Hasrat dan kerja keras membawa Daciadhia Phoebehana (21) dan Geralda Almira Pribadi (21) menjuarai Kompetisi Asia NewGen Fashion Award (ANFA) Indonesia 2022/2023 yang diadakan Harper’s Bazaar Indonesia.
Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
·5 menit baca
KOMPAS/SOELASTRI SOEKIRNO
Geralda Amira Pribadi dan Daciadhia Phoebehana (membawa tulisan winner), dua pemenang Asia NewGen Fashion Award Indonesia 2023 yang diadakan oleh Harpers Bazaar Indonesia. Pengumuman diadakan Selasa (4/4/2023) di Jakarta.
Hasrat dan kerja keras membawa Daciadhia Phoebehana (21) dan Geralda Almira Pribadi (21) menjuarai kompetisi Asia NewGen Fashion Award (ANFA) Indonesia 2022/2023 yang diadakan Harper’s Bazaar Indonesia.
Walau punya hasrat kuat sebagai desainer, Phoebe, mahasiswi Jurusan Manajemen Desain Binus Northumbria School of Design, Jakarta, dan Geralda, lulusan Jurusan Desain Fashion Raffles Design Institute Jakarta, tak mudah mencapai prestasi tersebut. Kerja keras sampai begadang hingga pagi sering mereka lakukan demi menghasilkan karya terbaik.
Pengorbanan itu tidak sia-sia. Geralda dan Phoebe mengungguli 10 finalis kompetisi Asia NewGen Fashion Indonesia dari sejumlah sekolah mode di Indonesia. Sebagai pemenang, kedua gadis tersebut mendapat hadiah masing-masing uang Rp 10 juta dan kursus singkat selama tiga minggu di sekolah mode Istituto Marangoni di Jakarta.
Ini bukan prestasi pertama bagi keduanya. Sebelumnya, busana pria karya Phoebe sebagai finalis Lomba Perancang Mode Menswear pernah dipamerkan di Jakarta Fashion Week 2022. Sementara Geralda pernah ke Milan, Italia, ketika menjadi finalis dari kawasan Asia Tenggara pada 28th Edition Mittelmoda Fashion Award Milan tahun 2022.
Tak heran Phoebe menangis haru dan wajah Geralda semringah seusai mendengar pengumuman pemenang keduanya pada Selasa (4/4/2023) di Plaza Indonesia, Jakarta. Dalam kompetisi bertema sustainable fashion itu, mereka masing-masing membawakan lima desain pakaian.
Salah satu karya Phoebe adalah mendesain ulang baju bekas denim dan kain sisa menjadi atasan crop top dipadu dengan rok bawahan atas lutut. Sebuah desain yang memperlihatkan kegigihan seorang perempuan. Desain karyanya merujuk pada pengalaman sang ibu yang membesarkan dua anaknya.
Adapun Geralda menggunakan batik tulis yang sudah tak dipakai selama 20 tahun dan kain-kain sisa dari temannya. Model baju yang dibuatnya seperti celana panjang, rok, serta outer panjang dan pendek.
Phoebe dan Geralda mengalami perjalanan panjang untuk sampai tahap sekarang. Awalnya, keduanya sejak kanak-kanak sudah senang menggambar. Phoebe di kala kecil senang menggambar tokoh dalam animasi. ”Aku sejak kecil senang dengan semua hal yang berhubungan dengan art (seni). Makanya, waktu sekolah di SMP dan SMA hobiku menggambar. Pokoknya senang banget sama art, yang membuatku bisa membuat sesuatu yang menyenangkan hatiku,” ucap Phoebe, Rabu (12/4/2023) malam.
Hasratnya untuk terus mengembangkan bakat tersalurkan saat ia mendapat tempat belajar berkaitan dengan seni di SMA BINUS School Serpong Jurusan ICT & Art and Design. Bakatnya makin terasah hingga membuatnya melanjutkan pendidikan ke Binus Northumbria School of Design. ”Aku memilih jadi desainer karena aku suka melihat dan memakai baju bagus. Apalagi kalau lihat mama aku yang selalu tampil dressed, seneng banget,” tambah bungsu dari dua bersaudara itu.
Sejak kecil melihat ibunya bekerja keras untuk menghidupi keluarga juga membuat Phoebe ingin memberikan yang terbaik bagi sang ibu. Keinginan tersebut memicu Phoebe belajar keras dan terus berupaya menciptakan sesuatu yang beda. Melihat karyanya yang unik, dosennya menunjukkan ada kompetisi bidang fashion dan menyarankan Phoebe mengikutinya. Ia mengerjakan semua koleksi untuk lomba hingga begadang sampai pagi.
”Tadinya aku belum pernah ikut lomba. Dosen aku menyarankan ikut, akhirnya aku ikut, tetapi dulu belum pernah menang. Baru sekarang menang, padahal itu di luar ekspektasi aku. Enggak menyangka bisa menang,” kata Phoebe yang sedang sibuk menyelesaikan skripsi.
KOMPAS/SOELASTRI SOEKIRNO
Geralda Amira Pribadi dan Daciadhia Phoebehana, dua pemenang Asia NewGen Fashion Award Indonesia 2023 yang diadakan oleh Harper's Bazaar Indonesia. Pengumuman diadakan Selasa (4/4/2023) di Jakarta.
Pembuktian
Bakat Geralda dalam mendesain juga sudah tampak jelas sejak kecil. Bisa jadi kemampuan itu turun dari keluarganya yang berbisnis membuat kebaya. Suatu hari di sekitar usia delapan tahun, ia membuat sendiri model baju yang akan dipakainya untuk bermain biola di panggung. Kala itu ibunya ikut membimbing keinginan si bungsu dari tiga bersaudara tersebut.
Keinginannya yang kuat untuk terus belajar mendesain baju membuat ia berkukuh masuk sekolah desain daripada menuruti keinginan ibunya masuk sekolah kedokteran atau jurusan lain yang menjadi idaman orangtua.
”Di SMA saya masuk jurusan IPA, tapi saya tetap senang menggambar desain baju, he-he-he. Mama sempat minta saya ikut ujian masuk perguruan tinggi negeri, tapi beruntung kuliah di Raffles Design Institute Jakarta sudah dimulai bulan Juli. Jadi, saya harus segera mendaftar ke situ, enggak sempat ikut SMPTN,” ujar cewek mungil yang lahir dan besar di Yogyakarta itu.
Sama dengan Phoebe, Geralda pun mau belajar, mengerjakan proyek kuliah, apalagi untuk kebutuhan lomba hingga dini hari. ”Sering tidak tidur sama sekali biar proyeknya selesai tepat waktu dan dengan hasil baik karena di Raffles, jahitan kurang bagus pasti ditolak, apalagi ada kesalahan lain,” kata Geralda.
Prestasi yang ia raih membuat dirinya lega sebab bisa membuktikan kepada ibunya, kerelaan hati melepas anak perempuan satu-satunya menjadi desainer tidak sia-sia.
Bakat, hasrat dan kerja keras serta komitmen tinggi membuat Phoebe dan Geralda bersinar di profesi desainer fashion. Geralda kini sedang membangun jenama miliknya, bygeraldaalmira, dan membantu bisnis keluarga di pembuatan batik serta aksesori. Sementara Phoebe sibuk menyelesaikan kuliah, lalu membangun jenama bernama DACIA miliknya.
ARSIP PRIBADI
Geralda Amira Pribadi, desainer fashion pemenang Asia NewGen Fashion Award Indonesia 2023 yang diadakan oleh Harpers Bazaar Indonesia.
Geralda Almira Pribadi
Lahir: Yogyakarta, Juli 2001
Pendidikan terakhir: Fashion Design Raffles Design Institute Jakarta
Penghargaan:
- Pemenang Asia NewGen Fashion Award 2022-2023 Harper’s Bazaar Indonesia
- Finalis satu-satunya dari kawasan Asia Tenggara pada 28th Edition Mittelmoda Fashion Award Milan, Italia (2022)
- Penghargaan sebagai apresiasi dari Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam Yogyakarta (2022)
ARSIP PRIBADI
Daciadhia Phoebehana
Daciadhia Phoebehana
Lahir: Jakarta, Juni 2001
Pendidikan: Mahasiswi Jurusan Manajemen Desain Binus Northumbria School of Design, Jakarta
Penghargaan:
- Pemenang Asia NewGen Fashion Award 2022-2023 Harper’s Bazaar Indonesia
- Finalis Lomba Perancang Mode Menswear 2022 Jakarta Fashion Week
- Peringkat Pertama Sustainable Fashion Project 2022 dari PT Hollit International & Closed Loop Fashion