Masalah usia kini menjadi sorotan penting di balik rencana pengelola NBA menggelar kembali liga musim 2019-2020. Sejumlah pelatih di NBA saat ini memiliki risiko tinggi karena di atas 65 tahun, seperti Gregg Popovich.
Oleh
korano nicolash lms
·2 menit baca
NEW YORK, MINGGU — Selain faktor kesehatan pemain, masalah usia kini menjadi sorotan penting di balik rencana pengelola NBA menggelar kembali liga musim 2019-2020. Masalah usia itu disinggung dalam rapat komisoner NBA, Adam Silver, dan Dewan Gubernur NBA akhir pekan lalu.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menegaskan bahwa orang dewasa yang usianya berada di atas 65 tahun memliki risiko lebih tinggi mengalami sakit parah atau bahkan kematian akibat penyakit Covid-19 yang dipicu virus korona tipe baru (SARS-CoV-2).
Padahal, sebagian tim NBA saat ini memiliki pelatih dan staf yang berusia di atas 65 tahun. Tak pelak, hal ini menjadi pertimbangan tersendiri dalam rencana untuk menggulirkan kembali liga NBA musim 2019-2020, termasuk menyiapkan musim baru 2020-2021 yang akan mundur setidaknya hingga bulan Desember mendatang.
Gregg Popovich, Pelatih San Antonio Spurs, misalnya, pada 28 Januari lalu genap berusia 71 tahun. Adapun Mike D’Antoni, ”arsitek” Houston Rockets, bakal berusia 69 tahun pada 8 Mei mendatang. Maka, mereka perlu mendapat perhatian khusus jika kompetisi kembali bergulir.
Sejauh ini, jumlah kasus positif Covid-19 di negeri ”Paman Sam” mencapai 1,092 juta jiwa. Dari jumlah itu, 64.283 orang di antaranya meninggal dunia. Mengacu laporan USA Today, April lalu, 8 dari 10 angka kematian akibat penyakit itu dialami korban dengan usia di atas 65 tahun.
Mungkin orang berusia di atas 60 tahun dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya tidak dapat tampil di lapangan. Itu pasti. Tak peduli apa jabatannya.
”Berdasarkan semua informasi yang kami miliki hari ini, mungkin orang berusia di atas 60 tahun dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya tidak dapat tampil di lapangan. Itu pasti. Tak peduli apa jabatannya,” kata seorang manajer umum tim NBA yang enggan disebutkan namanya.
Masalah usia ini juga berlaku bagi staf di luar tim kepelatihan. ”Aku khawatir dengan orang-orang itu,” tambah manajer umum lainnya.
Maka itu, pemeriksaan kesehatan bagi pemain, pelatih, dan staf lainnya sebelum pertandingan dilakukan sangat penting apabila kompetisi NBA bergulir kembali. Itu berlaku bagi semua personel yang akan turun di lapangan, baik pelatih, staf, maupun tim medis.
Hal itu sejalan dengan rencana pembatasan, yaitu hanya 40-50 orang di setiap pertandingan NBA berikut tanpa penonton. ’Kita harus merasa nyaman dengan kenyataan bahwa akan ada beberapa orang yang merasa sakit hati karena tidak penting berada di lapangan. Padahal, itu sebenarnya bukan masalah besar,’ ujar manajer tim lainnya.