Polisi Ungkap Dua Perampok Bersenjata di 9 Alfamart Jakarta
Pelaku merupakan residivis pencurian dengan kekerasan atau curas lintas provinsi.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
KOMPAS/ERIKA KURNIA
Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Ajun Komisaris Besar Titus Yudho Uly.
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Metro Jaya mengungkap pelaku perampokan bersenjata yang biasa menyasar minimarket Alfamart di wilayah Jakarta sepanjang 2023. Pelaku merupakan residivis pencurian dengan kekerasan atau curas lintas provinsi.
”Jadi, kalau rekan-rekan ketahui, dari mulai awal tahun 2023 sampai dengan sekarang ini, termasuk pada bulan puasa kemarin, banyak terjadi tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang melakukan tindak pidananya di Alfamart,” ujar Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Titus Yudho Ully di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Polisi menerima enam laporan antara Februari dan Mei 2023. Mereka kemudian menyelidiki sembilan kasus serupa di Alfamart dengan lokasi berbeda, antara lain Bekasi (Jawa Barat), Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Mayoritas perampokan dilakukan pelaku pada dini hari, menyesuaikan waktu operasional Alfamart yang 24 jam.
Hasil penyelidikan menemukan dua orang sebagai pelaku, SS (33) dan J (25). Keduanya berperan sebagai eksekutor dengan perencanaan dari SS. Keduanya menjadi tersangka berdasarkan Pasal 365 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
”Modus operandinya adalah SS yang diketahui sebagai kapten mencari rekan untuk melakukan pencurian dengan kekerasan menggunakan senjata api dan senjata tajam golok. Keduanya selalu mengincar toko Alfamart karena toko Alfamart banyak yang beroperasi 24 jam. Mereka kadang menyasar dan melakukan tindak pidana antara pukul 02.00 sampai pukul 04.00 pagi,” ucapnya.
DOKUMENTASI POLSEK LEUWILIANG
Perampokan bersenjata di minimarket di Desa Karacak, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (17/10/2022). Dua perampok menggasak uang tunai Rp 46 juta.
Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti dari pelaku, antara lain senjata api rakitan beserta satu peluru, sebilah golok, dan satu sepeda motor yang digunakan untuk mendatangi lokasi sasaran pencurian. Saat penangkapan, tersangka SS mencoba melawan hingga polisi menembak pelaku.
Kepala Unit 2 Subdirektorat Resmob Ditkrimum Komisaris Maulana Mukarom menambahkan, tersangka diketahui pernah dihukum karena masalah pencurian dan bebas pada 2019. Sejak itu, pelaku yang sama-sama berasal dari Lampung itu kembali melakukan pencurian dengan kekerasan. Selain di Jakarta dan sekitarnya, kedua pelaku juga diketahui telah memetakan target di daerah lainnya.
”Sebelum kami amankan, dua pelaku ini sudah mapping Alfamart yang ada di wilayah Cimahi dan Purwakarta, Jawa Barat. Alhamdulillah, Jumat dini hari berhasil kita amankan. Apabila kita tidak amankan, pasti ada kejadian-kejadian lainnya,” kata Maulana.
Para pelaku bisa mendapatkan barang dan uang hingga puluhan juta rupiah jika beruntung. Pada kasus di Jatiasih, Bekasi, pelaku berhasil menggasak uang tunai Rp 58 juta dari brankas di minimarket. Motif para pelaku mencuri bukan karena alasan ekonomi, tetapi untuk bermain judi. ”Jadi, faktor kesenangan dari setiap pelaku,” ucap Maulana.
Lukai korban
Dalam beraksi, tersangka pencurian ini tidak segan untuk melukai korbannya. Ini seperti saat perampok itu mencuri di Alfamart Jalan Taman Margasatwa, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (12/5/2023) dini hari.
Rizki Pratama (22), salah satu karyawan yang sedang berjaga malam, luka di hidung dan lengan karena sabetan golok pelaku. Luka itu ia dapat setelah salah satu pelaku menodongkan senjata tajamnya untuk memeras uang di brankas dan ponselnya.
KOMPAS/ERIKA KURNIA
Rizki Pratama (22), karyawan Alfamart, korban pencurian dengan kekerasan oleh perampok bersenjata spesialis Alfamart di Jakarta Selatan saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (29/5/2023). Ia mendapat luka bacok golok oleh pelaku pada Jumat (12/5/2023).
Pada saat itu, saya masih bisa melawan dan saya terkena bacokan senjata tajam, tetapi saya bisa menangkis. Pada saat itu lagi jaga berdua, teman saya di belakang (gudang), saya sendiri di luar. Begitu ada suara maling ini, teman saya keluar dan kejar pelaku,” kata Rizki saat ditemui di Polda Metro Jaya.
Hingga saat ini, lukanya belum pulih dan masih harus diperban. Pria yang sudah empat tahun menjadi pegawai Alfamart itu pun sudah kembali bekerja. Namun, untuk sementara, pihak manajemen tidak memberlakukan waktu operasional 24 jam.
”Kalau bisa ditambahin karyawan yang jaga malam, terus kita sebagai karyawan juga belajar untuk jangan lengah biar pelaku enggak bisa melakukan tindak kejahatan seperti itu lagi,” ujarnya.
Manager Area Alfamart Yakup Purwanto mengatakan, atas kasus yang menimbulkan kerugian materiil dan immateril tersebut, pihak Alfamart akan terus bekerja sama dengan kepolisian, seperti dalam penanganan kasus sebelumnya.
”Yang lebih penting, keselamatan karyawan. Jadi, dari terungkapnya kasus ini mudah-mudahan memberikan rasa aman, ya, sehingga karyawan di toko lebih nyaman dan aman,” ujarnya.