Langkah kecil yang dimulai Komunitas Save Kali Cikarang kini terus menular. Aktivitas pembersihan sungai terus meluas di Bekasi. Sukarelawan Save Kali Cikarang terus bertambah dan jumlahnya kini mencapai ratusan orang.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
Gairah untuk peduli lingkungan, terutama terkait sampah, ada dalam diri Eko Jatmiko dan Dedi Kurniawan sejak kecil. Sejak berkarya dua dekade silam, dua anggota grup musik beraliran punk United Smokers itu menyuarakan perlawanan terhadap perusak lingkungan lewat lagu-lagunya.
Saat mulai sepi tawaran manggung sejak Covid-19 mewabah di Tanah Air pada 2020, mereka memilih untuk bergerak nyata membersihkan sampah di Kali Cikarang.
”Karena pandemi, kami tiap hari di rumah. Ya sudah, bersihkan sungai saja,” kata Dedi saat dihubungi, Senin (28/11/2022), di Bekasi, Jawa Barat.
Eko dan Dedi merupakan warga yang sejak kecil hidup dan tinggal di wilayah Kampung Bongkok, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Di tempat itu, melintas Kali Cikarang sepanjang 82 kilometer.
Kondisi Kali Cikarang saat itu tak jauh berbeda dengan sungai-sungai lain di Bekasi, yakni penuh sampah. Dua musisi beraliran punk, anggota grup musik United Smokers, itu kemudian berinisiatif membersihkan sungai bersampah itu.
Usaha Dedi dan Eko membersihkan sampah di bantaran hingga aliran Kali Cikarang perlahan membuahkan hasil. Air sungai mejadi jernih. Burung-burung berdatangan dan berkicau bebas tanpa takut terkena bidikan senapan angin pemburu liar.
”Ikan-ikan endemik, salah satunya seperti ikan leting, juga sudah kembali muncul,” ujar Dedi.
Warga sekitar yang awalnya masa bodoh dan selama ini membuang sampah ke kali perlahan berubah. Mereka mau membantu Eko dan Dedi membersihkan sampah. Langkah kecil yang dimulai dua pemuda itu juga menggugah pemuda lain, komunitas, hingga masyarakat umum.
Aktivitas pembersihan sampah di Kali Cikarang meluas. Kedua pemuda itu lalu memutuskan membentuk Komunitas Save Kali Cikarang pada Juli 2020 agar masyarakat yang terlibat terorganisasi.
Terus menular
Langkah kecil yang dimulai Komunitas Save Kali Cikarang kini terus menular. Aktivitas pembersihan sungai terus meluas di Bekasi. Sukarelawan Save Kali Cikarang pun terus bertambah dan jumlahnya kini mencapai ratusan orang.
”Dari enam sungai primer yang ada di Bekasi, sudah mulai kami masuki (bersihkan). Jadi, dari awal kami hanya fokus ke Kali Cikarang, makin ke sini, makin banyak orang terketuk hatinya ikut gerakan dan meminta bantuan kami melakukan pemulihan dan konservasi di sungai-sungai mereka,” kata Dedi.
Upaya memerdekakan sungai yang dilakukan Komunitas Save Kali Cikarang pun tak lagi sebatas membersihkan sungai. Mereka juga turut menghijaukan bantaran-bantaran sungai yang gundul akibat penebangan.
Selain membersihkan dan menghijauhkan bantaran sungai, Komunitas Save Kali Cikarang mendatangi berbagai sekolah hingga universitas yang ada di Bekasi. Di lembaga-lembaga pendidikan itu, upaya sosialisasi, edukasi, hingga ajakan agar memerdekakan sungai Bekasi dari sampah terus dikampanyekan.
Gerakan yang dilakukan Save Kali Cikarang murni gerakan yang lahir dari akar rumput. Sampai hari ini, mereka masih kerap merogoh kocek untuk membiaya segala kegiatan konservasi sungai di Bekasi.
Upaya tanpa pamrih yang dilakukan Komunitas Save Kali Cikarang tidak terlepas dari latar belakang mereka sebagai musisi. Sejak berkarya tahun 1994 di grup musik United Smokers, mereka menciptakan lagu-lagu dengan lirik menyuarakan kemarahan dan ajakan untuk melawan perusak lingkungan.
”Di sini kita besar/di sini kita berjuang/bahu-membahu melawan investasi yang destruktif/...”. Demikian penggalan lirik lagu mereka berjudul ”Warbonx Inside Story”.
Mereka mengaku cemas dan gelisah memikirkan perusakan alam terutama hutan, sungai, dan laut yang jadi sumber kehidupan manusia. ”Sejak 20 tahun lalu, kami sudah menyuarakan tentang lingkungan. Tidak pernah lelah kami berjuang dengan segala macam cara, lewat musik, tindakan, hingga perlawanan. Hari ini, mimpi itu terwujud. Ternyata selama ini bukan tak berhasil, cuma tertunda saja,” kata Dedi.