Dua Kebakaran Landa Bogor dan Jakarta, Dua Orang Tewas
Api menghanguskan ratusan dan lebih dari 1.000 lapak di Pasar Leuwiliang. Para pedagang berharap ada bantuan untuk mereka. Di Jakarta, amuk api di ruko di Jakarta Pusat merenggut dua korban jiwa.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/9/2023), tetap beroperasi meski di bagian dalam dan belakangnya tampak Kepulan asap dari kebakaran.
BOGOR, KOMPAS — Ratusan kios dan lebih dari 1.000 lapak di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ludes terbakar, Rabu (27/9/2023) malam. Kebakaran juga melanda ruko di Jakarta Pusat yang menewaskan dua orang.
Hingga pukul 13.30, Kamis (28/9/2023), asap pekat masih menyelimuti gedung utama di Blok A dan B Pasar Leuwiliang. Bahkan, di beberapa titik masih muncul api kecil.
Sejumlah pedagang berusaha untuk menyelamatkan barang dagangannya di tengah hawa panas. Petugas pemadam kebakaran pun masih berupaya memadamkan sisa api. Setidaknya 66 petugas dan 16 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan amukan api.
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Sejumlah pedagang Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sibuk memindahkan dagangannya dari kebakaran, Kamis (28/9/2023).
Kepala Seksi Penyelamatan dan Pertolongan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor Asan mengatakan, kebakaran yang terjadi pada Rabu sekitar pukul 20.00 masih berlangsung hingga saat ini, Kamis, sekitar pukul 15.00. Tiga mobil pemadam kebakaran berada di sekitar lokasi.
”Faktor angin, keterbatasan akses air, material bahan kayu dan plastik, hingga banyaknya barang dagangan membuat api sulit dipadamkan. Anginnya gede. Lalu musim kemarau sehingga sumber air sulit,” kata Asan.
Akibat kebakaran itu, dari total 590 kios, sebanyak 550 kios terbakar. Selanjutnya, dari 641 los, 580 los terbakar. Di luar itu, ada 1.619 lapak yang terbakar.
Seorang pedagang Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyelamatkan sisa-sisa barang dagangan, Kamis (28/9/2023).
Asan mengatakan, dugaan sementara api berasal dari blok B karena arus pendek listrik. Angin kencang membuat api cepat menyebar ke arah kanan sisi blok A. Asan belum bisa memperkirakan berapa kerugian akibat kebakaran tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Leuwiliang Komisaris Agus Supriyanto melanjutkan, pihaknya akan menyelidiki penyebab kebakaran.
”Belum (penyebab kebakaran), masih perlu penyelidikan. Dugaan sementara arus pendek listrik,” katanya.
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Titik api masih terlihat di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/9/2023). Kebakaran yang terjadi pada Rabu (27/9/2033) sekitar pukul 20.00 masih terjadi hingga pukul 15.00.
Peristiwa kebakaran diduga terjadi di kios yang menyediakan sembako, sayuran, dan buah-buahan. Saat peristiwa terjadi, pasar tersebut sedang tidak beroperasi sehingga tidak menimbulkan korban luka dan jiwa.
Bupati Bogor Iwan Setiawan menginstruksikan Perumda Pasar Tohaga untuk segera menangani dampak kebakaran Pasar Leuwiliang.
”Kami saat ini terus berkoordinasi dengan tim Perumda Pasar Tohaga berkenaan dengan rencana penanganan dampak kebakaran, pengkajian rencana relokasi sementara, dan pengkajian penanganan dampak bencana kebakaran,” kata Iwan.
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Ujang (68), pedagang pakaian, berdiri menyaksikan puing-puing sisa kebakaran di kiosnya Pasar Leuwiliang, Kamis (28/9/2023). Pasar Leuwiliang terbakar pada Rabu (27/9/2023) malam sehingga menghanguskan ribuan lapak.
Bantuan
Ujang (68), pedagang pakaian di blok A, hanya bisa berdiri menatap lapaknya hangus terbakar. Tidak banyak barang yang bisa ia selamatkan karena api cepat menyebar.
”Api dari arah sana. Beberapa barang bisa diselamatkan yang mudah dibawa saja. Panik, cepat-cepat karena asap membuat perih sesak, dan panas apinya berasa,” kata Ujang.
Ujang yang berjualan di Pasar Leuwiliang sejak 20 tahun lalu itu tak tahu persis berapa kerugian yang dialaminya. Ujang hanya berharap pascakebakaran bisa segera berjualan kembali sehingga tak terus merugi.
Banyak yang rusak. Ini saya ambil dulu nanti pilih yang masih bagus. Sembako banyak habis. (Ridwan)
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Hidran di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tidak berfungsi karena tidak menyimpan stok air saat terjadi kebakaran pada Rabu (27/9/2023) malam.
Ia juga berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada pedagang yang terdampak agar bisa melanjutkan roda ekonomi.
Kesedihan tampak dari wajah Ridwan (38). Sembari membawa barang dagangnya yang rusak dan kotor, ia terus berucap allahuakbar dan astaghfirullah.
”Banyak yang rusak. Ini saya ambil dulu nanti pilih yang masih bagus. Sembako banyak habis,” kata Ridwan meneteskan air mata. Ia juga berharap Pasar Leuwiliang segera direnovasi dan pedagang mendapatkan bantuan oleh pemerintah.
Hidran di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tidak berfungsi karena tidak menyimpan stok air saat terjadi kebakaran pada Rabu (27/9/2023) malam.
Kebakaran di Jakarta
Kebakaran juga melanda bangunan di Jalan Setia Kawan, Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, siang tadi pada pukul 13.00.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan, kebakaran diduga karena kebocoran gas dari salah satu ruko makanan sehingga merambat ke ruko fotokopi di sampingnya.
”Dua tewas dan lima luka bakar. Tiga bangunan terdampak,” katanya.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.30 setelah 10 mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi dengan 40 petugas. Adapun total kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan Rp 162 juta.