Pagi dini hari ini situasi sudah kondusif. Sebelumnya, di lapangan hingga pukul 20.30, massa menyesaki depan DPR.
Oleh
AGUIDO ADRI, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Unjuk rasa di DPR/MPR berlangsung hingga Selasa (19/3/2024) malam. Sebanyak 3.355 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR dan KPU terkait hak angket dan kecurangan Pemilu 2024.
Pagi Rabu dini hari, situasi sudah kondusif. Namun, dari pengamatan Kompas di lapangan hingga pukul 20.30, ratusan orang masih bertahan di sekitar Gedung DPR. Di beberapa lokasi, tampak bekas ban yang dibakar pengunjuk rasa. Sejumlah aliansi atau kelompok pengunjuk rasa itu sudah berada di lokasi sekitar pukul 10.00.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Polisi lengkap dengan kendaraan taktis bergerak secara perlahan untuk membubarkan demonstran. Pasalnya, mereka melebihi batas waktu demonstrasi yang telah ditentukan.
Massa demonstrasi pun perlahan mundur dari depan Gedung DPR/MPR. Polisi maju sekitar 20 langkah, lalu memberi jeda untuk demonstran mundur. Sekitar pukul 21.00, massa mulai membubarkan diri.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, petugas gabungan bersiaga dan berusaha untuk melakukan pendekatan persuasif, tidak terprovokasi, mengutamakan negosiasi dan pelayanan, serta humanis kepada massa.
”Kami telah mengimbau kepada para orator untuk orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa, tidak anarkistis merusak fasilitas umum, dan hormati pengguna jalan lainnya,” kata Susatyo, Selasa (19/3/2024).
Untuk menjaga unjuk rasa, kata Susatyo, 3.355 personel gabungan diturunkan di DPR/MPR dan KPU. ”Di DPR/MPR melibatkan 2.970 personel, dan KPU melibatkan 385 personel,” ujarnya.
Kepala Bagian Ops Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Dermawan mengatakan, dampak dari unjuk rasa itu, pihaknya mengalihkan arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto dari arah Semanggi menuju Slipi.
Diberitakan sebelumnya (Kompas.id, 19/3/2024), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto menyatakan, pemerintah mengambil langkah-langkah dan antisipasi untuk menjaga peredaran informasi di media massa dan media sosial.
Tujuannya, agar tidak mengganggu kondusivitas jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU. Upaya menjaga peredaran informasi itu, di antaranya, dilakukan dengan men-take down semua informasi yang berisi hoaks dan tidak benar tersebut.
Hadi juga meminta masyarakat ikut serta dan terus menjaga situasi kondusif dan aman itu sampai berakhirnya tahapan Pemilu 2024. Hal itu untuk menjaga peredaran informasi di media massa dan media sosial agar tidak mengganggu kondusivitas jelang pengumuman dan penetapan hasil Pemilu 2024 pada 20 Maret, hari ini.
Saat ditanya soal kondisi elite politik jelang pengumuman hasil pemilu, Hadi menilai, saat ini situasi relatif kondusif dan aman. Ia menyebut bahwa bangsa Indonesia sejatinya adalah bangsa yang penuh dengan keramahtamahan dan toleransi sehingga ia yakin, setelah pemilu, semua bisa selesai dan kembali ke situasi sebelumnya. Ia juga menyampaikan bahwa para elite sudah berkomunikasi sehingga kemungkinan situasinya aman.