Manchester United sudah memiliki fondasi untuk kembali bersaing di papan atas Liga Inggris. Hal itu dibuktikan ”Setan Merah” saat mengalahkan tim sekotanya, Manchester City, 2-0 di Stadion Old Trafford, Minggu.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
MANCHESTER, SENIN — Manchester United memperoleh pijakan baru saat mengalahkan Manchester City, 2-0, pada laga yang berakhir Senin (9/3/2020) dini hari WIB di Stadion Old Trafford. Kemenangan pada derbi itu membuktikan tim ”Setan Merah” sudah bisa berkembang dan memiliki komposisi tim yang lebih solid.
MU mulai menemukan keseimbangan yang membuat mereka tidak terkalahkan dalam 10 laga terakhir di semua kompetisi. Situasi MU ini jauh berbeda dibandingkan pada Januari lalu, yaitu ketika berturut-turut dikalahkan Liverpool dan Burnley dengan skor sama, 0-2.
Inkonsistensi tim membuat para pendukung marah. Beberapa pendukung MU pun nekat mendatangi rumah milik Wakil Ketua MU Ed Woodward di Chesire, akhir Januari lalu. Mereka mencoreti pagar rumah tersebut dan mengeluarkan ancaman kepada Woodward agar mundur.
Namun, para pendukung MU, yang awal tahun ini sempat marah, kini mulai mengelu-elukan kembali klub mereka. Malam itu, Setan Merah mendapatkan pijakan dan menyatakan siap kembali bersaing di papan atas Liga Inggris dengan mengalahkan City untuk kali kedua di Liga Inggris musim ini.
Pencapaian tersebut terakhir kali terjadi sebelumnya yaitu ketika MU masih ditangani Manajer Alex Ferguson pada musim 2009-2010. Sebelum Ferguson, MU era Dave Sexton juga melakukannya pada musim 1978-1979. Dengan demikian, Ole Gunnar Solskjaer merupakan manajer MU ketiga yang bisa menorehkan prestasi ini.
Solskjaer pun melakukannya dengan dramatis karena laga kontra City itu merupakan laga Liga Inggris-nya yang ke-50 sebagai manajer MU. Solskjaer, yang sempat dikecam saat penampilan MU sedang anjlok, kini semakin mendapat kepercayaan dari pemain maupun pendukung MU.
Apalagi, derbi Manchester menyangkut harga diri kedua tim. Solskjaer pun sekali lagi menyelamatkan muka MU. ”Anda boleh mengatakan kemenangan ini hanya soal tiga poin. Tetapi bisa mengalahkan tim seperti City dengan masalah yang kami hadapi sungguh fantastis,” kata Solskjaer.
Kehadiran Fernandes
Perubahan yang mendorong kebangkitan MU saat ini terutama terjadi di lini tengah. Kejelian klub mendatangkan Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon seharga 67 juta pounds atau Rp 1,3 triliun pada Januari lalu membuahkan hasil. Kehadiran Fernandes menambah kreativitas serangan tim itu.
Gol pertama MU pada laga tersebut menjadi salah satu bukti kecerdikan dan kreativitas Fernandes melihat sebuah peluang. Ketika mendapatkan tendangan bebas, ia memilih untuk menendang bola lambung ke arah Anthony Martial yang juga sudah berlari ke depan. Martial mendapatkan bola itu dan mencetak gol pada menit ke-30.
Sejak menjalani debutnya pada 1 Februari lalu, Fernandes sudah tampil dalam lima laga Liga Inggris dengan mencetak dua gol dan tiga asis. Tidak heran, saat digantikan pada babak kedua, para pendukung MU serempak berseru, ”Bruno, Bruno!” untuk menunjukkan kecintaan mereka terhadap sang pemain baru.
Kehadiran pemain asal Portugal itu melengkapi peran Nemanja Matic dan Fred. Ketika bermain bersama, ketiga pemain itu bisa saling mendukung untuk menciptakan keseimbangan di lini tengah. MU tidak lagi khawatir kehilangan gelandang Paul Pogba yang kini masih berusaha pulih dari cedera.
Kehadiran pemain asal Portugal itu melengkapi peran Nemanja Matic dan Fred. Ketika bermain bersama, ketiga pemain itu bisa saling mendukung untuk menciptakan keseimbangan di lini tengah. MU tidak lagi khawatir kehilangan gelandang Paul Pogba.
Bahkan, gelandang Scott McTominay—yang tampil menggantikan Martial pada babak kedua—ikut menyumbang gol pada menit ke-90+6. Pemain asal Skotlandia itu memanfaatkan kecerobohan kiper City, Ederson, yang salah mengoper bola. McTominay lalu merebut bola itu dan menembaknya dari jarak jauh.
Selain punya kekuatan di lini tengah, MU kini memiliki pertahanan yang kokoh. Delapan dari 10 laga terakhir, mereka mampu menjaga gawang tetap utuh alias tidak kebobolan. Solskjaer memuji penampilan pemain belakangnya, seperti sang kapten Harry Maguire, Victor Lindelof, dan Luke Shaw, serta kiper David De Gea.
”Kami perlu terus menjaga gawang tetap utuh. Ini adalah fondasi tim. Jika bisa mempertahankan gawang tetap utuh, kami akan punya lebih banyak kesempatan memenangi laga,” kata Maguire dikutip laman MU.
Fondasi ini diperlukan MU untuk terus naik ke papan atas klasemen. Saat ini, MU berada di peringkat kelima dengan 45 poin dan tertinggal tiga poin di bawah Chelsea di peringkat keempat. MU berusaha menjaga posisi mereka agar bisa kembali tampil di Liga Champions musim depan.
Sementara itu, City tetap berada di peringkat kedua dengan 57 poin. ”Jadi, ketika kami juga tertinggal 22 poin di bawah Liverpool, artinya mereka jauh lebih baik daripada kami,” kata Guardiola.
Kekalahan City otomatis akan memperbesar peluang Liverpool untuk segera memastikan gelar juara Liga Inggris musim ini. Liverpool, yang sudah unggul 25 poin di atas City, kini tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi untuk mengangkat trofi yang telah mereka nantikan selama 30 tahun.(AP/AFP/REUTERS)