Sejumlah Umat Berjalan Kaki ke Stasiun Terdekat Seusai Misa Akbar
Sebagian umat yang mengikuti misa akbar dijemput bus rombongan dan sebagian berjalan kaki menuju stasiun terdekat.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, rampung pada Kamis (5/9/2024) malam. Umat yang mengikuti misa pun membubarkan diri dari kawasan GBK sejak pukul 19.00 WIB. Sebagian umat dijemput bus rombongan dan sebagian lainnya berjalan kaki menuju halte atau stasiun terdekat.
Pantauan pada pukul 20.30, arus lalu lintas di sekitar Jalan Gelora, Palmerah, lancar. Sementara di Stasiun Palmerah juga tidak ada penumpukan penumpang.
Warga Jakarta Pusat, Sisca Aurella (23), yang baru saja mengikuti misa akbar mengatakan, dirinya berjalan kaki dari Stadion Utama GBK menuju Stasiun Palmerah. Jarak kedua tempat ini kira-kira 1,8 kilometer dan bisa ditempuh dalam waktu 25 menit dengan berjalan kaki.
”Saya warga sini (Jakarta). Kebetulan rumah tidak jauh dari GBK. Saya pergi-pulang misa naik transportasi umum,” katanya.
Menurut Sisca, meski berjalan lumayan jauh, ia tidak merasa capek. Ia senang bisa berbaur dengan umat lain dan bertukar cerita di sepanjang jalan. Meski tak bisa bersalaman dengan Paus, Sisca tetap bersyukur karena bisa melihat Paus secara langsung.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan, pihaknya tetap mengoperasikan kereta seperti biasa, tidak ada penambahan jumlah perjalanan KRL Jabodetabek. Namun, pihaknya memberi perhatian khusus dari sisi keamanan agar arus penumpang di stasiun teratur.
Dengan upaya itu, KAI Commuter berharap operasionalisasi KRL Jabodetabek berjalan tertib dan aman. Sementara pengguna yang ingin ke lokasi misa akbar di GBK bisa melakukan perjalanan dengan lancar.
”Stasiun Palmerah, sebagai stasiun terdekat dengan lokasi misa akbar bersama Paus Fransiskus, bisa dipastikan akan dipadati penumpang. Maka, kami sebagai pengelola commuter line berusaha agar perjalanan pengguna dapat berjalan teratur dan tanpa hambatan,” kata Joni.
Sebanyak 21 personel ditempatkan di Stasiun Palmerah untuk mengamankan dan menjaga arus penumpang. Selain petugas keamanan dalam dan petugas keamanan di rangkaian kereta, ada pula bantuan petugas dari TNI.
Petugas kebersihan
Di sisi lain, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat telah menyiagakan 700 petugas untuk membersihkan kawasan GBK usai rangkaian misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus. Hal ini dilakukan agar kawasan GBK tetap bersih.
Kepala Suku Dinas LH Jakarta Pusat Slamet Riyadi mengatakan, secara teknis petugas kebersihan bergabung bersama panitia dan petugas dari pengelola GBK. Mereka telah disiagakan di kawasan sekitar GBK sejak sekitar pukul 17.00. Kemudian, kegiatan pembersihan total baru akan dilaksanakan malam hari setelah kegiatan selesai atau sekitar pukul 21.00.
”Selain di dalam kompleks, kegiatan bersih-bersih juga akan meliputi kawasan sekitar. Sebelum dan selama acara berlangsung, petugas kami senantiasa siaga dan melakukan pembersihan sampah yang tercecer,” kata Slamet.
Pihaknya mengerahkan 26 kendaraan pengangkut sampah yang terdiri dari 16 angkutan lintas dan 10 truk besar. Kemudian, disiapkan pula 12 kendaraan penyapu jalan (street sweeper).
Slamet berharap peserta kegiatan misa akbar dapat menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, ia mengimbau peserta membawa botol minum ramah lingkungan.
”Kami berharap kesadaran semua pihak untuk sama-sama menjaga lingkungan kita tetap bersih dan nyaman,” ucapnya.