Ada Hubungan Asmara antara Pelaku dan Korban Perempuan dalam Koper
Ada hubungan asmara antara pelaku dan korban perempuan yang disimpan di dalam koper.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi menyinyalir ada hubungan asmara antara Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (28), pelaku pembunuhan dengan korbannya, yakni Rini Mariany (50). Mereka bekerja di perusahaan swasta yang sama, tetapi di divisi yang berbeda. Selain menghabisi nyawanya, Ahmad Arif juga mengambil uang perusahaan yang dibawa oleh Rini sebesar Rp 43 juta.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi, Kamis (2/5/2024), menuturkan, setelah sempat melarikan diri, Ahmad Arif ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (1/5/2024). Di sana, ia bersembunyi di tempat istrinya.
”Setelah ditangkap pada Rabu malam AARN dibawa ke Polsek Cikarang Barat untuk dimintai keterangan,” kata Ade.
Dari hasil keterangan tersangka, didapati bahwa ada hubungan khusus antara korban dan tersangka. Keduanya merupakan karyawan di salah satu perusahaan swasta. Ahmad Arif bekerja sebagai auditor, sementara Rini bekerja sebagai kasir. ”Mereka bekerja di satu perusahaan yang sama, tetapi di kantor cabang yang berbeda,” katanya.
Selain hubungan kerja, keduanya diduga juga menjalin asmara. Mereka diketahui datang ke sebuah hotel yang berada di Bandung, Jawa Barat, dan sempat berhubungan seksual.
Padahal, diketahui Ahmad Arif sendiri baru saja menikah dengan LS dan telah menggelar akad pada Maret lalu. Bahkan, keduanya berencana akan melaksanakan resepsi pada Minggu (5/5/2024).
”Namun, kami masih mendalami apakah uang yang ia bawa tersebut untuk resepsi atau bukan,” kata Ade.
Uang yang dibawa oleh Rini sendiri merupakan uang perusahaan yang selanjutnya akan dibawa ke bank. Namun, uang tersebut diboyong oleh Ahmad Arif. Rini pun ditemukan tewas.
Jasad Rini ditemukan oleh salah satu saksi yang sedang membersihkan sampah tak jauh dari lokasi temuan koper, yakni di pinggir Sungai Kalimalang, Bekasi, Jabar. Saat itu, ia melihat sebuah koper dan berusaha mengangkatnya. Ia curiga dan melaporkan temuan itu ke Polsek Cikarang Barat.
”Saat dibuka oleh petugas, ada jasad perempuan. Kondisi tubuh utuh, tapi di bagian kepala sebelah kiri luka remuk, hidung berdarah,” ujar Ade.
Dari CCTV berdurasi 50 detik yang Kompas terima, tampak seorang pria dan perempuan sedang berjalan di lorong sebuah hotel di Bandung.
Dalam rekaman yang tercatat pada Rabu (24/4/2024), sekitar pukul 09.51, perempuan itu mengenakan pakaian merah muda dan pria berpakaian hitam. Lalu sekitar pukul 18.40, pria berambut pendek itu keluar dari pintu kamar dengan membawa koper hitam dan sebuah kantong plastik hitam.
Pakaian yang dikenakan perempuan di dalam rekaman CCTV tampak sama dengan baju mayat perempuan dalam koper di Cikarang. Pada foto, lapisan dalam koper berwarna merah muda.
Kapolsek Cikarang Komisaris Gurnald Patiran mengatakan, dalam proses pemeriksaan belum menemukan adanya perencanaan. Hal ini disebabkan sebelum terjadinya pembunuhan, keduanya sempat terlibat cekcok.
Adapun koper yang digunakan untuk menyimpan jasad korban, ujar Gurnald, baru dibeli setelah masuk hotel. ”Semua kami sudah lihat di CCTV,” ujarnya.
Kriminolog dari Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Dr Sri Sulastri mengatakan, kasus ini menggambarkan upaya pelaku untuk menyembunyikan kejahatannya. ”Pelaku berpikir dengan membuang jasad korban menggunakan koper, kejahatannya tidak terungkap,” katanya.
Kenyataannya, dalam banyak kasus serupa, polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut. ”Zaman sekarang mudah untuk melihat proses kejahatan, apalagi jika pembunuhan itu dilakukan di hotel yang memiliki kamera pematau,” ucapnya.
Uang yang dibawa oleh Rini sendiri merupakan uang perusahaan yang selanjutnya akan dibawa ke bank. Namun, uang tersebut diboyong oleh Ahmad Arif. Rini pun ditemukan tewas.
Terkait motif, Sri mengatakan, ada kemungkinan korban melontarkan pernyataan yang menyinggung perasaan pelaku. ”Mungkin ada kata-kata yang menyakitkan yang terlontar dari mulut korban,” katanya.
Kemungkinan lain adalah permintaan pertanggungjawaban atas hubungan yang mereka sudah jalani selama ini. ”Ada kemungkinan pelaku tidak ingin hubungan tersebut berlanjut karena akan menghancurkan kehidupan perkawinannya,” ucapnya.
Oleh sebab itu, ujar Sri, kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi kaum perempuan untuk menghindari segala bentuk hubungan yang menyimpang. ”Hindari segala bentuk perselingkuhan karena akan menyebabkan masalah, bahkan bisa berujung pada kematian,” ucapnya.