Nilai Transaksi dan Investasi JITEX 2024 Capai Rp 12,86 Triliun
Capaian JITEX 2024 dijadikan Pemprov DKI sebagai tolok ukur menciptakan interaksi bisnis yang lebih baik di masa depan.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Transaksi dan investasi bisnis dalam pameran internasional Jakarta International Investment, Trade, Tourism, and SME Expo atau JITEX 2024 di Jakarta Convention Center disebut mencapai Rp 12,86 triliun. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan capaian ini sebagai tolok ukur menciptakan interaksi bisnis di Jakarta yang lebih baik di masa mendatang.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, potensi transaksi dan investasi sebesar Rp 12,86 triliun itu bisa menjadi benchmark dalam menciptakan interaksi bisnis yang lebih baik ke depan. Ia berharap JITEX 2025 dapat kembali digelar dan mendulang transaksi yang lebih besar.
”Kami sangat berterima kasih atas keterlibatan seluruh pihak. Dalam JITEX 2024, produk-produk unggulan dari binaan Jakarta Entrepreneur bisa dipromosikan di hadapan banyak pembeli dan investor dari berbagai negara. Total ada 291 UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dan merek lokal yang terlibat, baik dari Jakarta maupun luar Jakarta,” ujar Ratu saat penutupan JITEX 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Minggu (11/8/2024) malam.
JITEX 2024 berlangsung selama lima hari, yakni dari Rabu (7/8/2024) hingga Minggu (11/8/2024). Tidak hanya pelaku UMKM Jakarta yang hadir di sini, tetapi juga pelaku UMKM dari Banten, Kalimatan Selatan, Sulawesi Tenggara, Bengkulu, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Barat.
Tujuan utama pameran ini adalah menjadikan produk pelaku UMKM di Jakarta bisa menembus pasar global. Ajang ini juga dinilai menjadi bukti dukungan pemerintah terhadap UMKM agar terus berkembang dan mampu bersaing di tingkat internasional.
”Kami berharap hasil yang baik ini dapat menjadi motivasi untuk menggelar kembali JITEX 2025 dengan kesuksesan yang lebih besar. Adapun selama lima hari ini kami telah menggaet 11.000 pengunjung JITEX 2024,” kata Ratu.
Menurut Ratu, ajang pameran internasional ini dapat terselenggara dengan baik berkat sinergi bersama berbagai pihak, seperti Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), kementerian dan lembaga, Kedutaan Besar RI (KBRI) Malaysia, KBRI Manila, pembeli dan investor, serta para pemangku lainnya.
Meski demikian, ada sejumlah catatan dan evaluasi terkait acara yang baru diadakan tahun ini tersebut agar mendulang kesuksesan yang lebih besar ke depan. Menurut Ratu, pihaknya perlu menyesuaikan penempatan para peserta pameran di area utama acara untuk memudahkan para pembeli dan investor. Selain itu, perlu waktu persipan yang lebih panjang agar dapat mendatangkan lebih banyak pembeli dan investor, bahkan dari kawasan Asia Pasifik. Lalu, pihaknya perlu mengoptimalkan kolaborasi dengan sektor pemerintah lain agar lebih masif.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia Budihardjo Iduansjah menuturkan, terdapat 258 pembeli dan investor yang hadir dalam JITEX 2024, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Para pembeli dan investor asing yang hadir di JITEX 2024 berasal dari 10 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Laos, Hong Kong, Filipina, India, China, Polandia, Australia, serta Selandia Baru. Potensi Jakarta yang besar sebagai kota global dapat menjadi tempat investasi dan sumber produk-produk dari seluruh wilayah Indonesia.
”Kami juga menyelipkan hiburan karena kami ingin para buyer dan turis ke Jakarta dapat berbelanja, menikmati kuliner, serta pertunjukan musik dan lain-lain di sini,” kata Budihardjo.
Ia menambahkan, saat ini Jakarta telah memiliki Jakarta Tourist Pass yang bisa digunakan para turis saat berwisata ke Jakarta. Upaya seperti ini dinilai dapat menarik minat para turis untuk berinvestasi di Jakarta.
Sementara itu, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika DKI Jakarta Deden Edi mengatakan, para UMKM perlu dibina terkait kepemilikan sertifikasi halal. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021.
Deden menambahkan, ketika pelaku usaha sudah memiliki sertifikat halal, produk makanan dan minuman yang dihasilkan akan memiliki peluang pasar lebih luas. Tidak hanya untuk dijual di Indonesia, tetapi juga di pasar global.
Kami berharap hasil yang baik ini menjadi motivasi untuk menggelar kembali JITEX 2025 dengan kesuksesan yang lebih besar.
Dalam menentukan suatu produk makanan dan minuman layak mendapat sertifikat halal, menurut Deden, terdapat lima kriteria yang menjadi penilaian. Kriteria itu, pertama, komitmen. Kriteria kedua soal bahan-bahan yang digunakan sebagai bahan baku, kemudian bagaimana proses produksi berjalan, dan keempat soal penilaian bagaimana produk yang dihasilkan.
Kriteria kelima yang perlu dilakukan ialah pemantauan serta evaluasi. ”Salah satu jenis industri yang harus memiliki sertifikat halal adalah pelaku industri rumah tangga (PIRT),” ujarnya.
Pusat ekonomi
Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Sherly Yuliana mengemukakan, Jakarta sebagai pusat ekonomi Indonesia akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa berskala regional dan global.
”Hal itu sesuai potensi Jakarta dengan lima sektor usaha dengan kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB) tertinggi. Pertama (sektor) perdagangan besar dan eceran, lalu informasi dan komunikasi, industri pengolahan, konstruksi, serta jasa keuangan dan asuransi,” kata Sherly.
Menurut Sherly, Jakarta sangat ideal menjadi tempat berbagai kegiatan pertemuan, insentif, konvensi/konferensi, dan pameran (meeting, incentive, convention, and exhibition/MICE), baik skala nasional maupun internasional. Sebab, Jakarta telah memenuhi unsur wajib destinasi MICE, yakni aksesibilitas, amenitas, dan atraksi (3A). Selain itu, potensi Jakarta sebagai destinasi MICE dapat dilihat dari jumlah usaha pariwisata di Jakarta.
Sherly memaparkan, di Jakarta terdapat berbagai usaha pariwisata, yang terdiri dari 52.625 usaha bidang jasa makan dan minum, 7.077 usaha bidang jasa akomodasi, 4.207 usaha di bidang hiburan dan rekreasi, 4.594 usaha bidang jasa perjalanan, serta 6.075 usaha di bidang jasa MICE.
”Saya sangat yakin bahwa Jakarta bisa menjadi Kota MICE Global dalam waktu dekat,” kata Sherly.
Berburu promo
Pada hari terakhir penyelenggaraan JITEX 2024, ratusan warga memadati area Jakarta Convention Center. Salah satu pengunjung asal Tangerang, Silvana Imelda (34), mengatakan, dirinya datang sejak sore hari bersama suami dan teman-temannya. Selain ingin merasakan atmosfer pergelaran ini, ia juga mengincar promo. ”Banyak diskon mulai dari make up, skin care, makanan, dan pakaian. Apalagi ini malam penutupan,” ujar Silvana.
Anggun Sari (32), warga Jakarta Pusat, menyampaikan hal senada. Menurut dia, hari terakhir JITEX 2024 merupakan momen pas untuk memburu promosi, antara lain kosmetik, makanan, dan produk lokal lainnya.
”Kami memang suka mengunjungi acara seperti ini. Lumayan berburu diskon sampai 50 persen. Apalagi, (lokasi) ini juga dekat dengan rumah. Selain itu, makanan dan produk lainnya di sini benar-benar asli Indonesia dan Jakarta,” katanya.
Menurut Anggun, JITEX harus tetap ada pada tahun-tahun berikutnya. Ia mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berhasil mengadakan pameran untuk mendukung UMKM di Jakarta.