Animo Mahasiswa Bergabung di Organisasi Kampus
Minat mahasiswa untuk bergabung di organisasi kampus terus membara. Mereka merasakan betul manfaat pengalaman berorganisasi di dunia kerja.
Masa perkuliahan merupakan waktu bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi diri demi masa depan di dunia kerja. Salah satu cara populer untuk melakukannya adalah dengan bergabung di organisasi dan unit kegiatan mahasiswa atau UKM. Apakah wadah semacam ini masih relevan dengan kebutuhan mahasiswa?
Sejak 2021, Rakha' Ayu (21), yang akrab disapa Ratip, aktif dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (BEM FISIP UI). Ia memulai langkah sebagai staf lalu menjadi kepala divisi dan sekarang sebagai wakil ketua.
Ratip mengaku mendapatkan banyak ilmu dan pelajaran selama aktif dalam kepengurusan. ”Aku terus berkembang sebagai seorang individu yang baik bersama-sama rekan-rekan kerjaku. Aku belajar bagaimana cara menghargai orang lain ketika bekerja sama,” kata Ratip ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Selama di BEM, Ratip bisa bertemu orang-orang baru dan mengasah minat bakat. Ia juga mendapat kesempatan untuk mengasah keterampilan yang tidak pernah disangka ia miliki, seperti keterampilan mendesain. Poin plus lainnya adalah ia bisa bermanfaat bagi orang lain.
Melihat segala manfaat itu, Ratip menyimpulkan bahwa keberadaan wadah semacam organisasi mahasiswa sangat relevan. ”Menurutku, kondisi ideal kampus untuk mahasiswa adalah terdapat ruang untuk mengaktualisasikan minat bakat, mengembangkan potensi, dan menemukan jawaban atas masalah mereka,” jelas Ratip.
Mahasiswa UI lainnya yang aktif dalam kegiatan berorganisasi adalah Rekyan Lithanie (21). Rekyan terlibat dalam kegiatan paduan suara mahasiswa di Paragita UI sejak tahun 2020. Pada awalnya, ia bergabung karena suka bernyanyi, tetapi ternyata ia mendapatkan banyak pembelajaran lain di UKM ini.
“Enggak cuma belajar nyanyi, tapi di paduan suara juga mendapat banyak ilmu lain, seperti melatih kerja sama tim dan belajar mengelola kegiatan paduan suara itu sendiri karena kita sering kali berhubungan pula dengan pihak eksternal. Selain itu, aku dapat keluarga baru di sini,” ungkap Rekyan.
Rekyan menyisihkan waktu dan tenaga demi mengikuti UKM tersebut. Biasanya, mereka berlatih rutin setiap hari Sabtu, termasuk untuk penampilan acara internal dan eksternal. Hasilnya terlihat. Rekyan dan kawan-kawan meraih juara di lomba paduan suara mahasiswa nasional pada tahun 2022.
Walaupun banyak kegiatan lain yang menarik, Rekyan melihat bahwa bergabung di Paragita tetap berguna untuk mengasah keterampilannya. ”Paragita selalu banyak peminatnya setiap tahun karena kita juga mengikuti perkembangan lagu-lagu yang viral. Jadi, daya tariknya selalu ada untuk mahasiswa baru,” ujar Rekyan.
Manfaat bergabung di organisasi kampus turut dirasakan oleh Syifa Nadia Rahmawati (22), mahasiswa UI yang akan segera lulus. Semasa kuliah, dia pernah menjabat sebagai Direktur Umum Suara Mahasiswa UI (SUMA UI), badan pers mahasiswa di Universitas Indonesia. Syifa betul-betul merasakan manfaat dari pengalaman berkegiatan sebagai pengurus di kampus.
”Value yang kudapat di SUMA sangat banyak dan bermanfaat dalam konteks apa pun, termasuk di pekerjaanku sekarang. Aku belajar menjadi percaya diri, berani, dan enggak gentar untuk belajar. Selain itu, kepekaanku terhadap isu-isu kelompok marjinal dan kesetaraan gender juga berkembang yang memengaruhi perspektifku di dunia kerja sekarang,” kata Syifa.
Syifa meyakini bergabung di organisasi sangat krusial bagi seorang mahasiswa. ”Kuliah itu bukan hanya menjadi tempat mempersiapkan karier, tapi justru tempat memperluas koneksi dan mengembangkan soft-skill. Apakah di tempat magang dapat otonomi dan kesempatan menjadi leader? Aku rasa enggak,” tuturnya.
Karena itu, Syifa melanjutkan, tugas penting para pengurus organisasi adalah memberikan daya tarik dan manfaat bagi mahasiswa. Organisasi harus menjadi platform bagi mahasiswa untuk mendapat pelatihan, mengembangkan diri, serta lebih baik lagi kalau mengarah ke pengembangan karier.
Peminat meningkat
Di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), sejumlah UKM mencatat kenaikan minat mahasiswa untuk bergabung. Sebagai contoh, Ultima Sonora yang merupakan UKM bidang paduan suara mengalami kenaikan jumlah pendaftar setiap tahun.
”Kami enggak pernah mengalami penurunan jumlah anggota. Setiap tahun naik perlahan. Jumlah peserta audisi per tahun mencapai 60 peserta dan yang lolos audisi sebagai penyanyi tetap biasa sekitar 30-40 orang. Kalau total keseluruhan untuk seluruh tim adalah 150 penyanyi,” tutur Felicia Agata (20) selaku pengurus UKM Ultima Sonora.
Animo mendaftar itu tetap tinggi meskipun proses audisi yang harus dijalani mahasiswa tidak enteng. Untuk menjadi anggota Ultima Sonora, peserta perlu melewati tahapan wawancara hingga tes vokal dengan pelatih. Setelah berhasil, peserta akan berlatih untuk persiapan inaugurasi atau konser penyambutan penyanyi baru.
Anggota UKM Ultima Sonora yang sudah terpilih pun harus mengikuti jadwal latihan dan kegiatan yang cukup memakan waktu. Mereka biasanya tampil dalam acara formal hingga mengikuti kompetisi berbasis nasional dan internasional.
”Agar tim paduan suara dengan jumlah besar itu selalu kompak, Ultima Sonora menerapkan prinsip kebersamaan kepada para anggota. Penyanyi selalu diajarkan kebersamaan terhadap sesama penyanyi dan diajak memiliki sisi kompetitif untuk berani bersaing sehat di bidang paduan suara ini,” ungkap Felicia.
Kenaikan minat terhadap UKM di UMN juga terjadi di salah satu media kampus, yakni UMNTV. Betari Naratayaka (21) selaku Wakil Pimpinan Umum Gen 9 UMNTV menyebutkan, ketertarikan mahasiswa terhadap UMNTV semakin meningkat dari tahun ke tahun. ”Mungkin ini juga karena mereka excited setelah online karena pandemi,” ujar Betari.
Baca juga: Menghapus Rasa Hampa Seusai ”Nonton” Konser
Betari menjelaskan, kenaikan jumlah pendaftar mayoritas didominasi oleh mahasiswa baru di tahun pertama. Sementara itu, jumlah anggota mahasiswa semester lanjut berangsur menurun lantaran mereka mulai mementingkan magang atau lelah berorganisasi. Fenomena ini membuat UMNTV memilih untuk fokus mengejar mahasiswa baru dengan tingkat antusiasme yang lebih tinggi.
Betari berharap kebersamaan dan nilai-nilai yang sudah diajarkan oleh UMNTV kepada setiap anggota dapat diimplementasikan ketika mahasiswa masuk ke dunia kerja. ”Kita sendiri enggak akan menyangka, ternyata bergabung ke UKM itu berguna banget untuk masa kini dan tentunya masa depan,” kata Betari.
Melihat berbagai testimoni mahasiswa, rupanya keberadaan organisasi dan unit kegiatan mahasiswa masih penting bagi mahasiswa. Banyak manfaat tersedia yang tentu akan berguna di dunia kerja nanti.
Kolaborasi dengan Peserta Intern Kompas: - Aurelia Tamirin, Mahasiswa Jurusan Kriminologi Universitas Indonesia - Alethea Pricila Sianturi, Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara