Lebaran Berlalu, Bursa Lowongan Kerja Ramai Diburu
Warga berharap kegiatan serupa ”job fair” lebih sering digelar, terutama oleh pemerintah daerah.
Tak ada lagi waktu untuk bersantai bagi Triana (22). Ia harus segera bergegas mencari pekerjaan pertamanya. Mengenakan kemeja dan celana panjang, ia mendatangi acara job fair atau bursa kerja di lantai tiga Universitas Tama Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) siang.
Triana baru pertama kali mengikuti acara job fair. Ia mendapat informasi mengenai acara ini melalui media sosial.
Meski demikian, warga Jakarta Selatan ini sebelumnya sudah melanglang buana dan melamar pekerjaan ke beragam perusahaan di Jabodetabek. Namun, impian segera mendapat pekerjaan baru itu masih belum tercapai.
Baca juga: Perjuangan Melelahkan Pemburu Kerja di ”Job Fair” Bekasi
Di job fair ini, Triana sudah berkeliling melihat beberapa gerai perusahaan. Bahkan, ia telah mengincar beberapa perusahaan untuk dilamar.
”Ada sekitar tiga stan perusahaan yang menarik bagi saya. Tadi saya sudah memasukkan lamaran saya. Tinggal menunggu panggilan karena akan diseleksi dulu,” tutur perempuan yang baru lulus S-1 tahun lalu ini.
Senada dengan Triana, bagi Agus (25), acara job fair dinilainya sangat membantu masyarakat, terutama pemuda dalam mencari pekerjaan. Adapun ia sudah beberapa kali mengikuti acara job fair, baik yang diadakan pemerintah maupun swasta.
Di job fair kali ini, Agus tertarik dengan sejumlah stan. Sebelum berangkat, ia sudah memperbaiki curriculum vitae miliknya agar lebih menarik dan kesempatan diterima kerja bisa lebih besar.
Sebelumnya, Agus bekerja selama dua tahun sebagai tenaga administrasi. Namun, ia memilih berhenti dan tidak melanjutkan perpanjangan kontrak karena ketidakcocokan antara gaji dan beban kerja.
Lihat juga: Para Pencari Kerja di Jakarta Seusai Lebaran
”Tapi ternyata mencari pekerjaan baru sekarang lebih susah. Sudah enam bulan berlalu tetapi saya masih belum mendapat pekerjaan baru,” kata warga Jakarta Selatan ini.
Agus pun berharap kegiatan serupa job fair lebih sering digelar, terutama oleh pemerintah daerah. Sebab, wadah untuk mempertemukan pencari kerja dan perusahaan penyedia kerja dinilai masih minim.
Mempersiapkan karier
Tak hanya Triana dan Agus, ratusan para pencari kerja lainnya turut memenuhi arena job fair yang digelar oleh Satu Kerja yang bekerja sama dengan Universitas Tama Jagakarsa. Terdapat beberapa stan perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan dalam ajang yang hanya digelar satu hari tersebut.
Hesti Ayu Andini, Public Relations dari Universitas Tama Jagakarsa, menyatakan, acara ini digelar dalam rangka mempersiapkan karier bagi mahasiswa aktif dan para alumni. Namun, masyarakat di luar kampus juga boleh hadir.
”Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini agar dapat memberikan informasi dan peluang kerja yang luas bagi masyarakat serta para alumni dalam mencari lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian mereka,” katanya.
Baca juga: Merantau Itu Berat, Tanpa ”Skill” Kamu Tak Akan Kuat
Pihaknya turut terlibat aktif mulai dari proses seleksi perusahaan yang diundang hingga pendataan pencari kerja yang lolos seleksi di tahap akhir. Adapun pihak kampus juga memberi saran kepada mahasiswa yang masih aktif untuk turut mengunjungi stan perusahaan guna bertanya-tanya terkait pekerjaan impian mereka di masa depan.
Tidak hanya bursa karier, kegiatan job fair ini juga diisi dengan talkshow bersama para praktisi di bidangnya hingga presentasi dari berbagai perusahaan. Selain itu, juga ada proses rekrutmen, informasi lowongan kerja, dan walk in interview di mana calon kandidat bisa langsung wawancara dengan pihak perusahaan.
Daftar sejumlah perusahaan yang bergabung dalam job fair ini di antaranya Kawan Lama Group, Home Credit, Permata Indonesia, Indihome, Radikari, dan Aseanindo.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini agar dapat memberikan informasi dan peluang kerja yang luas bagi masyarakat serta para alumni dalam mencari lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian mereka.
Sebagai penyelenggara acara, Bisnis Director dari Satu Kerja, Ronald Sarpono, meggatakan, pihaknya baru sekali ini mengadakan kegiatan job fair secara langsung. Sebelumnya, ia sudah enam kali membuka job fair secara daring atau online.
”Ini merupakan momen pas karena bertepatan setelah Lebaran, di mana banyak masyarakat yang mencari kerja karena menjadi pendatang di kota besar atau memutus kontrak kerja. Di sini ada 17 perusahaan yang terlibat,” ujarnya.
Ingin membantu masyarakat luas untuk mendapatkan pekerjaan impian dengan lebih mudah, Ronald berencana rutin mengadakan kegiatan job fair, baik secara online maupun offline. Targetnya satu bulan minimal dua kali.
Momen mengundurkan diri
Di sisi lain, lowongan pekerjaan baru cenderung marak dibuka setelah Lebaran. Salah satu pemicunya ialah pengunduran diri pekerja yang ramai terjadi selama Ramadhan dan setelah pekerja menerima tunjangan hari raya.
”Kalau berbicara tren pasar tenaga keria setelah Lebaran ialah pasti peningkatan lowongan pekerjaan baru. Klien-klien saya sejak awal Lebaran sudah berpesan agar mencarikan pekerja yang siap mengisi setelah Lebaran dan awal Mei 2024. Hal ini didukung oleh salah satunya fakta kecenderungan pengunduran diri yang marak setelah (pembagian) tunjangan hari raya (THR) sehingga posisi yang ditinggalkan perlu diisi oleh karyawan baru,” ujar Founder dan Managing Director Headhunter Indonesia Haryo Suryosumarto (Kompas.id, 22/4/2024).
Menurut Haryo, karyawan yang ramai-ramai mengundurkan diri biasanya telah mengantongi surat penawaran rekrutmen dari perusahaan lain. Mereka kemudian menunggu pencairan THR terlebih dahulu, yang berlanjut dengan pengajuan su pengunduran diri. Dengan kata lain. mereka telah mengikuti proses rekrutmen di perusahaan lain sejak 1-2 bulan sebelum Lebaran.
Jika ditelusuri, kata Haryo, penyebab utama karyawan melakukan hal tersebut lantaran mereka tidak memperoleh remunerasi yang baik di kantor lama. Adapun tempat keria yang baru berani memberikan remunerasi yang lebih tinggi dibandingkan tempat kerja lama.