Duka Menyelimuti Keluarga Besar Universitas Pamulang
Bus yang membawa rombongan dosen Unpam mengalami kecelakaan tunggal di Tol Cipali setelah tugas pengabdian masyarakat.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
Universitas Pamulang di Kota Tangerang Selatan, Banten, berduka. Bus rombongan dosen Universitas Pamulang, yang pulang setelah menjalankan tugas pengabdian masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024) malam, mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Cipali, Jawa Barat. Akibat kecelakaan itu, Direktur Pascasarjana Universitas Pamulang H Sarwani meninggal.
Suasana duka menyelimuti kediaman Sarwani di Kompleks Batan Indah, Kademangan Setu, Tangerang Selatan, Kamis (25/7/2024). Warga, sejumlah dosen, dan rektor Unpam hadir untuk mendoakan dan memberikan penghormatan terakhir bagi almarhum Sarwani. Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie juga hadir menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.
Setelah memberikan kesempatan bagi warga, dosen, dan kolega untuk melayat di rumah, keluarga membawa jenazah Sarwani ke Masjid Batan Indah untuk dishalatkan dan dibawa ke TPBU Sarimulya.
Di tengah rasa duka itu, Rektor Unpam Nurzaman mengenang sosok Sarwani sebagai teladan yang baik, memiliki semangat tinggi, pengabdian, dan dedikasi untuk memajukan pendidikan di Unpam, khususnya di Tangerang.
Salah satu yang ingin diwujudkan mendiang Sarwani adalah mendirikan program S-3 hukum. ”Kami berduka. Beliau sosok pendidik sejati. Semoga amal ibadahnya diterima Allah dan cita-citanya bisa kami teruskan. Kami kuat menghadapi ini dan mudah-mudahan ini yang terakhir,” kata Nurzaman, Kamis (25/7/2024) sore.
Turnya, salah satu dosen Unpam yang ikut dalam rombongan bus, juga mengenang sosok Sarwani sebagai dosen sekaligus teman yang tidak pelit untuk berbagi pengalaman segala hal, terutama dalam hal pendidikan.
Sarwani juga sosok yang sederhana dan memiliki semangat untuk mengembangkan Unpam sebagai universitas berkelas dan berkualitas. Pengabdiannya sebagai seorang pendidik tidak hanya tercurah di dalam kampus, tetapi Sarwani juga mau turun langsung ke lapangan dan melihat dinamika masyarakat.
”Beliau salah satu yang mengembangkan Ilmu Manajemen di Unpam. Saya ingat pesannya dari pengabdian kepada masyarakat, ilmu-ilmu yang telah didapat harus bermanfaat bagi masyarakat dan kampus,” ujar Turnya.
Sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Pamulang, keikutsertaan Sarwani bersama rombongan menggunakan bus ternyata membawa kehangatan dan kegembiraan rekan-rekan dosen lainnya.
”Beliau sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan tinggi. Pemimpin, tetapi sederhana dan bersahaja. Meski pemimpin di kampus, dia sangat menyenangkan. Mau riung bergabung. Beliau mengatakan kita harus bergembira dan senang,” kenang Turnya.
Rangkaian kegiatan
Nurzaman menceritakan, rombongan dosen Unpam berangkat ke Universitas Mulya Kudus pada Senin (22/7/2024) sekitar pukul 20.30 WIB. Setelah agenda di Universitas Mulya Kudus, pada Selasa (23/7/2024) kegiatan dilanjutkan ke sentra industri kerajinan tenun yang dikelola oleh masyarakat di Desa Troso.
Hari selanjutnya, Rabu (24/7/2024), rombongan melanjutkan perjalanan ke Demak untuk mengunjungi makam Sunan Kalijaga. Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan pulang ke Tangsel.
Dalam rombongan itu ada juga empat dosen Politeknik Sultan Salahuddin Syah Alam, Selangor, Malaysia. Keikutsertaan mereka merupakan bagian dari program kerja sama dua universitas.
”Agenda perjalanan para dosen adalah pengabdian masyarakat. Pulang dari sana (industri tenun), berziarah ke Sunan Kalijaga. Berangkat dari Semarang pulang ke Jakarta. Terjadi kecelakaan di Tol Cipali. Saat ini Wakil Rektor II Pak Subarto sedang dalam penanganan medis. Kita doakan segera sehat,” kata Nurzaman.
Bus wisata Blue Star yang mengangkut rombongan dosen Universitas Pamulang menabrak tiang rambu petunjuk jalan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Kilometer 176, Kabupaten Majalengka, Jabar, Rabu (24/7/2024) pukul 21.42 WIB. Turnya tak ingat detik-detik menjelang kecelakaan meski ia duduk di kursi paling depan. Saat kecelakaan, ia sedang terlelap.
Turnya terbangun karena kaget saat bus sudah dalam kondisi menabrak benda keras. Terdengar suara riuh teman-teman dosen lainnya dan kondisi di dalam bus sudah berantakan. Ia tidak mengalami luka saat kejadian karena mengenakan sabuk pengaman.
Kepolisian Resor Majalengka masih menyelidiki penyebab kecelakaan bus. Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Majalengka Ajun Komisaris Mochammad Ali mengatakan masih menunggu kondisi sopir membaik untuk selanjutnya akan dimintai keterangan. ”Sopir masih di rumah sakit. Belum bisa dimintai keterangan,” kata Ali.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Ajun Komisaris Besar Edwin Affandi, Kamis (25/7/2024), di Bandung mengatakan, sopir yang mengemudikan bus Blue Star itu berinisial AN (34). Saat ini, AN telah ditahan di Polres Majalengka.
”Dari pemeriksaan sementara, AN mengaku kelelahan hingga hilang konsentrasi. Akibatnya, bus yang dikemudikannya oleng ke kanan dan menabrak tiang rambu penunjuk arah di median ruas jalan tersebut,” ungkap Edwin.
Edwin menuturkan, saat mengemudikan bus itu, seharusnya AN berhenti sejenak di tempat istirahat (rest area) di jalan tol. Idealnya, seorang sopir angkutan umum harus beristirahat setelah 4 jam berkendara.
Meski pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen Unpam berakhir duka, mereka tetap menghayati semangat dan akan melanjutkan cita-cita mendiang Sarwani, yaitu tetap mengabdi kepada masyarakat.