Kontrakan, Alternatif Hunian Sementara Korban Kebakaran Depo Plumpang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat ada 256 pengungsi dan ada tambahan posko pengungsian dekat lokasi rumah penduduk di RW 009 Kelurahan Rawa Badak Selatan.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
REBIYYAH SALASAH
Warisi (52), warga RT 012 RW 009, menunjukkan lokasi rumahnya yang terkena kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Selasa (7/3/2023).
JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) berencana menyewakan atau menempatkan warga korban kebakaran Depo Plumpang, Jakarta Utara, ke kontrakan untuk hunian sementara. Rencana ini masih dibahas bersama Pemkot Jakarta Utara sembari merampungkan pendataan.
Kebakaran melanda Terminal Integrated Bahan Bakar Minyak PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jumat (3/3/2023) malam. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, per Rabu (8/3/2023) ada 19 korban meninggal dunia dan 35 korban dalam perawatan di rumah sakit.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Santoso menyebutkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk penanganan korban kebakaran. Koordinasi dibarengi dengan merampungkan pendataan dampak kebakaran.
”Masih proses dengan Pemprov DKI (Pemkot Jakarta Utara). Masih dilakukan pendataan, nanti rencananya akan ditempatkan di semacam rumah kontrakan, tetapi masih menunggu dari Pemkot,” ucap Fadjar, Rabu sore.
Fadjar memastikan Pertamina akan secepatnya memutuskan penanganan warga ke depan. Keputusan itu tentunya dikoordinasikan dengan Pemprov DKI Jakarta.
Pada Senin (6/3), Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyampaikan bahwa Depo Plumpang akan dipindahkan ke tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Pembangunan diperkirakan akan rampung 3,5 tahun lagi.
Bersamaan dengan itu, akan dibuat buffer zone atau zona penyangga di sekitar depo berjarak 50 meter dari pagar. Dengan kata lain, permukiman warga dalam radius itu akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Foto udara hunian warga yang hangus akibat kebakaran Terminal Integrated Bahan Bakar Minyak (BBM) Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah, Kelurahan Rawabadak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (7/3/2023).
Depo Plumpang mau pindah masih makan waktu 3,5 tahun, sedangkan warga harus segera mungkin punya tempat layak.
Ketua Komisi D DPRD bidang pembangunan DKI Jakarta Ida Mahmudah berharap warga korban kebakaran secepatnya direlokasi ke tempat aman atau hunian sementara karena kondisi di lokasi yang tidak layak. Saat mengunjungi warga terdampak, dijumpainya kondisi udara berdebu sisa-sisa kebakaran yang membahayakan kesehatan.
”Depo Plumpang mau pindah masih makan waktu 3,5 tahun, sedangkan warga harus segera mungkin punya tempat layak,” ujar Ida secara terpisah.
Wakil rakyat di Kebon Sirih ini menyarankan relokasi warga Tanah Merah ke Wisma Atlet Pademangan atau Rusun Nagrak. Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dapat berkoordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian PUPR untuk memanfaatkan wisma.
”Saya diskusi dengan warga memang ada yang menolak. Untuk itu, lurah dan camat mesti berkomunikasi dengan baik. Bukan soal suka atau tidak, tetapi persoalan nyawa jangan sampai ada korban ke depan,” kata Ida.
Per Rabu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat ada 256 pengungsi dan ada tambahan posko pengungsian dekat lokasi rumah penduduk di RW 009 Kelurahan Rawa Badak Selatan.
Pada saat yang sama, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta di Plumpang, Posko PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rasela telah memberikan 344 layanan untuk cetak kartu tanda penduduk, cetak kartu keluarga, pendaftaran identitas kependudukan digital, permohonan akta kelahiran, dan konsultasi.