Strategi Jakarta Menggapai 20 Besar Kota Global
Jakarta menargetkan masuk 20 besar Global City Index dalam kurun 20 tahun ke depan.
Jakarta mulai menentukan fokus untuk menjadi kota global. Salah satu arah pengembangannya ialah menjadi pusat perekonomian kawasan di Asia Tenggara dengan pendapatan per kapita mencapai 86.000 dollar AS.
Saat ini, pendapatan per kapita Jakarta mencapai Rp 322,61 juta (BPS 2023). Besaran ini baru seperempat dari target 86.000 dollar AS atau Rp 1,32 miliar (kurs Rp 5.415 per dollar AS)
Dalam acara Kick-Off Penyusunan Kajian Perencanaan Jakarta Menuju Kota Global yang diselenggarakan awal pekan ini, terungkap pula sejumlah rencana yang ingin dicapai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Beberapa di antaranya pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul, produktif, dan sejahtera, agar bisa mencapai skor 92,93 berdasarkan Human Development Index, serta mencapai net zero emission pada 2050.
Arah pengembangan dan target Jakarta menuju Kota Global ini dibarengi dengan sejumlah langkah strategis, yaitu penguatan branding (citra) dan pengembangan pariwisata perkotaan, sejarah, dan maritim; pengembangan ekonomi kreatif yang berfokus pada ekspor; serta pelestarian budaya melalui pengembangan ruang seni.
Langkah strategis berikutnya ialah menguatkan ekosistem riset dan inovasi di semua bidang; penyediaan infrastruktur kota yang andal dan berkelanjutan; serta peningkatan konektivitas dan aksesibilitas intra dan inter-kota melalui pengembangan infrastruktur transportasi massal; dan peningkatan konektivitas ke Kepulauan Seribu.
Baca juga: Jakarta Targetkan Investasi Rp 250 Triliun dari Puluhan Proyek Strategis
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan, kajian tersebut penting untuk menguatkan peran Jakarta sebagai kota global. Peran-peran inilah yang dijabarkan secara terstruktur melalui strategi yang tepat dengan mengoptimalkan sumber daya dan keunikan kota.
”Optimalisasi potensi adalah kunci keberhasilan dalam bersaing dengan kota global lainnya. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Guangzhou melalui pengembangan bakat dan inovasi, serta Shanghai melalui pengembangan pelabuhan dan angkutan laut,” kata Heru, Selasa (10/9/2024).
Menurut Heru, Jakarta juga punya modal berupa fasilitas ataupun sarana dan prasarana yang cukup komplet. Seluruh fasilitas itu perlu dirawat sembari menuntaskan pekerjaan rumah yang berkelanjutan, yakni pengendalian banjir dari hulu ke hilir. Upaya pengendalian banjir itu, antara lain, normalisasi Kali Ciliwung dan membuat tanggul pantai untuk mengatasi penurunan muka air tanah.
Pekerjaan rumah selanjutnya ialah merevitalisasi pipa air bersih perkotaan agar Jakarta tidak rawan kekurangan air bersih. Revitalisasi ini, kata Heru, sudah berjalan sejak tahun lalu dengan target tahun ini mencapai 6.000 kilometer pipa primer dan sekunder.
”Yang berikutnya penanggulangan kemacetan, transportasi, dan polusi,” ucap Heru yang ditemui dalam kesempatan lain, Rabu (11/9/2024).
Kajian
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta menargetkan hasil kajian itu berupa dokumen yang komprehensif, integratif, dan berkualitas. Tim penyusunnya akan dibantu tenaga ahli dengan standar internasional dari firma konsultan manajemen global yang menerbitkan salah satu indeks kota global atau Global City Index, yaitu AT Kearney.
Kepala Bappeda DKI Jakarta Atika Nur Rahmania mengatakan, penyusunan kajian dilakukan bersama seluruh organisasi perangkat daerah dan badan usaha milik daerah (BUMD) sesuai dengan keputusan gubernur. Secara keseluruhan, penyusunan ini bergulir 5 bulan, yakni dimulai sejak tahap persiapan pada Agustus sampai finalisasi akhir tahun 2024 ini.
Baca juga: Bagaimana Wajah Jakarta Menyongsong Kota Global?
Penyusunan kajian juga akan melibatkan partisipasi kementerian/lembaga, non-governmental organization (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan asosiasi profesi terkait.
”Kajian perencanaan Jakarta menuju kota global ini akan menghasilkan delapan buku berisi gambaran Jakarta ke depan, strategi, tahapan pelaksanaan, quick wins, stakeholder mapping, serta peta jalan yang menjadi pedoman dalam operasional perwujudan Jakarta sebagai Top 20 Global City,” ucap Atika.
Peluang dan tantangan
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah DKI Jakarta Sri Haryati, dalam sesi pleno Jakarta Investment Festival 2024 di The St Regis, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024), mengatakan, Jakarta tetap memainkan peran penting sebagai pusat perdagangan, jasa keuangan, dan bisnis, dengan kontribusi sekitar 16,67 persen terhadap perekonomian nasional dengan jumlah penduduk 10,7 juta jiwa.
Jakarta juga memainkan peran dalam perdagangan dan sirkulasi keuangan Indonesia. Sebab, 70 persen dari jumlah uang beredar negara mengalir melalui Jakarta. Artinya, aliran dana yang signifikan ini merupakan peran penting Jakarta dalam perekonomian nasional, memosisikan sebagai kota yang sangat diperlukan untuk kemakmuran dan stabilitas Indonesia.
”Transformasi Jakarta sebagai kota global harus memperkuat peran ini untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional,” katanya.
Menurut Sri, ada faktor pengubah permainan (game changer) untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global. Salah satunya akselerasi Jakarta sebagai kontributor terbesar pada perekonomian Indonesia dan sebagai kota global.
Baca juga: Pilkada 2024: Sang Pemenang Ditantang Membawa Jakarta Sukses Mendunia
Caranya, dengan memperkuat sektor-sektor, seperti industri teknologi tinggi, UMKM, ekonomi biru, serta ekspansi pasar dan area ekonomi baru berupa revitalisasi.
Untuk itu, butuh strategi yang fokus kepada membuat iklim investasi yang atraktif, membina kemitraan forum bisnis, meningkatkan dan integrasi sistem perizinan, mempromosikan pembangunan kota hijau berkelanjutan, membangun infrastruktur berkelanjutan, dan memberdayakan UMKM.
Dalam sesi pleno yang sama, Ekonom Senior Bambang Brodjonegoro merekomendasikan regenerasi perkotaan Jakarta agar bisa mewujudkan kota global. Rekomendasi ini diterapkan mulai dari memperkuat regulasi dan insentif zonasi dengan mendorong pembangunan kembali ruang-ruang yang tidak terpakai. Upaya itu dilakukan melalui insentif keuangan, seperti keringanan pajak atau subsidi.
”Intinya adalah proyek perumahan publik,” ujar Bambang.
Penyusunan kajian juga akan melibatkan partisipasi kementerian/lembaga, non-governmental organization (NGO), akademisi, dan asosiasi profesi terkait.
Kemudian mempromosikan kemitraan publik-swasta. Kolaborasi antara pemerintah dan swasta perlu diperluas untuk mendanai proyek regenerasi skala besar dan pengembangan infrastruktur, seperti membiayai perumahan publik.
Pemprov DKI Jakarta juga direkomendasikan mengadopsi desain kota berkelanjutan, standar bangunan hijau, dan infrastruktur ramah lingkungan untuk mengatasi tantangan lingkungan sekaligus meningkatkan kelayakhunian kota.
Baca juga: Menjadi Kota Global, Jakarta Wajib Penuhi Parameter Ekonomi Mapan Tingkat Dunia
Rekomendasi terakhir dari Bambang adalah pengembangan penggunaan campuran atau mendorong pengembangan area yang menggabungkan hunian, komersial, dan rekreasi, sehingga mengurangi waktu perjalanan, mempromosikan aktivitas ekonomi, dan menciptakan lingkungan yang hidup.
Sekali lagi, Bambang mencontohkan perumahan publik sebagai bagian dari regenerasi perkotaan dengan pengembangan penggunaan campuran.
”Kuncinya adalah pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD), meningkatkan transportasi umum, mengintegrasikan pembangunan dengan perbaikan transportasi umum agar dapat mengurangi emisi dan mendukung transisi kota menuju model perkotaan yang lebih berkelanjutan,” kata Bambang.