Penumpang Boleh Berbuka Puasa di Dalam Kereta atau Bus
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, saat bulan puasa, operator angkutan umum, seperti MRT Jakarta, Transjakarta, dan KAI Commuter, membolehkan penumpang berbuka puasa di angkutan dan di stasiun atau halte.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
KOMPAS/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
Penumpang kereta berbuka puasa di dalam gerbong kereta jurusan Tanah Abang yang berangkat dari Stasiun Rawabuntu, Selasa (7/5/2019).
JAKARTA, KOMPAS — Memasuki bulan Ramadhan 2023, angkutan umum di Jabodetabek tetap beroperasi normal. Operator angkutan umum juga membolehkan penumpang yang sedang dalam perjalanan untuk berbuka puasa di angkutan dan di stasiun atau halte.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Apriastini Bakti Bugiansri, Kamis (23/3/2023), melalui keterangan tertulis menjelaskan, manajemen Transjakarta membolehkan penumpang membatalkan puasa saat sedang dalam perjalanan menggunakan Transjakarta.
”Namun, kami mengimbau pelanggan yang ingin berbuka puasa agar tetap menjaga kebersihan lingkungan serta menaati aturan-aturan yang sudah diberikan oleh Transjakarta,” jelas Apriastini.
Adapun aturan atau ketentuan berbuka puasa di area Transjakarta, di antaranya mematuhi aturan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang berlaku. Selain itu, makan dan minum diperbolehkan hanya pada saat akan membatalkan puasa dengan mengonsumsi air minum, kurma, atau makanan ringan dan sejenisnya.
Penumpang yang berbuka puasa juga tidak diperkenankan mengonsumsi makanan berat, seperti nasi, lauk-pauk, dan makanan siap saji lainnya. Makan dan minum hanya diperbolehkan maksimal 10 menit sejak azan Maghrib. Masker dilepas saat berbuka dan wajib dikenakan kembali setelah selesai.
”Saat melepas masker untuk makan dan minum, tidak diperkenankan untuk berbicara langsung maupun melalui handphone. Penumpang tetap menjaga kebersihan dan ketertiban bersama,” jelas Apriastini.
Suasana operasional di Stasiun MRT Blok M BCA, Senin (30/1/2023).
Ketentuan yang sama berlaku pula untuk perjalanan dengan MRT Jakarta. ”PT MRT Jakarta (Perseroda) menerapkan kebijakan khusus selama bulan Ramadhan, terutama saat berbuka puasa,” jelas Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo.
Penumpang diperbolehkan membatalkan puasa saat berada di dalam kereta maupun area berbayar (seperti peron atau beranda peron/paid concourse), saat waktu berbuka telah tiba, dan melanjutkan kegiatan membatalkan puasa di area beranda peron tidak berbayar (unpaid concourse). Namun, penumpang hanya diperbolehkan membatalkan puasa dengan air putih dan buah kurma, serta maksimum 10 menit setelah setelah azan Maghrib, apabila masih di dalam kereta MRT atau area berbayar.
Penumpang yang akan membatalkan puasa selain dengan kurma dan air putih diperkenankan dilakukan di luar kereta atau di area beranda peron tidak berbayar. Masker dapat dibuka sementara saat berbuka dan digunakan kembali setelah membatalkan puasa selesai.
”Selama membuka masker, pengguna jasa tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan tidak berbicara, baik satu maupun dua arah. Pengguna jasa juga diminta untuk tetap menjaga kebersihan ratangga dan area stasiun dengan membawa kembali sampahnya saat meninggalkan ratangga atau peron berbayar,” tegas Pratomo.
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)
Penumpang kereta komuter seluruhnya mengenakan masker saat tiba di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2020).
Sementara itu, VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba menjelaskan, KAI Commuter juga memberlakukan aturan khusus kepada pengguna saat waktu buka puasa di dalam perjalanan commuterline.
Saat masuk waktu berbuka puasa, para pengguna yang sedang dalam perjalanan menggunakan commuterline diperbolehkan untuk membatalkan puasanya dengan makanan dan minuman ringan hingga satu jam setelah waktu berbuka puasa.”Petugas akan menginformasikan waktu untuk berbuka puasa,” jelas Purba.
KAI Commuter mengimbau para pengguna saat berbuka puasa tetap disiplin menjaga kebersihan dan kenyamanan bersama dengan tidak membuang sampah sembarangan. ”Kami juga mengajak saat membatalkan puasa dengan makan dan minum secara tidak berlebihan dan hindari makan atau minum yang berbau menyengat,” imbuh Purba.
Purba menambahkan, untuk bulan Ramadhan tahun ini, operasional pelayanan perjalanan commuterline Jabodetabek dan Yoyakarta-Solo tetap berjalan normal. Di Jabodetabek, KAI Commuter mengoperasikan 1.099 perjalanan setiap hari mulai pukul 04.00-24.00. Sementara Yogya-Solo sebanyak 20 perjalanan pada weekday dan 24 perjalanan pada weekend.