Penyebab Diusut, Penyelidikan Kebakaran di Mampang Diserahkan ke Polres Jakarta Selatan
Penyelidikan kasus kebakaran di Mampang Prapatan diserahkan ke Polres Jakarta Selatan. Penyelidikan terus dilakukan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyelidikan kebakaran di Mampang Prapatan diserahkan kepada Kepolisian Resor Jakarta Selatan untuk memperjelas penyebab insiden tersebut. Ketujuh jenazah sudah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Kepala Kepolisian Sektor Mampang Prapatan Komisaris David Y Kanitero, Sabtu (20/4/2024), menuturkan, saat ini penyelidikan kasus kebakaran sudah dilimpahkan ke Polres Jakarta Selatan. Pelimpahan itu diharapkan bisa memperjelas penyebab kebakaran yang merenggut tujuh korban jiwa tersebut.
Kasus kebakaran di toko Saudara Frame & Gallery, Kecamatan Mampang Prapatan, menyedot perhatian publik. Empat dari tujuh korban tewas adalah satu keluarga. Kebakaran yang terjadi tepat di tengah kota ini juga memicu kemacetan saat pemadaman berlangsung.
David mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan sementara, penyebab kebakaran adalah karena adanya sambaran api di lantai basement. Saat itu, ada pekerja yang sedang berupaya menghilangkan rayap dengan menggunakan bensin. Aktivitas itu dilakukan dekat dengan mesin kompresor.
Tidak lama kemudian, ada percikan api dan kemudian api menyambar bensin. Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Syamsul Huda mengatakan, kebakaran terjadi pada Kamis (18/4/2024) pukul 19.04 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 20.45 WIB.
Setelah api bisa dipadamkan, pukul 23.10 WIB, petugas dikerahkan untuk melakukan pendinginan. Sekitar 100 personel dari 31 armada dikerahkan untuk memadamkan api, termasuk melakukan pendinginan.
Sekitar 13 jam kemudian, yakni tepat hari Jumat (19/4/2024) pukul 11.40 WIB, proses pendinginan selesai. Sesaat setelah personel pemadam meninggalkan lokasi kebakaran, polisi langsung memasang garis polisi. Beberapa tim investigasi dari Gulkarmat dan Polri pun berdatangan. Tim dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) juga mendatangi lokasi.
Pantauan Kompas pada Sabtu (20/4/2024), garis polisi masih terpajang. Situasi bangunan yang terbakar tampak lengang.
Empat dari tujuh korban tewas adalah satu keluarga.
Camat Mampang Prapatan Ujang Hermawan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan ini kepada pihak kepolisian. ”Tugas kami adalah untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar kejadian ini tidak lagi terulang,” katanya.
Menurut Ujang, kebakaran di daerah Mampang sangat jarang terjadi. Kalaupun ada, tidak sampai menelan korban. ”Kejadian ini sungguh memilukan," katanya.
Ke depan, pihak kecamatan akan memastikan kepada seluruh pemilik usaha agar lebih waspada terhadap segala kemungkinan kebakaran. Dia pun mengimbau agar pemilik usaha tidak tinggal di tempat usaha.
Selain itu, untuk tempat usaha disediakan jalur evakuasi alternatif, tidak hanya mengandalkan pintu depan semata. Selain itu, diperlukan juga alat pemadam api ringan sebagai langkah awal ketika muncul api.
”Kami juga akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk lebih tegas mengawasi tempat usaha dalam melaksanakan standar keamanan di tempat usahanya,” kata Ujang.