Pemprov DKI Gelar Kerja Bakti Massal untuk Antisipasi Banjir
Pemprov DKI Jakarta menggelar kerja bakti massal di lima kota administrasi untuk menekan potensi banjir di musim hujan yang meliputi pembersihan sungai dan waduk di DKI.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar kerja bakti massal untuk menekan potensi banjir di musim hujan pada Minggu (19/11/2023). Kerja bakti ini meliputi pembersihan dan pengerukan saluran air, sungai, dan waduk di lima wilayah kota dan kabupaten administrasi DKI Jakarta.
Kerja bakti ini bertema ”Bakti Kita untuk Jakarta”. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat dari tingkat kota, kecamatan, kelurahan, RT/RW, serta seluruh pegawai pemerintah tingkat wali kota, kabupaten, dan petugas pelangi Provinsi DKI Jakarta.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin mengatakan, kegiatan kerja bakti massal ini ditujukan untuk mengurangi potensi banjir akibat timbunan sampah pada saluran air yang membuat sungai semakin dangkal.
Kegiatan kerja bakti massal ini menargetkan pengangkutan lumpur dari seluruh sungai di Jakarta sebanyak 672.206 meter kubik yang dibagi menjadi empat skala kegiatan, yaitu skala kota, kecamatan, warga, dan berkelanjutan.
”Pemerintah menyadari bahwa salah satu alasan air meluap dari sungai adalah pendangkalan dasar sungai akibat sedimentasi endapan. Sebab itu, diperlukan langkah siaga sebagai upaya mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi kala musim penghujan,” kata Ika.
Ika mengatakan, selain menjadi momentum kerja bakti massal di seluruh Jakarta, kegiatan ”Bakti Kita untuk Jakarta” ini juga diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat gotong royong, serta dapat memupuk rasa kecintaan dan kepemilikan warga terhadap Kota Jakarta.
Kegiatan kerja bakti massal ini menargetkan pengangkutan lumpur dari seluruh sungai di Jakarta sebanyak 672.206 meter kubik yang dibagi menjadi empat skala kegiatan, yaitu skala kota, kecamatan, warga, dan berkelanjutan.
”Dari setiap skala itu, kerja bakti dilakukan di satu segmen sungai atau kanal besar, serta masyarakat bergotong royong membersihkan bantaran sungai dengan bantuan alat berat untuk mengeruk dasar sungai,” katanya.
Adapun titik pelaksanaan pada skala kota akan dilakukan pengerukan sepanjang 25,087 kilometer. Rinciannya yaitu Jakarta Utara 7,2 kilometer, Jakarta Barat 6,3 kilometer, Jakarta Pusat 3,56 kilometer, Jakarta Timur 3,21 kilometer, dan Jakarta Selatan 4,8 kilometer.
Untuk tingkat Kabupaten Kepulauan Seribu, kegiatan ini dilakukan di sekitar kantor bupati di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, dan Pantai Pasir Perawan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan.
Adapun kegiatan skala kecamatan dilaksanakan di 44 kecamatan. Kegiatan ini meliputi membersihkan saluran penghubung (Phb). Kemudian, untuk skala warga dilaksanakan oleh warga 261 kelurahan di Jakarta. Warga diimbau melakukan pengurasan saluran di rumah masing-masing.
”Untuk skala warga, warga diajak untuk melakukan pengurasan saluran di rumah masing-masing. Hasil pengurasannya akan diangkut Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) tingkat kelurahan. Perlu koordinasi dan kerja sama yang baik dari RT dan RW agar kegiatan ini bisa berjalan baik,” kata Ika.
Pada skala berkelanjutan, kegiatan ini dilakukan dengan melanjutkan target pengerukan sungai. Pengerukan dilakukan di Kali Adem yang diikuti sekitar 600 orang. Pengerukan akan kembali dilakukan secara massal pada 20 November di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.
”Meskipun Dinas Sumber Daya Air rutin melakukan pengerukan sungai, pada skala berkelanjutan ini dilakukan dengan lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk mempercepat target pengerukan lumpur,” tutur Ika.
Adapun total keikutsertaan untuk seluruh skala kegiatan pada Minggu (19/11/2023) mencapai 2.000 peserta. Untuk melancarkan aliran air, kegiatan ini juga dibantu dengan 240 alat berat yang tersebar di seluruh Jakarta.
Kegiatan kerja bakti ini dibuka langsung oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di sekitar Kanal Banjir Barat di Jakarta Pusat. Heru mengajak masyarakat Jakarta melakukan kerja bakti guna mengantisipasi banjir dan menjaga lingkungan. Kegiatan tersebut nantinya akan dilakukan secara berkelanjutan setiap akhir pekan oleh kelurahan.
”Setiap Sabtu atau Minggu akan dilakukan gotong royong secara rutin di tingkat kelurahan, yakni para ASN kelurahan bersama warga. Harapan saya, warga juga turut serta membersihkan Jakarta dari segala bentuk sampah,” kata Heru.
Menurut Heru, menguras lumpur dan memastikan saluran bersih dari sampah dapat memperlancar aliran air saat terjadi hujan. Saluran air yang bersih dapat memperkecil potensi genangan air.
”Saya juga mengimbau masyarakat untuk membersihkan masing-masing sampah dan salurannya di depan rumah,” katanya.
Usai meninjau kerja bakti di Kanal Banjir Barat, Heru meninjau kerja bakti pengerukan lumpur di Kali Duri dan Waduk Pluit. Setelah itu, Heru meninjau pengerukan lumpur di Kali Pulo, Manteng Pulo, Jakarta Selatan.