Fase 2B MRT Jakarta belum juga dimulai pembangunannya karena masih menunggu lahan depo. Saat ini, MRT Jakarta masih melakukan kajian terkait lahan alternatif depo karena ada pertimbangan untuk memindahkan lahan depo.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
KOMPAS/RIZA FATHONI
Depo kereta moda raya terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2019). Perawatan kereta MRT dilakukan di Depo Lebak Bulus.
JAKARTA, KOMPAS — Fase 2B MRT Jakarta dari Kota ke Ancol belum juga dimulai pembangunannya karena lahan untuk depo belum jelas. Terbaru, bakal calon depo yang akan memanfaatkan lahan eks Asahi Mas di Ancol Barat, Jakarta Utara, justru akan berubah lagi ke lahan lain, tetapi masih di kawasan Ancol Barat, tepatnya di Ancol Marina. Manajemen MRT Jakarta menargetkan keputusan lahan depo sudah ditetapkan pada Mei atau Juni 2023.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail, Rabu (8/2/2023), menyatakan, ia sudah mengetahui rencana pemindahan lahan depo MRT Jakarta fase 2B itu. Dalam rapat kerja tahun lalu, menurut Ismail, Komisi B DPRD DKI sudah mengingatkan MRT Jakarta terkait potensi masalah dalam pemanfaatan lahan eks Asahi Mas di Ancol Barat.
”Kalau Ancol Barat, saya pikir berdasarkan rapat setahun yang lalu, itu memang kita sepakat potensi masalahnya masalah hukum terutama itu sangat besar,” ujarnya.
Seperti diketahui, untuk pembangunan MRT Jakarta fase 2, MRT Jakarta membagi pembangunannya dalam dua fase, yaitu 2A dan 2B. Fase 2A berawal dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Kota, yang pengerjaannya dibagi lagi atas sejumlah paket pekerjaan (contract package/CP). Untuk fase 2A ini, rata-rata pekerjaan konstruksi sekitar 20 persen.
Untuk fase 2B, pekerjaan direncanakan berawal dari Kota ke Ancol Barat. Untuk fase 2B ini, di dalamnya meliputi penyediaan depo kereta untuk sekitar 14 rangkaian kereta (train set).
Fase 2B ini pun muncul karena, sesuai kajian, fase 2 itu awalnya dari Bundaran HI ke Kampung Bandan dengan depo ada di Kampung Bandan. Namun, seperti yang dijelaskan Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi PT MRT Jakarta Roy Rahendra, lahan di Kampung Bandan tidak bisa dipakai.
KAI sebagai pemilik lahan sudah memiliki kerja sama dengan swasta di lahan itu dan kerja sama belum selesai. Itu membuat lahan tidak bisa dipakai. Selain itu juga dengan lokasi di tengah kota di area yang padat, pengembangan akan terbatas.
Trase kemudian diubah, hingga ke Ancol. Waktu itu sempat muncul calon lahan depo di Ancol Timur. Namun, lahan tidak bisa dipakai, kemudian muncul opsi lahan depo MRT Fase 2B akan di Ancol Barat. Perubahan trase membuat depo MRT Jakarta fase 2B ada di Ancol Barat.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pemeriksaan kereta MRT Jakarta setelah menjalani pembongkaran mesin di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (31/3/2022). Pemeriksaan dan perawatan kereta MRT Jakarta berlangsung di depo tersebut.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menerangkan, untuk fase 2B, MRT Jakarta telah menyelesaikan feasibility study (FS) atau studi kelayakan pada tahun 2020. ”Penetapan lokasi telah diperoleh pada 2021 dan izin trase diperoleh pada 2022,” ujarnya.
Namun, jelas Tuhiyat, untuk penyediaan lahan depo Ancol Barat, sesuai rapat pimpinan 8 Desember 2022, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan arahan kepada MRT Jakarta untuk melakukan kajian analisis alternatif lahan depo MRT Fase 2 secara komprehensif.
”Sekarang masih kajian. Kajiannya ada tiga. Pertama terkait legal itu sudah dilakukan dan sudah selesai. Kedua kajian teknis, ini yang sedang akan berlangsung. Ketiga, kajian bisnis,” ujar Tuhiyat.
Dari hasil kajian atas tiga aspek itu, akan memunculkan kepastian, lahan di sisi mana di kawasan Ancol Barat yang akan dipakai sebagai depo MRT Jakarta. ”Lokasi alternatif di sekitar Marina Ancol, tidak akan keluar lagi,” kata Tuhiyat.
Tuhiyat menegaskan, untuk kepastian lahan depo MRT Fase 2B, dipastikan akan muncul pada Mei atau Juni 2023 mendatang.
Roy menambahkan, begitu lahan untuk depo MRT Fase 2B ditetapkan, MRT Jakarta akan langsung dibuat kajian desain, termasuk rute, supaya bisa segera dihitung nilai investasinya. Itu penting untuk pengajuan pinjaman pendanaan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Manuara Siahaan, secara terpisah, menegaskan, persoalan terkait pemindahan depo MRT fase 2B harus disikapi dengan serius. Apalagi lahan depo sudah beberapa kali berubah.
Siahaan dan Ismail sepakat untuk membahas kembali dengan MRT Jakarta terkait penyediaan lahan depo tersebut. ”Jadi, yang soal depo, akan ada pemanggilan kepada MRT Jakarta untuk tahu layak atau tidak ke Marina Ancol. Faktor pembatasnya itu analisis ekonomi, analisis finansial, analisis kelayakan teknis, analisis aksesibilitas,” tutur Siahaan.
Ismail menambahkan, pembahasan khusus terkait depo segera dilakukan supaya tuntas di awal. ”Jangan sampai proses pembangunan trase ini berjalan, tapi masih tersangkut masalah depo. Kita belajar dari LRT Jabodebek, salah satu masalah utama mereka karena tidak ada depo. Itu kita ambil sebagai salah satu pelajaran,” tutur Ismail.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Perawatan menyeluruh atau overhaul rangkaian MRT Jakarta dikerjakan para teknisi di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Overhaul atau turun mesin ini dilakukan karena kereta telah menempuh 480.000 kilometer atau sudah beroperasi selama empat tahun.
Siahaan menegaskan, masalah pemindahan lahan depo MRT Jakarta jangan sampai memperlambat bahkan mengganggu linimasa (timeline) pembangunan fase 2B.