Kebakaran TPA Rawa Kucing Kian Parah, Tiga Mobil Dinas Terbakar
Dua pejabat Pemkot Tangerang pingsan dan tiga mobil operasional terbakar akibat kebakaran di TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (21/10/2023).
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, Banten, kian parah. Tiga kendaraan operasional pemerintah kota terbakar dan dua pejabat yang ikut terjun memadamkan api pingsan. Warga di radius 500 meter dievakuasi di tiga titik pengungsian.
Dua pejabat yang pingsan saat terjun ke lapangan adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Tihar Sopian serta Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Ghufron A Falfeli. Mereka pingsan akibat terpapar asap.
”Namun, saat ini kondisi mereka sudah membaik dan dalam perawatan di rumah sakit untuk menjalani masa pemulihan,” ujar Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, Sabtu (21/10/2023).
Berkaca dari kejadian itu, Pemkot Tangerang langsung mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar TPA. Ada tiga tempat pengungsian yang disediakan, yakni di Kantor Kecamatan Neglasari, Kantor Kelurahan Kedaung Wetan, dan Kantor Dinas Sosial Kota Tangerang. ”Mereka yang tinggal di radius 500 meter dari titik api langsung dievakuasi,” katanya.
Jika hal itu tidak dilakukan, dikhawatirkan warga akan mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Karena itu, petugas mengunjungi setiap warga dari rumah ke rumah untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.
Arief menuturkan, saat ini kebakaran semakin parah karena asapnya kian menebal. Bahkan, jarak pandang kurang dari 100 meter. Hal inilah yang menjadi kendala pemadam kebakaran masuk ke dalam lokasi titik api. Dengan jarak pandang yang sangat terbatas, dikhawatirkan bisa membahayakan petugas.
Ada dugaan kebakaran disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan di salah satu warung yang ada di tengah lokasi TPA.
Bahkan, di lokasi kebakaran ada tiga mobil operasional milik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang yang terbakar. Tidak hanya itu, alat pemadam dan nozzle milik BPBD juga ikut dilalap api. Karena situasi ini, pihaknya telah meminta bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengirimkan helikopter bom air guna memadamkan kebakaran dari udara.
Kebakaran ini harus segera dipadamkan karena selain mengancam warga, asap dari kebakaran juga bisa saja mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. Karena itu, sekitar 50 mobil tangki dan pemadam dikerahkan untuk memadamkan titik api. ”Soal air baku tidak ada masalah, kami juga mengandalkan air PDAM dan air dari beberapa kolam retensi,” ujar Arief.
Senior Manager Branch Communications dan Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi mengatakan, walaupun asap menebal, kondisi penerbangan di bandara tidak terganggu. Penanggulangan kebakaran menjadi sangat penting karena penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta cukup padat dengan frekuensi sekitar 900 penerbangan per hari.
”Kami terus berkoordinasi dengan Airnav selaku pemandu lalu lintas udara untuk mengantisipasi dampak dari kebakaran tersebut,” kata Holik.
Selain itu, Angkasa Pura II juga telah memberikan bantuan berupa armada dan personel untuk turut menanggulangi kebakaran di lokasi.
Kepala Satpol PP Kota Tangerang Wawan Fauzi menuturkan, ada tiga kendaraannya yang terbakar. Dua kendaraan operasional dan satu kendaraan dinas.
Padahal, ketiga kendaraan itu diparkir cukup jauh dari titik api. ”Saya menduga api datang dari sampah yang terbakar, lalu terbang membakar alang-alang di lokasi parkir kendaraan. Ya, namanya juga musibah,” kata Wawan.
Kendaraan terbakar saat petugas sedang mengevakuasi warga untuk meninggalkan rumahnya sampai kebakaran sudah padam. Awalnya, banyak warga yang menolak karena menganggap kebakaran tidak akan meluas, tetapi setelah asap kian merebak, akhirnya warga pun mau dievakuasi.
Puntung rokok
Arief mengatakan, ada dugaan kebakaran disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan di salah satu warung yang ada di tengah lokasi TPA. Dugaan ini muncul dari keterangan seorang pemulung. ”Karena kondisi cuaca sangat kering dan angin kencang, puntung rokok itu menjadi pemicu kebakaran dan terus meluas,” katanya.
Apalagi di daerah itu banyak gas metana hasil dari sampah yang sudah menumpuk bertahun-tahun. ”Keberadaan gas itu membuat kebakaran sulit dipadamkan,” katanya.
Pemkot Tangerang menyerahkan kasus ini kepada kepolisian untuk menginvestigasi apa yang menjadi penyebab kebakaran.
Kepala Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Zain Dwi Nugroho mengatakan, untuk saat ini pihaknya fokus mengevakuasi warga dan memperlancar armada untuk memadamkan api dengan pengaturan lalu lintas. Namun, jika dalam penyelidikan ditemukan adanya kelalaian tentu akan ditindaklanjuti.