logo Kompas.id
OlahragaEmas Perdana RI dari Taekwondo
Iklan

Emas Perdana RI dari Taekwondo

Oleh
· 3 menit baca

ASHGABAT, JUMAT — Tim nasional taekwondo Indonesia meraih emas perdana bagi kontingen "Merah Putih" pada Asian Indoor and Martial Art Games atau AIMAG 2017 di Ashgabat, Turkmenistan. Medali emas itu dari nomor tim poomsae (peragaan jurus) putra. Tim putra peraih emas itu terdiri dari Maulana Haidir, Mohammad Wahyu, dan Mohammad Alfi Kusuma. Tim putra Indonesia meraih nilai tertinggi 117,6 poin, mengungguli tim Iran dengan 117,2 poin, dan Filipina yang meraih 116,6 poin. Kemenangan itu terprediksi karena ketiganya juga pernah meraih emas pada Kejuaraan Taekwondo Asia 2016 di Filipina. "Kunci kemenangan mereka, kekompakan dan ketenangan. Mereka memperagakan setiap jurus dengan penuh tenaga, dengan ritme yang tepat, dan sangat seimbang," kata Rahmi Kurnia, kepala pelatih tim Indonesia. Selain medali emas, tim taekwondo juga menyumbangkan satu medali perak dan dua perunggu. Medali perak disumbangkan tim poomsae putri, yang diperkuat Mutiara Habiba, Ruhil, dan Defia Rosmaniar. Indonesia kalah tipis dari tim Vietnam yang meraih emas, tetapi unggul atas tim Iran dan Filipina.Dua medali perunggu dari kyorugi putri. Medali perunggu direbut Dhean Titania Fazrin di kelas -46 kilogram (kg) dan Mariska Halinda (kelas -53 kg). Dhean yang tampil agresif sejak perdelapan final dan perempat final kalah dari taekwondoin Korea Selatan, Nayeon Han, dan kalah 1-2 di semifinal. Mariska juga terhenti di empat besar setelah kalah tipis 7-8 dari atlet Thailand, Phannapa Harnsujin."Atlet taekwondo Indonesia berpotensi besar meraih medali emas pada Asian Games 2018. Namun, kami kecewa dengan Panitia Penyelenggara Indonesia untuk Asian Games (Inasgoc) yang mengurangi nomor taekwondo, dari 16 menjadi 12 nomor," kata Zulkifli Tanjung, Ketua Harian PBTI.Menurut Zulkifli, pengurangan nomor tersebut tanpa pembicaraan dengan PBTI. Padahal, PBTI sudah menyusun strategi untuk merebut dua emas. "Pengurangan nomor itu akan membuat nomor kyorugi andalan Indonesia bisa tercoret. Ini justru merugikan Indonesia," kata Zulkifli. Di cabang catur, pecatur putri terbaik RI, Master Internasional (IM) Irene Kharisma Sukandar kalah dari juara dunia catur putri Grand Master (GM) Tan Zhongyi (China) pada babak ketiga nomor perorangan catur standar, Jumat malam. Ini kekalahan perdana Irene dari empat babak yang sudah ia jalani. Pada laga sebelumnya, Kamis, Irene menundukkan pecatur tuan rumah, Grand Master Wanita (WGM) Mahri Geldiyeva. "Kemenangan atas Geldiyeva melalui duel 4,5 jam," ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem, Jumat malam. Pecatur putri RI lainnya, WGM Medina Warda Aulia, Jumat malam, bermain remis dengan juara dunia yunior putri, IM Dinara Saduakassova (Kazakhstan). (ECA/ADP)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000