Semua demi Kemudahan Mobilitas, Kenyamanan Perjalanan…
Untuk memudahkan pergerakan penumpang dan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit, MRT Jakarta membangun sejumlah serambi temu dan simpang temu. Tujuannya untuk memudahkan pergerakan penumpang.

Kereta melintas di samping jembatan layang penyeberangan orang simpang temu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2022).
Menuju salah satu pusat belanja di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023), ada hal yang berbeda. Begitu kaki melangkah keluar dari gerbang pembayaran Stasiun MRT Lebak Bulus yang mengarah ke perempatan dan terowongan RA Kartini, penumpang kini bisa memilih akses keluar masuk.
Ada dua akses. Satu mengarah langsung ke trotoar di bawah, akses yang lainnya berupa jembatan penyeberangan yang disebut Serambi Temu Lebak Bulus. Langkah kaki ternyata memilih mengikuti banyak penumpang lainnya yang mengarah ke jembatan penyeberangan.
Terbentang di sepanjang dinding depo MRT Jakarta, tepatnya di atas trotoar lama, jembatan layang itu lalu menyambung masuk ke pusat perbelanjaan, Poins Square. Jembatan berkanopi itu juga menawarkan pemandangan menarik di sejumlah sudutnya. Ada titik-titik tertentu yang dirancang membuka ke depo melalui dinding kaca atau spot terbuka.
Jajaran kereta MRT yang selama ini bisa dilihat dari sejumlah spot terbuka di stasiun kini makin bisa dilihat jelas dari jembatan. ”Jembatan ini jadi membantu penumpang kereta yang hendak ke pusat perbelanjaan Poins Square, sambil jalan bisa foto-foto,” kata Hidayat (35), warga Ciputat, Tangerang Selatan, yang ditemui di jembatan layang itu saat hendak menuju Poins Square.

Sejumlah warga berjalan di jembatan layang penyeberangan orang simpang temu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2022).
Wieta Pratiwi (45), warga Cirendeu, Tangerang Selatan, yang ditemui di jembatan penyeberangan itu juga mengakui, fasilitas itu membantunya saat hendak berganti moda dari kereta MRT Jakarta ke ojek daring. Ia tinggal menuruni lift di ujung jembatan lalu berjalan kaki sebentar ke transit plaza. Ia juga merasa lebih aman dengan adanya jembatan itu.
Namun, ia mengingatkan pengelola jembatan penyeberangan untuk menjaga supaya angkot-angkot tidak berhenti lama atau mangkal di transit plaza. ”Karena akan membuat lebih macet dan mengganggu saat hendak berganti angkutan lanjutan,” kata Wieta.
Baca Juga: MRT Jakarta, Operator Utama TOD Fase 1
Simpang Temu Lebak Bulus itu merupakan jembatan penyeberangan yang dibangun sejak Desember 2021. Simpang temu itu sudah mulai difungsikan sejak 4 Januari 2023.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo menjelaskan, Simpang Temu Lebak Bulus merupakan infrastruktur yang terdiri dari jembatan layang dan transit hub. Infrastruktur tersebut dibangun sebagai bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit di Lebak Bulus.
Sejak akhir Desember 2022, masyarakat dan pengguna jasa MRT Jakarta telah menggunakan jembatan sepanjang 307,5 meter yang menghubungkan gedung Poins Square, area transit plaza di depan gedung Poins Square, dan Stasiun MRT Lebak Bulus Grab tersebut. Akses pejalan kaki pun menjadi lebih aman dan nyaman. Selain jembatan layang, trotoar di bawahnya sudah terlebih dahulu diakses oleh publik.
”Pembangunan infrastruktur simpang temu ini merupakan bagian dari komitmen PT MRT Jakarta (Perseroda) sebagai operator utama pengembangan kawasan berorientasi transit di sepanjang jalur MRT Jakarta fase 1,” kata Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud.

Lanskap jembatan layang penyeberangan orang simpang temu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2022).
Menurut Farchad, MRT Jakarta perlu kerja kolaborasi dan sinergi yang apik untuk mewujudkan perubahan arah pembangunan Jakarta menjadi kota berbasis transportasi publik. ”Oleh karena itu, dalam membangun simpang temu ini, kami bekerja sama dengan pihak swasta, yaitu PT Inti Menara Jaya selaku pemiliki gedung Poins Square,” kata Farchad Mahfud.
Dari aspek operasionalnya, imbuh Farchad, hadirnya infrastruktur seperti simpang temu akan menarik lebih banyak pengguna jasa MRT Jakarta karena kemudahan, kenyamanan, dan keamanan akses yang tersedia.
”Selain itu, bagi pemilik atau pengelola gedung seperti Poins Square, hal tersebut akan berdampak terhadap meningkatnya jumlah pengunjungnya, seperti yang terjadi setelah tersedianya akses jembatan penghubung antara Stasiun Blok M BCA dan Plaza Blok M,” tuturnya.
Dengan alasan kemudahan pergerakan dan akses penumpang pula, PT MRT Jakarta melalui anak perusahaan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) juga sedang menyelesaikan jembatan ppenyeberangan multiguna (JPM) dengan nama Serambi Temu Dukuh Atas, tepatnya di kawasan Dukuh Atas. Serambi temu ini akan menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek dengan Stasiun KCI Sudirman, juga dengan Stasiun MRT Dukuh Atas, Stasiun KAI Bandara, dan Transjakarta.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F10%2F19%2F756bd3d6-68fd-420b-b962-874026519e1a_jpg.jpg)
Aktivitas pekerja di proyek Simpang Temu Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). Proyek infrastruktur yang masih berlangsung menyerap banyak tenaga kerja sektor informal.
Masih di kawasan yang sama, tepatnya di Jalan Blora, PT MRT Jakarta (Perseroda) juga tengah menyelesaikan Simpang Temu Dukuh Atas. Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dalam Forum Jurnalis Desember 2022 menjelaskan, Simpang Temu Dukuh Atas itu akan menjadi simpang hub atau transport hub bagi sejumlah moda.
Baca Juga: Serambi Temu Dukuh Atas, Calon Wajah Baru Dukuh Atas
Sebagai transport hub sarana angkutan umum masal, simpang hub merupakan bangunan seluas 15.000 meter persegi berlantai 11 yang berlokasi di Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat. Bangunan itu juga dilengkapi dengan fungsi perkantoran, retail, dan pasar modern.
Nantinya Simpang Temu Dukuh Atas juga dilengkapi pemberhentian bus Transjakarta dan ojek daring. Itu untuk menunjang kegiatan transit dari Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Stasiun KCI Sudirman, Stasiun LRT Jabodebek, dan Stasiun BNI City.
Tuhiyat menjelaskan, pembangunan simpang temu itu menurut rencana akan selesai Maret 2023. Simpang temu itu juga akan tersambungkan dengan Serambi Temu Dukuh Atas. Keterhubungan itu membuat pergerakan penumpang dari berbagai moda dan yang transit diharapkan menjadi lancar tanpa hambatan (seamless).
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2019%2F11%2F19%2F2e20d548-fe2c-4cd8-9cc5-0084237c701f_jpg.jpg)
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat
Tujuan Pemprov DKI Jakarta membuat setiap pergerakan pergantian antarmoda menjadi lebih lancar juga dikerjakan Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Sejak pertengahan 2022 hingga akhir 2022, Dinas Bina Marga DKI Jakarta membangun jembatan layang yang menghubungkan Stasiun Kebayoran dengan halte Transjakarta Koridor 8 dan 13.
Saat ini posisi jembatan layang tersebut sudah jadi dan menunggu dibuka untuk operasional. ”Kalau jembatan layang ini menjawab masalah lama koneksi stasiun Kebayoran dan Koridor 13 plus Koridor 8 karena sebelumnya akses antarmoda angkutan umum tidak jelas. Pengguna angkutan umum mencari sendiri aksesnya,” kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Wilayah DKI Jakarta Yusa C Permana.
Ketika kawasan transit dibangun, kita akan pastikan akan berpengaruh pada tingkat ridership. Karena orang akan mudah, nyaman untuk berjalan. Itu namanya pembangunan kawasan.
Aditya Dwi Laksana, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat menambahkan, akses-akses semacam itu perlu untuk memudahkan mobilitas. Penumpang dari kereta komuter yang hendak berganti moda ke Transjakarta dan sebaliknya menjadi lebih mudah. Pun, penumpang yang hendak naik atau turun dari Koridor 13 ke Koridor 8 yang merupakan koridor layang ke koridor atau stasiun kereta di bawahnya.
Untuk akses di Lebak Bulus, ia menilai, pengelola gedung sudah mulai menyesuaikan dengan fasilitas tersebut. Salah satunya dengan tujuannya untuk bisa mengundang lebih banyak pengunjung. Namun, pengelola gedung perlu menambahkan tanda-tanda atau signage di dalam gedung dan di jembatan supaya pengguna tidak kebingungan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F12%2F30%2F3509a415-7734-4378-8bea-e51799af554a_jpg.jpg)
Aditya Dwi Laksana, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Jalan Antarkota
Tuhiyat menambahkan, pembangunan simpang temu ataupun serambi temu itu dikerjakan sebagai bagian dari pengembangan kawasan. Saat membangun infrastruktur MRT, idealnya sekaligus membangun kawasan. Namun, di fase 1, infrastruktur terbangun dulu baru disusul pembangunan kawasan.
”Kita bersyukur untuk fase 1 jalur pedestrian sudah dibangun sehingga pergerakan penumpang menjadi seamless,” kata Tuhiyat.
Baca Juga: PT MRT Bentuk PT Integrasi Transit Jakarta untuk Kelola Kawasan Berorientasi Transit
Itu sebabnya MRT Jakarta gencar membangun dan mengembangkan kawasan. ”Ketika kawasan transit dibangun, kita akan pastikan akan berpengaruh pada tingkat ridership. Karena orang akan mudah, nyaman untuk berjalan. Itu namanya pembangunan kawasan,” kata Tuhiyat.