Jelang puasa Ramadhan, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, diserbu pengunjung. Alhasil, terjadi kemacetan dan kesemrawutan.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
HIDAYAT SALAM
Antrean kendaraan di sepanjang Jalan H Fachrudin, Pasar Tanah Abang Gedung Blok B, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Beberapa hari menjelang puasa Ramadhan, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, diserbu pengunjung. Alhasil, terjadi kemacetan dan kesemrawutan akibat lalu lalang pengunjung, parkir liar, pedagang kaki lima, buruh angkut barang, serta hilir mudik kendaraan tumpah ruah di kawasan Tanah Abang.
Jalan-jalan di Pasar Tanah Abang dipadati kendaraan bermotor, Selasa (21/3/2023) siang. Dari Jalan KH Mas Mansyur menuju Wahid Hasyim, pengendara terpaksa mengurangi laju kendaraan.
Deretan angkot yang berhenti sembarangan sambil menunggu penumpang dan rentetan bunyi klakson bertautan bergantian. Belum lagi pengunjung dan kuli panggul yang menyeberang jalan. Semuanya mewarnai suasana pasar siang itu.
Bahkan, di bagian Gedung Blok B, misalnya, ribuan pengunjung memadati gedung itu. Pengunjung pasar ada yang datang bersama keluarga dan dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orangtua. Terdengar hiruk-pikuk teriakan pedagang menawarkan barang dagangannya kepada konsumen.
”Dari dulu kalau menjelang bulan puasa ramai pengunjung, jadinya jalanan pada macet di Tanah Abang,” keluh Dedi (41), pengendara ojek daring yang hendak menuju ke Jalan Kebon Kacang dari arah Jalan Wahid Hasyim.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Kendaraan terjebak macet di Jalan Kebon Jati, Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Hal serupa juga dirasakan Wawan (48), sopir angkutan umum jurusan Tanah Abang-Kota. Ia mengeluhkan lalu lintas di depan Pasar Tanah Abang di Gedung Blok B semakin semrawut. Ia memperlambat laju mobilnya saat pengunjung ataupun kuli panggul ingin menyeberang.
Bahkan, menurut dia, pada Senin (20/3/2023) kemarin terjadi kemacetan di sepanjang Jalan KS Tubun menuju halte mikrotrans yang berada di bawah jembatan penyeberangan multifungsi. Kemacetan itu terjadi sejak pukul 14.00 hingga pukul 19.00.
”Salah satu penyebab macetnya karena banyak parkir liar di badan jalan dan pengunjung memadati pasar ini untuk berbelanja jelang Ramadhan,” katanya.
HIDAYAT SALAM
Sejumlah kendaraan parkir liar membuat kemacetan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023).
Dalam mengurangi kemacetan di Pasar Tanah Abang itu, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat menyiapkan 36 personel setiap harinya yang tersebar di 10 titik kemacetan. Tak hanya itu, dua unit mobil derek juga bakal disiagakan untuk menghalau kendaraan parkir sembarangan di sekitar.
”Penjagaan juga lebih masif di titik Blok A, Blok F, ke arah Jalan Kebon Kacang. Karena paling ramai,” kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Wildan Anwar.
Ia menuturkan, para petugas itu bertugas mengantisipasi kepadatan lalu lintas di kawasan Pasar Tanah Abang. Mereka akan melakukan pengawasan dan penindakan untuk kendaraan yang parkir di pinggir jalan, seperti penderekan, angkat jaring kendaraan roda dua, dan operasi cabut pentil.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk bersama-sama mengurai kemacetan lalu lintas dan menertibkan PKL yang marak di wilayah kawasan Tanah Abang.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Warga memadati jembatan penghubung antara Stasiun Tanah Abang dan Blok C Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (12/3/2023).
Sahur ”on the road”
Secara terpisah, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran mengatakan, Polda Metro Jaya bersiap melaksanakan pengamanan ibadah bulan suci Ramadhan, salah satunya kegiatan sahur on the road (SOTR).
”Kami akan mengerahkan para anggota untuk menertibkan warga jika melakukan kegiatan yang mengganggu kenyamanan, seperti berkumpul malam-malam, terutama saat berlangsungnya ibadah tarawih dan SOTR,” ucapnya dalam keterangan tertulis.
Pihaknya juga turut memastikan kegiatan keramaian agar tidak mengganggu kenyamanan warga dan menimbulkan potensi kerusuhan. Sementara itu, tempat hiburan malam harus menaati jam buka dan tutup sesuai ketentuan yang ada. Pihaknya bakal bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
”Kami akan menertibkan lokasi hiburan malam agar jam operasionalnya bisa disesuaikan. Kita ingin siapa pun menghargai aktivitas di bulan Ramadhan, sehingga seluruh warga Jakarta tetap merasakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif selama bulan Ramadhan,” ujarnya.