Febby Rastanty: Dag-Dig-Dug Main Film ”Balada Si Roy”
Setelah lebih dari tiga dasawarsa lalu diterbitkan perdana, ”Balada Si Roy” diangkat ke layar lebar. Novel laris karya Gol A Gong itu punya tempat tersendiri dalam benak penggemarnya yang tumbuh pada 1980 dan 1990-an.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
IDN PICTURES
Febby Rastanty (kanan) dan Abidzar Al-Ghifari berpose di sela konferensi pers pengumuman pemain film Balada Si Roy di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Febby Rastanty (24) terpilih memerankan Ani dalam film yang diangkat dari novel legendaris berjudul sama karya Gol A Gong, Balada Si Roy. Ia akan memulai shooting pada Januari 2021 dan mengaku dag-dig-dug memikirkan harapan penggemar buku itu.
”Deg-degan. Bagaimana, ya, reaksi orang-orang,” katanya saat konferensi pers pengumuman pemain film Balada Si Roy di Jakarta, Rabu (16/12/2020). Mereka yang membaca buku itu tentu punya ekspektasi. Febby berharap bisa memenuhi imajinasi penonton.
”Aku juga excited (antusias) pengin kasih tahu teman-teman, tapi susah banget. Harus menahan diri sebelum pengumuman,” ujar Febby sambil tersenyum. Ia beradu akting dengan Abidzar Al-Ghifari yang memerankan Roy. Mereka latihan berdialog dengan membaca naskah.
IDN PICTURES
Febby Rastanty (kanan) dan Abidzar Al-Ghifari berpose di sela konferensi pers pengumuman pemain film Balada Si Roy di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
”Kami makan siang berdua, riset, berkeliling naik sepeda, dan ngobrol,” kata Febby yang juga memberikan sesuatu kepada Abidzar, namun tak menjelaskannya lebih lanjut. Mereka menjalin chemistry atau kedekatan sebagai sepasang pemeran utama film tersebut.
Karya yang disutradarai Fajar Nugros itu berlatar tahun 1980-an sehingga sangat berbeda dibandingkan situasi saat ini, terutama kulturnya. ”Jadi tantangan karena novel itu terkenal banget. Aku juga sering baca buku dan punya bayangan,” ujar Febby.
Film produksi IDN Pictures tersebut juga turut dibintangi, antara lain, Bio One, Zulfa Maharani, Omara Esteghlal, Sitha Marino, Yusuf Mahardika, Maudy Koesnaedi, dan Kiki Narendra. ”Kalau film itu dirangkum dalam satu kata, menurutku yang tepat, pembuktian,” kata Febby.
