Belasan Juta Warga Berkendaraan Pribadi Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Belasan juta warga diperkirakan akan berlibur Natal dan Tahun Baru menggunakan kendaraan pribadi. Keselamatan di jalan raya mesti menjadi perhatian.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F11%2F23%2Ff0d067f8-387a-48a4-ac65-6fd02e3633ff_jpeg.jpg)
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan panjang baik diruas tol Dalam Kota maupun di ruas Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Kamis, akhir Desember 2015.
JAKARTA, KOMPAS – Kendaraan pribadi masih menjadi pilihan sejumlah warga untuk bermobilitas. Dari sekitar 44 juta orang yang diprediksikan akan bermobilitas selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, hampir 20 juta orang di antaranya akan menggunakan kendaraan pribadi.
Menurut survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan, sebanyak 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau 44,17 juta orang diprediksi akan bergerak pada masa Natal dan Tahun Baru. Angka itu meningkat sekitar 3,35 persen dari 2021, ketika masyarakat yang bermobilitas adalah 13 persen atau sekitar 35,7 juta orang.
Dari survei tersebut, potensi pergerakan masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru didominasi oleh moda kendaraan pribadi. Sebanyak 12.479.897 juta orang akan menggunakan mobil pribadi dan 7.273.560 orang berkendara motor pribadi. Adapun sebanyak 5.929.440 orang akan naik kereta api antar kota, 5.257.380 naik bus, dan 4.866.054 terbang dengan pesawat. Sisanya terbagi dalam beberapa moda transportasi lainnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan selama Natal dan Tahun Baru tidak ada pembatasan mobilitas masyarakat. Namun, pergerakan masyarakat dengan seluruh moda transportasi harus mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan.
”Tren mobilitas tetap harus diperhatikan, yang diprediksi meningkat bersamaan dengan libur sekolah. Momen ini dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke tempat wisata dan tidak ada pembatasan mobilitas,” tutur Budi dalam kegiatan Media Briefing Kesiapan Penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2022/2023 secara daring pada Rabu (14/12/2022).
Baca juga: Tak Ada Pembatasan Mobilitas Masyarakat, Operasional Angkutan Barang Diatur

Budi menjelaskan, pergerakan masyarakat jelang akhir tahun akan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Tren peningkatan pergerakan sudah terjadi dari akhir Agustus hingga pertengahan November. Di akhir Desember nanti, mobilitas masyarakat akan mencapai secara signifikan meningkat mengikuti arus mudik.
Di Sulawesi Selatan, masyarakat yang berlibur lebih dominan menggunakan sepeda motor, yakni 334.440 orang atau 31,94 persen dari jumlah keseluruhan. Sedangkan, pengguna mobil pribadi hanya berjumlah 87.245 orang atau 8,33 persen. Adapun angkutan umum seperti pesawat dan bus banyak menjadi pilihan, masing-masing 18,06 persen dan 15,28 persen.
Baca juga: Arus Mudik Natal Diprediksi Memuncak pada 23-26 Desember
Di Papua, pesawat menjadi angkutan tertinggi yakni sekitar 66,67 persen dari total keseluruhan pergerakan transportasi di daerah itu. Hal ini berbeda dengan Lampung, di mana mobil pribadi mendominasi pergerakan masyarakat, yakni 35,11 persen. Begitu juga di Sumatera Utara dan Bali.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F12%2F21%2F6a6fdcf0-027a-46d1-ab95-7ae9e35f71cd_jpg.jpg)
Potret dari udara kondisi arus lalu lintas di jalan Tol Jakarta Cikampek KM 39 Pasiranji, Cikarang Pusat, Jawa Barat, Akhir Desember 2018.
Masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan mendominasi pergerakan masyarakat nasional. Sekitar 7,1 juta orang Jabodetabek akan bergerak baik di dalam maupun luar daerah. Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat merupakan provinsi tujuan pelaku perjalanan terbanyak dengan masing-masing 8,7 juta orang, 7,7 juta orang, dan 6,5 juta orang.
Diperkirakan sebesar 58,7 persen kendaraan mobil pribadi akan melalui jalan tol dan 41,3 persen lewat jalan arteri atau jalan utama perkotaan. Selain itu, jalur lintas utara Jawa akan dilewati 12,8 persen dari total jumlah pengendara sepeda motor. Adapun jalur lintas tengah Jawa akan dilalui motor sebesar 11,92 persen.
Terkait hal tersebut sejumlah langkah diambil Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengamankan jalan yang akan dilalui para pengendara. Salah satunya dengan merekayasa lalu lintas seperti contra flow atau arus berlawanan dan one way atau arus satu arah di beberapa kawasan lalu lintas khusus. Adapun beberapa pembatasan akan diterapkan pada operasional angkutan barang dan u-turn di beberapa titik.
Beberapa prasarana akan dioptimalisasi untuk menunjang kelancaran lalu lintas. Pelayanan pintu tol akan dilakukan secara efisien dengan berkoordinasi bersama PT Jasa Marga selaku pihak pengelola jalan tol. Pelayanan rest area juga akan ditingkatkan melalui penambahan sejumlah layanan kesehatan dan bengkel gratis.
Baca juga: Waspadai Potensi Kecelakaan Jelang Akhir Tahun
Adapun sosialisasi keselamatan kepada para pengendara yang dilakukan Kemenhub baik sebelum maupun sepanjang masa Natal dan Tahun Baru. Pemerintah juga akan melaksanakan inspeksi angkutan umum pada masa mudik maupun arus balik. Hal ini akan dilakukan di beberapa terminal dan tempat wisata.

Persiapan jalan tol
Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Atika Dara Prahita, mengatakan, pihaknya memprediksikan kenaikan volume kendaraan yang akan keluar dari wilayan Jabodetabek. Sebanyak 2,73 juta kendaraan akan berbondong-bondong bergerak pada periode 18 Desember 2022 sampai dengan 4 Januari 2023. Angka ini naik 8,4 persen dari volume kendaraan pada lalu lintas normal.
"Prediksi puncak arus balik juga terbagi dalam dua hari, yaitu pada Minggu, 25 Desember 2022, untuk periode Natal dan Minggu, 1 Januari 2023, untuk periode Tahun Baru,” ujar Atika.
Menurut Atika, peningkatan volume lalu lintas tersebut diperkirakan akan terjadi di empat gerbang tol (GT) utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama ke arah Trans Jawa dan Bandung, GT Ciawi ke arah Puncak, dan GT Cikupa ke arah Merak. Sedangkan, volume kendaraan yang menuju timur Jawa melalui Tol Trans-Jawa mencapai 47 persen.
Atika menjelaskan, Jasa Marga telah berkoordinasi dengan Kemenhub dan kepolisian untuk memaksimalkan kebijakan rekayasa lalu lintas, khususnya di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang diantisipasi akan mengalami kepadatan yang tinggi. Untuk itu, pihaknya akan menambahkan satu jalur di jalan tol tersebut, tepatnya di kilometer 50 sampai dengan kilometer 67.
Baca juga: Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Dibuka Fungsional di Periode Natal dan Tahun Baru
Jasa Marga juga akan mengatur waktu operasional kendaraan angkutan untuk membatasi penumpukannya di jalan tol. Hal ini akan diterapkan di 17 ruas jalan tol pada 22 Desember 2022 pukul 12.00 hingga 24 Desember 2022 pukul 24.00. Lalu, dilanjutkan pada 25 Desember pukul 12.00 sampai pukul 26 Desember 2022 pukul 08.00.
Adapun pengaturan waktu jelang Tahun Baru adalah dari 30 Desember 2022 pukul 00.00 sampai 31 Desember 2022 pukul 12.00. Lalu, 1 Januari 2023 pukul 12.00 sampai 2 Januari 2023 pukul 08.00.