Misteri Kematian Buntoro dan Rita dengan Pesan di Buku Catatan
Warga bertanya tentang penyebab kematian tetangganya. Mengapa keduanya tewas dengan tusukan dan pesan di buku catatan.
Kematian Buntoro atau BK (70) dan istrinya Rita atau RB (65) membuat warga Kompleks Metland Puri, Cipondoh, Kota Tangerang, kaget dan tak percaya. Pasangan suami istri ini ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Kamis (5/9/2024). Ada lima luka tusukan di perut Rita dan dua tusukan di perut Buntoro.
Di pos pelayanan keamanan warga RT 006 RW 008 Kompleks Metland Puri, sejumlah warga berkumpul dan mengobrol. Salah satu tema obrolannya adalah kematian Buntoro atau yang akrab disapa Koh Abun dan istrinya, Rita.
Di dalam rumah bernomor G3/18 kompleks tersebut, Buntoro dan Rita tewas dengan luka tusukan. Mereka tidak menyangka pasangan itu tewas dengan kondisi sangat mengenaskan. Dari aroma tak sedap yang masih menyeruak di tengah obrolan, warga bertanya-tanya apa penyebab kematian keduanya? Siapa yang tega melakukan hal keji itu?
Ketua RT 006 RW 008 Kompleks Metland Puri Budi Sanyata adalah salah satu warga yang ikut masuk ke rumah Buntoro pada Kamis (5/2024) pagi. Ia langsung keluar dari dalam rumah itu sesaat setelah melihat kondisi Buntoro duduk di kursi dengan darah yang masih keluar dari tubuhnya.
Ia mengaku tidak kuat untuk membayangkan kondisi pasangan suami istri itu. Apalagi, ia dan warga lainnya belum lama bertemu dengan pasangan tersebut. Buntoro dan Rita hampir setiap hari ikut berkumpul di pos.
”Saya tinggal di sini (sejak tahun) 2002, mereka lebih duluan tinggal di sini. Koh Abun sudah kami anggap sesepuh, dia juga pengurus lingkungan. Koh Abun sering nongkrong di sini, apalagi saat ada (pertandingan sepak) bola. Bu Rita juga sering ke sini nonton sinetron. Sabtu (31/8/2024) jam 10 malam, Koh Abun dari sini. Kalau Bu Rita terakhir saya lihat malam Jumat (30/8/2024),” kata Budi, Jumat (6/9/2024).
Sejak saat itu, Budi tidak pernah melihat Buntoro dan Rita lagi. Selama tiga hari, dia dan warga menganggap Buntoro dan Rita sedang pergi keluar atau menginap di rumah keluarga.
Sementara itu, Rudy, warga lainnya, terakhir melihat Buntoro dan Rita pada Minggu (1/9/2024). ”(Minggu) pagi, istrinya sedang menyapu. Kalau suaminya, ada (saat) malam. Tetangga ada yang kasih kue jam 7 malam. Setelah itu, (saya) enggakpernah ketemu lagi,” katanya.
Baca juga: Teka-teki Kematian Bapak dan Anak di Koja
Pada Rabu (7/9/2024), warga masih tidak tahu keberadaan Buntoro dan Rita. Sepeda motor Buntoro masih ada di teras. Sementara itu, petugas keamanan perumahan menyatakan tidak melihat Buntoro dan Rita keluar kompleks menggunakan mobil.
”Mereka, kan, tidak ada handphone dan telepon biasa. Kalau mau pesan ojek (daring), pasti meminta bantuan tetangga. Rabu sore kemarin sudah makin curiga. Akhirnya, (pada) Kamis, (kami) bersama adik Koh Abun, warga, mengecek. Kami panggil polisi juga. Sebelum masuk (rumah), kami minta tukang cek naik genteng. Ternyata mereka mencium sesuatu,” tutur Budi.
Akhirnya, pada Kamis pagi petugas dari Kepolisian Sektor Cipondoh bersama warga dan anggota keluarga Buntoro berusaha masuk rumah. Oleh karena sulit masuk melalui pintu, petugas akhirnya membuka jendela.
”Masuk dari jendela, lalu buka pintu dari dalam. Di dalam itu kondisinya cukup rapi. Kayaknya bukan pencurian, tetapi enggak tahu juga. (Saat) Masuk, lihat (korban) sudah tewas, saya langsung keluar,” lanjutnya.
Budi, Rudy, dan warga lainnya merasa heran dengan kematian Buntoro dan Rita. Pasangan itu seperti tidak punya masalah. Meski mereka pernah sesekali mendengar pertengkaran, itu mereka anggap wajar dalam kehidupan rumah tangga.
Warga hanya tahu bahwa Buntoro pernah operasi hernia setelah Idul Fitri 2024 dan rutin mengonsumsi obat, sementara Rita dalam kondisi sehat. Pasangan suami istri yang tidak memiliki anak itu juga tidak pernah bercerita ada masalah di rumah tangganya.
Telisik
Menurut psikolog forensik, Reza Indragiri, kematian Buntoro dan Rita di Kota Tangerang seperti kasus yang pernah terjadi sebelumnya di Kota Depok dan Kalideres, Jakarta Barat.
Reza menduga pasangan itu bunuh diri. Meski begitu, hal ini harus dijelaskan lebih lanjut oleh kepolisian setelah melalui rangkaian pemeriksaan secara menyeluruh. Apalagi, polisi sudah menemukan bukti yang dinilai cukup penting, yaitu buku catatan.
”Tidak ada satu pun pembenaran bagi bunuh diri. Catatan terakhir, luka tusuk perlu ditelisik. Kalau itu bunuh diri, penggunaan cara tusuk memang ekstrem. Apakah doubel suicide atau homicide berlanjut suicide?” kata Reza.
Baca juga: Misteri Jasad Mengering Ibu dan Anak di Cinere
Hal lainnya yang perlu ditelisik adalah keluarga terdekat Buntoro dan Rita. Lalu, dokter yang pernah menangani Buntoro dan Rita jika ada catatan kesehatan.
Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Zain Dwi Nugroho mengatakan, pasangan suami istri itu, yakni BK (70) dan RB (65), ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada Kamis (5/9/2024). Ada lima luka tusukan di perut RB dan dua tusukan di perut BK.
”(Luka tusukan itu) Dua-duanya di bagian perut. Yang perempuan (RB) ditemukan di atas tempat tidur, (sementara BK) suaminya sedang duduk di ruang tamu dan di bawahnya ditemukan pisau,” kata Zain, Jumat (6/9/2024).
Zain belum bisa memastikan penyebab kematian dua pasangan lansia tersebut. Namun, pihaknya bersama Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Metro Jaya dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri akan menyelidiki kasus kematian tak wajar itu, apakah karena bunuh diri, pertengkaran, atau perkelahian.
Selain otopsi, pihaknya akan melanjutkan penyidikan dengan memeriksa saksi-saksi, termasuk saksi dari pihak keluarga. Kepolisian juga akan memeriksa barang bukti penting lain yang ditemukan di dalam rumah keduanya. Barang bukti itu adalah sebuah buku.
”Kami menemukan sebuah buku catatan di situ. Ada kata-kata, apabila dia meninggal nanti, warisannya yang bisa diambil oleh keluarga ini-ini. Kemudian, dia berpesan masih memiliki utang yang harus dibayar. Kemudian, jika meninggal, agar jenazah dikremasi dan abunya dibuang ke laut,” kata Zain.
Akan tetapi, polisi belum tahu siapa yang menulis pesan tersebut. ”Kami sedang mendalami siapa yang menulis (pesan di buku) itu. Kami dalami semuanya, belum bisa menyimpulkan. Nanti akan kami sampaikan,” katanya.
Baca juga: Suami-Istri di Tangerang Ditemukan Tewas, Ada Pesan di Buku Catatan