Waspadai Tiket Palsu Laga Indonesia Melawan Argentina di GBK
Empat orang ditangkap Polsek Tanah Abang karena menjual ratusan tiket palsu di sekitar kawasan Gelora Bung Karno. Mereka menggandakan tiket asli dan menjual tiket palsu hasil penggandaan dengan selisih harga Rp 50.000.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Kepolisian Sektor Tanah Abang menangkap calo tiket palsu pertandingan FIFA Matchday antara Tim Nasional Indonesia dan Argentina yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2023) malam ini. Calo tiket itu menggandakan tiket asli untuk mendapatkan keuntungan.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanah Abang Komisaris Kukuh Islami mengungkapkan, mereka menahan empat orang yang tertangkap menjual ratusan tiket palsu di sekitar kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (18/6/2023). Keempat orang itu berinisial WH (26), H (20), IA (25), dan AF (21).
”Mereka ditangkap saat sedang berjualan di sekitar GBK. Pelaku utama di sini adalah WH, yang lain bantu menemani jualan,” kata Kukuh saat dihubungi hari ini.
Penangkapan berawal saat seorang korban mengeluh tiket digital berupa dokumen PDF yang ia beli dari pelaku tidak dapat ditukar. Panitia tiket mengatakan kepada korban bahwa tiket kategori (Cat) 3 yang ia punya sudah ditukar. Keluhan itu segera dilaporkan polisi yang kemudian bergerak cepat menindak penjual tiket.
”Saat kami amankan, di tas pelaku ada 150 tiket Cat 3. Pengakuan dia hari itu ada 50 tiket yang sudah dijual senilai Rp 650.000, dari harga asli Rp 600.000 per tiket. Dia juga jual 4 tiket Cat 2 asli yang dijual Rp 1,3 juta dari aslinya Rp 1,2 juta per tiket,” ujarnya.
WH yang bekerja sebagai tenaga harian lepas di Tangerang, Banten, menggandakan tiket Cat 3 dari 15 tiket asli yang ia beli sendiri. Tiket palsu itu ia jual melalui media sosial. Selain menyiapkan tiket digital palsu, ia juga sudah mencetak tiket gelang kertas sehingga korban tidak perlu menukarkannya di loket tiket.
Strategi menggandakan tiket ini ia dapat dari pengalaman lalunya saat menonton pertandingan sepak bola di GBK. Waktu itu, kata Kukuh, ia pernah membeli tiket asli satu pertandingan. Tiket itu nyatanya bisa juga digunakan beberapa kali oleh temannya untuk masuk ke stadion. Dari situ, WH mempunyai niatan untuk menggandakan atau memalsukan tiket.
Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus ini dan belum menetapkan tersangka. Jika terbukti, pelaku dapat diancam pidana tentang Informasi dan Transaksi Elektronik serta pemalsuan.
”Imbauan kami ke masyarakat agar berhati-hati jika ingin membeli tiket dari calo. Harus bisa bedain asli dan palsu. Dalam kasus ini, tiket gelang palsu mudah dirobek, kalau asli enggak mudah robek,” kata Kukuh.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), melalui akun Instagram-nya, juga memperingatkan calon penonton pertandingan Indonesia-Argentina agar hati-hati terhadap tiket palsu. ”Transaksi pembelian tiket FIFA Matchday yang resmi hanya melalui PSSI.org dan Tiket.com. Kami tidak bertanggung jawab atas transaksi pembelian tiket di luar PSSI.org dan Tiket.com,” tulis PSSI hari ini.
Setelah membeli tiket secara daring, calon penonton bisa menukarkan tiket fisik di Wisma Serba Guna GBK, sejak 16 Juni hingga hari ini sampai pukul 17.00. Untuk pertandingan ini, PSSI menjual 60.000 tiket penonton dari total kapasitas stadion yang mencapai 77.000 kursi.
Menurut perhitungan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), total pengeluaran ekonomi untuk pembelian tiket itu Rp 75,4 miliar (Kompas, 19/6/2023).
Perputaran uang dari tiket pun sudah melebihi biaya yang dikeluarkan PSSI untuk mendatangkan Tim Nasional Argentina. Berdasarkan laporan The Athletic, ongkos untuk mendatangkan timnas level A yang berada di 10 besar ranking FIFA sekitar 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 74 miliar.