pukul 18.00 waktu Tokyo. Mereka akan dibawa dari kampung atlet menuju Stadion Nasional. Upacara pembukaan dijadwalkan dimulai pukul 20.00 waktu setempat. (AFP/REUTERS)