Ada Pohon Tumbang di Pondok Ranji, Perjalanan KRL Terganggu
Perjalanan KRL rute Parung Panjang-Tanah Abang malam ini terganggu akibat ada pohon tumbang di pelintasan kereta.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perjalanan KRL Jabodetabek rute Parung Panjang-Tanah Abang terhenti karena ada pohon tumbang di pelintasan antara Stasiun Pondok Ranji dan Stasiun Kebayoran, Jumat (1/3/2024) sekitar pukul 18.00. Imbasnya, hingga pukul 20.00 malam ini, perjalanan KRL lain di rute yang sama terganggu.
External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, pohon tersebut tumbang saat hujan deras melanda kawasan Jakarta Selatan. Saat ini proses evakuasi masih berlangsung dan jalanan masih belum bisa dilalui.
Imbas kejadian ini, KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi. Perjalanan KA 1777 (Rangkasbitung-Tanah Abang) hanya sampai Stasiun Sudimara, kembali sebagai KA 1778 (Sudimara-Rangkasbitung). Perjalanan KA 1779 (Parung Panjang-Tanah Abang) juga hanya sampai Stasiun Sudimara, kembali sebagai KA 1780 (Sudimara-Rangkasbitung).
Pihak KAI Commuter meminta maaf atas adanya gangguan tersebut. Kemudian, mengimbau sejumlah penumpang berganti moda transportasi lainnya jika terburu-buru.
Warga Tangerang Selatan, Virginia Agatha (24), merupakan salah satu penumpang yang tertahan di dalam KRL, tepat di samping TPU Tanah Kusir di kawasan Kebayoran Lama. Gerbong itu penuh sesak sehingga udara menjadi gerah.
Akibat kereta tertahan, jadwal perjalanan KRL dari Stasiun Tanah Abang ke arah Serpong hingga Rangkasbitung terganggu. Penumpukan penumpang terjadi di beberapa stasiun, termasuk Stasiun Tanah Abang, Stasiun Palmerah, dan Stasiun Kebayoran Lama.
Adapun pada Selasa (30/1/2024) malam lalu, perjalanan sejumlah rangkaian KRL Jabodetabek relasi Tanah Abang-Rangkasbitung juga sempat terganggu. Pemicunya, ada kawat kasur yang tersangkut rangkaian Commuter Line Nomor 1772 di rel dekat Stasiun Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.
Gangguan ini membuat penumpang tertahan beberapa jam di stasiun ataupun kereta. Tak hanya perjalanan kereta, kesehatan penumpang terdampak. Ratusan penumpang yang berjubel di dalam kereta dan di peron membuat sejumlah penumpang sesak napas. Ada di antaranya yang pingsan.