Ida yang sudah sulit berjalan mendadak mendapatkan kekuatan untuk berlari ke bak mandi untuk menyelamatkan diri dari kobaran api. Namun, nyawa Ida tetap tak tertolong, sedangkan Setyo tak kuasa menolong sendirian.
Oleh
Stephanus Aranditio
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebuah rumah di Kompleks Lemigas, RT 005 RW 009, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, terbakar pada Minggu (14/5/2023) kemarin karena korsleting listrik yang menimbulkan percikan api dari kabel yang terbuka. Dua orang lanjut usia tewas dalam peristiwa kebakaran ini, termasuk Ida Farida yang tak sempat diselamatkan suaminya, Setyo Sudrajat.
Kebakaran menghanguskan rumah Setyo Sudrajat (81) dengan luas sekitar 400 meter persegi. Dia mengatakan, sang istri, Ida Farida (80), meninggal karena terbakar di dalam kamar mandi saat mau menyelamatkan diri.
Musibah ini bermula saat timbul percikan api dari kabel di kamarnya. Kemudian, Setyo berupaya memadamkan dengan menyiram air, tetapi upayanya justru membuat api semakin membesar mengenai kasur lalu menjalar ke seluruh bagian rumah.
”Saya guyur sampai beberapa ember tidak mati-mati, saya pikir semakin kecil, eh ternyata semakin membesar. Saya sendiri kaget sampai sekarang. Waktu itu di rumah cuma ada saya dan almarhum istri,” kata Setyo saat ditemui, Senin (15/5/2023).
Menurut dia, rumah yang ditempatinya sejak 1974 ini tidak pernah ada masalah kelistrikan. Jika terjadi korsleting pun biasanya aliran listrik langsung terputus, baru kali ini dia melihat ada percikan api dari kabel di rumahnya.
”Baru kali ini terbakar, serba aneh. Ini kasus yang tidak biasa di rumah ini,” ucapnya.
Sang istri yang sudah sulit berjalan pun mendadak mendapatkan kekuatan berlari ke bak mandi untuk menyelamatkan diri dari kobaran api. Karena Setyo tak kuasa menolong sendiri, apalagi orang lain, ia pun tak bisa membantu Ida.
”Ibu ditemukan di dekat kamar mandi, mungkin mau keluar, tetapi pingsan karena asap dan api,” tuturnya.
Selain Ida, korban jiwa lainnya adalah Marsudi (70) yang merupakan tetangga mereka. Marsudi meninggal karena serangan jantung terkejut melihat kebakaran yang merembet sedikit ke rumahnya.
”Satu orang meninggal di rumah sakit karena serangan jantung setelah rumahnya terbakar, atas nama Marsudi,” kata Perwira Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Paryo.
Paryo menjelaskan, kebakaran yang diduga karena korsleting listrik ini terjadi sekitar pukul 17.25. Sebanyak 62 personel dan 14 mobil pemadam kebakaran langsung menuju lokasi saat mendapat laporan dari warga. Proses pemadaman berlangsung dua jam atau hingga pukul 19.15. Kerugian ditaksir lebih dari Rp 4 miliar.
Kini, Setyo mengungsi ke rumah tetangga yang kosong di depannya bersama satu anaknya. Dia kehilangan rumah dan seluruh barang berharga, termasuk satu unit mobil yang hangus terbakar di garasi. Satu per satu tetangga berdatangan menengok kondisi Setyo dan memastikan pemakaman istrinya sudah diurus oleh masyarakat sekitar.
Dinas Gulkarmat DKI Jakarta mencatat dari awal Januari hingga 15 Mei 2023 terjadi 613 kebakaran di Ibu Kota. Paling banyak terjadi di Jakarta Selatan sebanyak 166 kasus, disusul Jakarta Timur (138 kasus), Jakarta Barat (129 kasus), Jakarta Utara (97 kasus), dan Jakarta Pusat (74 kasus).
Korsleting listrik menjadi penyebab kebakaran teratas dengan total 354 kejadian. Disusul gangguan gas, membakar sampah, dan puntung rokok. Sementara itu, Ida dan Marsudi menjadi korban terbaru dari total 17 warga yang meninggal akibat kebakaran di DKI Jakarta setelah terakhir kebakaran di Jakarta yang mengakibatkan korban jiwa terjadi pada Maret 2023. Adapun jumlah korban luka-luka mencapai 49 orang.