Setahun setelah mengenalkan album ketiganya Seperti Api di seantero nusantara, band rock ibukota Seringai siap-siap menyeberang ke Jepang. Sejak terbentuk 16 tahun lalu, kuartet ini tak terlalu agresif mencari panggung di luar negeri. Jepang adalah negara ketiga yang mereka singgahi setelah sebelumnya pernah tampil di Singapura dan Malaysia.
“Bukan (mana) negaranya yang penting. Kami ingin tahu bagaimana bentuk apresiasi orang-orang di luar Indonesia pada musik seperti Seringai. Jadi tampil di luar negeri semangatnya seperti bikin showcase,” kata vokalis Arian 13, Jumat (12/4/2019).
Pengalaman baru tampil di Jepang memberi semangat pada gitaris Ricky Siahaan. “Ini seperti menjalani hal yang sukar diprediksi, keluar dari zona nyaman. Rasanya agak mirip kayak zaman dulu waktu baru mulai main band,” kata Ricky yang juga berperan sebagai produser album Seperti Api ini.
Arian, Ricky, Edy Khemod (drum), dan Sammy Bramantyo (bas) akan main dalam empat jadwal pertunjukan. Pada 17 dan 19 April mereka dijadwalkan tampil di klub Antiknock dan Merry-Go-Round di daerah Shinjuku, Tokyo. Seringai juga jadi salah satu penampil utama di ajang Everloud Festival Japan Vol 3 pada 20 April. Lawatan itu akan ditutup dengan acara di El Puente, Yokohama pada 21 April.
Tur itu terasa semakin istimewa bagi Ricky karena mereka bakal tampil bersama band-band Jepang yang mereka kagumi sejak lama seperti Systematic Death, Kandarivas, Fuck on the Beach, dan Unholy Grave. Khusus di ajang Everloud, ada band lain dari Indonesia yang juga tampil, yaitu Revenge the Fate, Taring, dan Insanity.