Per 1 Juni Berlaku Gapeka Baru, KCI Sesuaikan Jadwal dan Perjalanan
Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023 segera berlaku mulai 1 Juni 2023. Pola operasi, jumlah perjalanan, dan jadwal keberangkatan baik kereta komuter, kereta jarak jauh, juga KA Bandara disesuaikan.

Penumpang memenuhi KRL Commuterline dari Stasiun Tanah Abang menuju arah Stasiun Serpong, Tangerang Selatan, saat jam pulang kerja, Rabu (14/4/2021). KRL menjadi sah satu primadona kaum urban untuk mobilitas.
JAKARTA, KOMPAS - Mulai 1 Juni 2023, operator angkutan umum berbasis rel KAI, KAI Commuter, ataupun Railink mengoperasikan perjalanan dan layanan sesuai dengan Grafik Perjalanan Kereta Api yang baru. KAI Commuter menambah frekuensi perjalanan di lintas pelayanan yang ramai pengguna, hingga menambah kecepatan perjalanan.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba, Sabtu (27/5/2023), menjelaskan, penambahan frekuensi perjalanan mulai 1 Juni 2023 dilakukan di lintas-lintas pelayanan Commuterline pada jam sibuk pagi maupun sore hari. Pada lintas Commuterline Bogor, mulai 1 Juni, KAI Commuter akan mengoperasikan 420 perjalanan dengan 41 rangkaian.
Untuk perjalanan lintas Depok–Manggarai/Jakarta Kota pada jam sibuk pagi pukul 04.00–08.00 akan ditambah 2 perjalanan sehingga menjadi sebanyak 50 perjalanan. Headway atau jarak waktu antara kedatangan dan keberangkatan kereta berubah, menjadi setiap 5 menit.
Untuk perjalanan lintas Jakarta Kota–Nambo/Bogor pada jam sibuk sore pukul 15.00–20.00 akan ditambah 1 perjalanan sehingga menjadi sebanyak 52 perjalanan. Headway juga berubah menjadi 5 menit.
Adapun untuk mengantisipasi pengguna yang transit di Stasiun Manggarai ke arah Sudirman/Tanah Abang/Duri pada lintas Manggarai - Kampung Bandan pada jam sibuk pagi, Purba melanjutkan, KAI Commuter menambah 13 perjalanan sehingga menjadi 33 perjalanan. Sementara untuk pelayanan pengguna yang transit di Stasiun Manggarai dari arah Duri/Tanah Abang/Sudirman pada jam sibuk sore di lintas Kampung Bandan-Manggarai, KAI Commuter menambah 17 perjalanan sehingga menjadi 40 perjalanan.
Baca Juga: Mulai 1 Juni Mendatang, KRL Tambah 61 Perjalanan Per Hari di Jabodetabek
Sebagai alternatif pilihan pada jam sibuk pagi dan sore, lanjut Purba, pengguna Commuter Line di sekitar wilayah Tangerang yang akan menuju atau dari wilayah pusat perkantoran di kawasan Sudirman dan sekitarnya bisa menggunakan layanan perjalanan Commuter Line Basoetta. Pengguna bisa naik atau turun di Stasiun-stasiun transit seperti Stasiun Manggarai, Stasiun BNI City, Stasiun Duri dan Stasiun Batu Ceper.
Purba melanjutkan, pada lintas Commuterline Cikarang, penyesuaian dilakukan dengan menambah kecepatan perjalanan dari semula 70 km per jam menjadi 95 km per jam. Headway rata-rata menjadi 9 menit dari yang sebelumnya 12 menit.
Selain itu, KAI Commuter juga akan memperpanjang 6 perjalanan feeder (pengumpan) relasi Cikarang-Bekasi Pergi Pulang (PP) menjadi relasi Cikarang-Manggarai-Kampung Bandan. Penyesuaian itu dilakukan dengan akan dioperasikan 282 perjalanan Commuter Line Cikarang dengan 28 rangkaian yang akan melayani pengguna di lintas tersebut.
Purba melanjutkan, mulai 1 Juni 2023, penyesuaian perjalanan juga diberlakukan pada Commuterline Rangkasbitung. Penyesuaian terjadi dengan upaya KCI memperkecil headway pada lintas Rangkasbitung – Parungpanjang menjadi selama 4 menit dari sebelumnya 19 menit. Selain itu, pada lintas Parungpanjang–Serpong headway menjadi lebih cepat 1 menit, dari sebelumnya 13 menit menjadi 12 menit.
Selain memperkecil headway, lanjut Purba, pada pemberlakuan Gapeka 2023 KAI Commuter juga melakukan optimalisasi relasi perjalanan Commuter Line Rangkasbitung. KAI Commuter akan melakukan perpanjangan relasi pada 16 perjalanan feeder relasi Rangkasbitung – Parungpanjang PP menjadi relasi Rangkasbitung-Tanah Abang PP.
”Nantinya per 1 Juni 2023 KAI Commuter akan mengoperasikan sebanyak 221 perjalanan Commuter Line Rangkasbitung dengan 21 rangkaian yang akan melayani pengguna di lintas tersebut,” kata Purba.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F02%2F04%2F6d636c77-ca54-4a5f-8fc5-3b71ea7b9f97_jpg.jpg)
Dengan perpanjangan relasi tersebut, jelas Purba, penyesuaian-penyesuaian jadwal pemberangkatan di stasiun pemberangkatan awal lainnya untuk menuju Stasiun Tanah Abang juga dilakukan. Seperti di Stasiun Tigaraksa, sebelumnya di stasiun tersebut terdapat 3 pemberangkatan awal di pagi hari pada pukul 04.15, 05.45, dan 08.05. Mulai 1 Juni 2023 akan berubah menjadi pukul 04.20, 07.10, dan 08.40.
Sementara untuk stasiun-stasiun pemberangkatan lainnya, seperti Stasiun Parungpanjang dan Stasiun Serpong, untuk menuju Stasiun Tanah Abang pada jam sibuk pagi, dilakukan penyesuaian jadwal 5-20 menit dari waktu pemberangkatan sebelumnya.
Khusus di Stasiun Rangkasbitung yang juga merupakan salah satu stasiun transit, KAI Commuter juga melakukan penyesuaian untuk konektivitas intermoda yang memudahkan pengguna Commuter Line Merak dengan relasi Rangkasbitung-Merak PP yang akan melanjutkan perjalanan dengan Commuter Line Rangkasbitung untuk menuju daerah-daerah sekitar Serpong dan Jakarta maupun sebaliknya.
Untuk memudahkan pengguna yang akan melanjutkan perjalanan baik untuk Commuter Line Merak maupun Commuter Line Rangkasbitung, KAI Commuter telah mengintegrasikan jadwal-jadwal pemberangkatan ataupun kedatangan antara perjalanan di Stasiun Rangkasbitung.
Penyesuaian frekuensi perjalanan dan jadwal perjalanan yang juga mempertimbangkan koneksi intermoda tersebut, menurut Purba, salah satunya untuk mendorong penumpang KAI Commuter bisa kembali ke angka 1 juta penumpang per hari.
Baca Juga : KRL Berubah Pola Operasi, Transjakarta Tambah Armada di Stasiun Manggarai
Adrianus Satrio Adi Nugroho dari Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) mengapresiasi Gapeka 2023 yang lebih banyak perjalanan. “Apresiasi juga untuk Commuterline Tanjung Priok yang selama ini kurang diperhatikan akhirnya ditambah sehingga masyarakat utara Jakarta bisa semakin diberikan pilihan yang banyak. Lalu kereta bandara yang semakin malam jam pelayanannya bisa menjadi pilihan alternatif yang terjangkau dari dan menuju bandara,” kata Satrio.
Satrio menekankan, dengan penambahan frekuensi perjalanan, KAI Commuter harus menjamin kesiapan sarana untuk menjaga keselamatan layanan dan operasional. Itu ia sampaikan mengingat sampai saat ini sejumlah rangkaian kereta komuter segera pensiun, sementara kereta pengganti masih dalam proses. Kesiapan itu akan menumbuhkan lagi kepercayaan masyarakat untuk mau naik angkutan umum.
”Sekarang banyak yang masih takut naik angkutan umum karena pandemi. Orang banyak membeli kendaraan pribadi. Ketakutan itu harus dihilangkan. Dengan meredanya pandemi menuju endemi, KCI harus bisa menuju jumlah penumpang di atas 1 juta seperti dulu lagi,” jelasnya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F03%2F11%2Fccbb552f-e298-46a7-9f1b-6be8212fd4cc_jpg.jpg)
Sejumlah penumpang kereta berjalan meninggalkan Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (11/3/2021).
KAJJ dan KA Bandara
Terpisah, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengingatkan calon penumpang untuk memperhatikan jadwal keberangkatan KA per 1 Juni 2023. Hal itu seiring dengan pemberlakuan Gapeka 2023.
Mulai 1 Juni 2023, ada beberapa kereta api jarak jauh (KAJJ) yang jam keberangkatannya lebih awal. Ia menyebutkan, di antaranya KA Argo Wilis (KA 6) relasi Bandung-Surabaya Gubeng, sebelumnya jadwal keberangkatan pukul 08.15 menjadi pukul 07.40. KA Purwojaya (KA 72-73) relasi Gambir-Cilacap, sebelumnya jadwal keberangkatan pukul 22.00 menjadi pukul 21.10.
Kemudian KA Ranggajati (KA 114-115) relasi Jember-Cirebon, sebelumnya jadwal keberangkatan pukul 06.15 menjadi pukul 05.15. KA Senja Utama Yogyakarta (KA 139) relasi Yogyakarta-Pasar Senen, sebelumnya jadwal keberangkatan pukul 17.50 menjadi pukul 17.30. Sementara KA Airlangga (KA 235) relasi Surabaya Pasarturi-Pasar Senen, sebelumnya jadwal keberangkatan pukul 12.25 menjadi pukul 10.35.
Gapeka 2023 juga mengubah jadwal perjalanan KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dan KA Bandara Kualanamu. Direktur Utama PT. Railink (KAI Bandara) Porwanto Handry melalui penjelasan tertulis menyatakan, pada KA Bandara YIA, keberangkatan KA perdana dari Stasiun Yogyakarta yang sebelumnya dijadwalkan pada pukul 04.30 akan maju sepuluh menit menjadi pukul 04.20, sedangkan keberangkatan KA Bandara terakhir dari Stasiun Yogyakarta dari sebelumnya pada pukul 20.40 akan maju lima menit menjadi pukul 20.35.
Baca Juga: Impor Kereta Terganjal DPR, KAI Commuter Berupaya Jaga Frekuensi Perjalanan KRL
Sementara itu, keberangkatan KA perdana dari Stasiun YIA akan maju dua belas menit dari sebelumnya pukul 05.20 menjadi pukul 05.08, sedangkan keberangkatan KA terakhir dari Stasiun YIA yang sebelumnya dijadwalkan pada pukul 21.45 akan maju dua puluh menit menjadi pukul 21.25. Perjalanan KA Bandara YIA sendiri tetap berjumlah 42 perjalanan dalam sehari, termasuk 12 perjalanan KA Bandara YIA Xpress yang tidak berhenti di Stasiun Wates.
Sementara pada KA Bandara Kualanamu, keberangkatan KA pertama dari Stasiun Bandara Kualanamu maju dari sebelumnya pukul 07.20 menjadi pukul 06.50. Untuk keberangkatan KA terakhir dari Stasiun Bandara Kualanamu mundur dari sebelumnya pukul 20.30 menjadi pukul 21.10.

Suasana di Stasiun Kereta Api Bandara di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (7/10/2019). Kereta Api Bandara lewat stasiun itu sejak dua hari sebelumnya.
Keberangkatan KA Bandara pertama dari Stasiun Medan tidak mengalami perubahan, yakni pada pukul 05.00, sementara untuk keberangkatan terakhir dijadwalkan maju lima belas menit dari sebelumnya pukul 19.20 menjadi pukul 19.05. Jumlah perjalanan pun tetap sebanyak 24 perjalanan dalam sehari.
“Selain dengan mempertimbangkan perjalanan KA lainnya, perubahan jadwal KA Bandara yang dipandu GAPEKA 2023 tetap didasari atas kesesuaian dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat di bandar udara,” tambah Porwanto Handry.