Laporan Langsung : Piala Eropa Bangkitkan Kembali Gairah Warga
Ruang publik di Eropa, yang sempat lama mati suri akibat pandemi, berdenyut kembali seiring dimulainya Piala Eropa. Di Roma, Italia, alun-alun pun diserbu warga yang rindu akan suasana normal dan kegembiraan.
Oleh
Agnandito Dwirana Moradeo dan Adjie Masdyka Sudaryanto
·4 menit baca
ROMA, KOMPAS - Euforia kegembiraan mulai terasa di Eropa, khususnya di Roma, Italia, seiring dimulainya turnamen sepak bola Piala Eropa 2020 pada Jumat (11/6/2021) waktu setempat. Ruang-ruang publik di Roma, kota tempat pembukaan Piala Eropa 2020, mulai kembali dipadati orang setelah lama ditinggalkan akibat pandemi Covid-19.
Suara teriakan riang dan nyanyian terdengar saling bersahutan di Piazza del Popolo, kawasan di pusat kota Roma yang disebut ”Alun-alun Warga”, kemarin. Siang berganti sore, lalu berlanjut malam, kian banyak orang datang ke tempat yang dijadikan zona fans Piala Eropa 2020 itu, lengkap dengan berbagai permainan, tenda penganan, layar raksasa, dan pertunjukan musik.
Alun-alun yang sempat sepi saat pandemi Covid-19 pertama kalinya memukul Italia, Maret 2020, itu didatangi ribuan penggemar sepak bola, baik suporter tim nasional Italia maupun Turki. Mereka datang mengenakan atribut khas masing-masing.
Seperti dilaporkan kontributor Harian Kompas, Agnandito Dwirana Moradeo, mereka menyempatkan diri hadir di Piazza del Popolo untuk merasakan kemeriahan dan kegembiraan sebelum menyaksikan laga Italia versus Turki di Stadion Olimpico, Roma. Di stadion berkapasitas 70.634 kursi itu, 17.650 penonton diperbolehkan hadir langsung.
Hadirnya ribuan penonton itu mengakhiri 1,5 tahun masa Olimpico bak kuburan karena harus dijauhi warga akibat pandemi Covid-19. Kembali dibukanya stadion itu untuk penonton menghadirkan sukacita bagi sejumlah warga.
”Senang dan bahagia sekali rasanya. Setelah lama tidak pernah ke stadion dan membuat saya terpukul, akhirnya saya bisa merasakan kembali kegembiraan ini. Kami bisa berkumpul kembali (mendukung timnas),” kata Simeone (26), warga Roma yang mengantongi tiket laga Italia versus Turki.
Ali, pendukung timnas Turki, juga mengungkapkan kegembiraannya saat ditemui di Piazza del Popolo. Ia datang dari Jerman untuk menonton langsung laga Turki versus Italia di Olimpico. ”Saya sungguh bersemangat,” ujarnya.
Untuk memasuki zona fans Piala Eropa 2020 di Piazza del Popolo, pengunjung tidak perlu menunjukkan sertifikat vaksin atau surat keterangan negatif Covid-19. Mereka hanya diminta mengisi biodata, seperti alamat dan nomor telepon. Zona fans itu bisa menanpung hingga 1.600 orang.
Serupa di Italia, sejumlah negara lain yang menjadi tuan rumah Piala Eropa 2020 juga membuka zona fans. Inggris, misalnya, membuka zona fans untuk nonton bareng Piala Eropa 2020 dengan kapasitas 750 orang di Trafalgar Square, London. Jumlah kapasitas penonton itu bisa meningkat menjadi 9.500 orang jika rencana pencabutan pembatasan sosial jadi dilakukan pada 21 Juni 2021.
”Penduduk London telah berkorban begitu banyak selama pandemi. Saya tidak ragu Piala Eropa dapat bertindak sebagai batu loncatan nyata untuk pemulihan kota ini,” tutur Wali Kota London Sadiq Khan dilansir Eurosport.com.
Di London, seperti dilaporkan kontributor Kompas lainnya, Adjie Masdyka Sudaryanto, kehidupan warga mulai berangsur menuju normal seperti sebelum era pandemi. Bar dan restoran mulai kembali didatangi pengunjung meskipun kapasitas masih dibatasi.
Salon rambut, yang lama tutup, kini mulai kembali dibuka. Antrean bahkan terlihat di salah satu salon di Jalan Liverpool, London. Di luar ruangan, warga London tidak lagi diwajibkan memakai masker.
Situasi itu tidak terlepas dari mulai terkendalinya kasus baru Covid-19 di Inggris. Kasus harian Covid-19 di negara lokasi final Piala Eropa 2020 itu kini rata-rata 4.880 per hari setelah mencapai 53.413 kasus harian pada Januari.
Selain karantina wilayah dan pembatasan sosial, menurunnya kasus harian di Inggris itu tidak terlepas dari tingginya cakupan vaksinasi Covid-19, yaitu mencapai 59,97 persen dari total jumlah penduduk. Adapun cakupan vaksinasi di Italia kini mencapai 45,41 persen.
Menurut Presiden Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Aleksander Ceferin, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah negara tuan rumah untuk memaksimalkan peran serta penggemar alias penonton tanpa harus mengabaikan ancaman nyata Covid-19.
”Ini akan menjadi ajang berdimensi global pertama yang digelar sejak pandemi melanda. Ini menjadi kesempatan sempurna untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Eropa sedang beradaptasi. Eropa bangkit dan merayakan kehidupan. Eropa telah kembali,” kata Ceferin.
Maka itu, UEFA dan negara tuan rumah Piala Eropa 2020 mengizinkan kehadiran penonton dengan kapasitas berbeda, yaitu mulai dari 22 persen hingga 100 persen dari kursi. (AFP/DRI)