Penumpang Keluhkan Sosialisasi Pemindahan Halte Masih Minim
Pembangunan MRT Fase 2A CP 202 Harmoni-Mangga Besar membuat tiga halte Transjakarta ditutup dan dipindah. Penutupan bertahap, mulai 25 Februari untuk Halte Mangga Besar, lalu Sawah Besar. dan terakhir Harmoni.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·5 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Bus Transjakarta di sekitar halte Harmoni, Jakarta, Selasa (8/8). Keberadaan halte bus Transjakarta yang nyaman untuk MCK dan ibadah shalat sangat diharapkan oleh penumpang dan awak bus.
JAKARTA, KOMPAS — Tiga halte Transjakarta eksisting, yang merupakan halte sibuk, terdampak pekerjaan konstruksi MRT Jakarta Fase 2 A paket kontrak 202. Halte akan ditutup dan dipindah ke halte temporer, sementara sejumlah layanan bus rapid transit atau BRT dan non-BRT juga ikut terdampak. Pengguna mengeluhkan sosialisasi yang minim mengenai pemindahan itu.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transportasi Jakarta Apriastini Bakti Bugiansri melalui keterangan tertulis, Rabu (22/2/2023), menjelaskan, pembangunan proyek konstruksi MRT Jakarta Fase 2A paket kontrak (CP) 202 dari Harmoni ke Mangga Besar berdampak pada tiga halte Transjakarta. Ketiganya ialah Halte Harmoni, Halte Mangga Besar, dan Halte Sawah Besar.
”Ketiga halte itu akan ditutup dan dialihkan ke halte sementara,” kata Apriastini.
Penutupan halte dimulai dari Halte Mangga Besar pada 25 Februari 2023. Lalu Halte Sawah Besar ditutup pada 28 Februari 2023. Terakhir Halte Sentral Harmoni pada 3 Maret 2023.
Penutupan tiga halte itu akan berimbas pada layanan Transjakarta. Layanan yang terdampak adalah layanan BRT Koridor 1 (Blok M-Kota), Koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni), Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru), Koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni).
Selain itu, layanan non-BRT juga ikut terdampak. Di antaranya, rute 1A Pantai Maju-Balai Kota; rute 2A Pulo Gadung-Rawa Buaya; rute 5C PGC-Harmoni; ataupun rute 7E Kampung Rambutan-Harmoni via Cempaka Putih.
Apriastini menjelaskan, penutupan ketiga halte yang juga berdampak pada layanan menjadi cara Transjakarta mendukung pengembangan layanan transportasi yang dilakukan MRT Jakarta. Seperti diketahui, pembangunan fase 2A dari Bundaran HI menuju Kota sudah dimulai sejak 2020 lalu.
Dalam pembangunan, sejumlah halte Transjakarta yang berlokasi tepat di area proyek CP 201 Bundaran HI-Harmoni sudah terimbas. MRT Jakarta membangunkan halte temporer, di antaranya Halte Bank Indonesia dan masih dipergunakan karena proyek CP 201 masih dalam pembangunan.
Mulai pekan ini, halte yang akan terimbas ada tiga halte. Ketiganya akan ditutup dan dipindah ke halte temporer yang dibangunkan oleh MRT Jakarta.
Pengamat transportasi, Aditya Dwi Laksana, mengkritisi, bila proyek transportasi dikerjakan MRT Jakarta dan berdampak pada prasarana Transjakarta, belajar dari fase 1 MRT juga CP 201 Fase 2A, pasti MRT Jakarta akan membangun halte temporer. Itu bagus untuk menjaga layanan.
Namun, ia juga mengingatkan Transjakarta karena satu halte yang akan ditutup adalah Halte Harmoni yang merupakan halte sentral, halte transit yang melayani penaikan dan penurunan penumpang dari berbagai koridor utama dan rute non-BRT, bahkan juga pengendapan bus. ”Harus jelas pengalihan rute layanannya dan disosialisasikan kepada pengguna,” ujar Aditya.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pembangunan halte sementara Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, masih terus dikerjakan, Senin (20/2/2023). Sejumlah halte bus Transjakarta yang terdampak proyek MRT Fase 2 paket kontrak (CP) 202 Harmoni-Mangga Besar akan direlokasi dan dipindahkan pada halte sementara. Pekerjaan konstruksi MRT Fase 2A meliputi pembangunan Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, dan Stasiun Mangga Besr.
Apriastini menjelaskan, untuk Halte Harmoni, Transjakarta akan mengalihkan pelanggan yang selama ini transit di sana ke halte transit pengganti. ”Serta disediakan rute-rute langsung ke halte-halte, seperti Halte Juanda, Halte Monas, Halte Kota, Halte MH Thamrin, dan Halte Bundaran HI. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengalihan rute layanan Transjakarta dapat diakses melalui https://linktr.ee/inforevitalisasitj,” kata Apriastini.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo menjelaskan, untuk mewujudkan sistem transportasi publik terintegrasi, dibutuhkan kerja kolaborasi dan sinergi yang kuat, terutama dengan sesama operator angkutan umum.
Selama pembangunan CP 202 fase 2A, PT MRT Jakarta (Perseroda) membangun halte sementara bus Transjakarta di sepanjang Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk. ”Ketiga halte Transjakarta sementara sudah selesai dibangun untuk menggantikan halte eksisting Transjakarta Mangga Besar yang berada di depan Grand Paragon, halte eksisting Sawah Besar di depan Gajah Mada Plaza, dan halte eksisting Harmoni di depan Duta Merlin,” ujarnya.
Untuk Halte Mangga Besar temporer yang melayani penumpang ke arah Blok M dibangun di sisi jalan Hayam Wuruk di depan PT Sango Ceramics Indonesia dan Rumah Makan Garuda Hayam Wuruk. Untuk Halte Mangga Besar temporer arah Kota dibangun di Jalan Gajah Mada di depan BCA KCU Gajah Mada.
Untuk Halte Sawah Besar temporer yang melayani penumpang arah Blok M dibangun di sisi Jalan Hayam Wuruk di depan Jalan Kebon Jeruk VII. Untuk halte temporer yang melayani arah Kota dibangun di sisi Jalan Gajah Mada tepat di depan Jalan Keselamatan.
Untuk Halte Harmoni sementara dibangun di dua sisi, yaitu di depan Dunkin’ Donuts dan Jalan Batu Ceper di sisi Jalan Hayam Wuruk untuk pelayanan arah Blok M. Di sisi Jalan Gajah Mada, halte dibangun di depan Gedung Pelni untuk pelayanan arah Kota.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pembangunan halte sementara Tranjakarta Koridor 1 Blok M-Kota di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, masih terus dikerjakan, Senin (20/2/2023). Sejumlah halte bus Transjakarta yang terdampak proyek MRT Fase 2 paket kontrak (CP) 202 Harmoni-Mangga Besar akan direlokasi dan dipindahkan pada halte sementara.
Minim sosialisasi
Selena (28), warga Kebon Jeruk pengguna layanan BRT Koridor 8, mengatakan, ia tidak bisa membayangkan kerumitan dengan pemindahan Halte Harmoni. ”Kalau mau dipindah, harusnya Transjakarta buat sosialisasi satu bulan sebelumnya juga rute pengalihannya. Ini saya baru tahu,” ujar Selena yang ditemui di Halte Monas.
Annisa (30), warga Depok Baru, juga mengeluhkan pemindahan itu. Sebagai pengguna kereta komuter yang diimbangi dengan Koridor 8, ia sudah akan berganti cara, mencari alternatif angkutan.
”Kalau naik Transjakarta, saya sudah pasti akan memilih turun di Halte Pasar Kebayoran Lama dan ganti kereta komuter untuk menuju Tanah Abang. Di sana saya bisa memilih bus lanjutan menuju kantor di Kebon Sirih,” katanya.
Annisa juga mengkritisi penutupan halte yang ia tahu dari media sosial. ”Harusnya sosialisasi itu diperbanyak, apalagi ada halte Harmoni yang melayani banyak rute,” katanya.
Aliya (25), warga Grogol, Jakarta Barat, pengguna Koridor 3 dan 8, mengeluhkan karena ia belum dapat sosialisasi. ”Ini bakal memperlama perjalanan pasti,” ucap karyawan swasta di Gambir, Jakarta Pusat.