Guntur mengaku cemburu sehingga membunuh istrinya, Bebi (30). Pembunuhan terjadi di kediaman mereka di Perumahan Ciledug Indah 2, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Guntur menyerahkan diri ke Kepolisian Sektor Ciledug setelah membunuh istrinya, Bebi (30). Pelaku mengaku cemburu sehingga membunuh istrinya yang bekerja sebagai sales di Perumahan Ciledug Indah 2, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, Selasa (13/9/2022) pagi.
Polisi menemukan Bebi tewas dengan luka di wajah dan leher di kediamannya. Ditemukan juga senjata tajam yang digunakan pelaku.
Jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang untuk otopsi. Sementara penyidik masih menggali pengakuan Guntur.
”Pelaku mengaku cemburu. Korban tiga hari tidak pulang ke rumah karena pekerjaannya,” kata Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Zain Dwi Nugroho.
Warga sekitar menuturkan, rumah tangga Guntur dan Bebi tampak adem ayem. Mereka belum pernah terdengar cekcok.
Ketua RW 009 Syaruri mengatakan, korban tiga hari tidak pulang ke rumah dari pekerjaannya. Hal ini bisa menjadi pemicu amarah Guntur sehingga tega membunuhnya.
Kasus serupa terjadi Februari lalu. Pasangan suami-istri, N (56) dan NW (54), terlibat cekcok berujung maut di rumah mereka di Kampung Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (8/2/2022) malam.
NW meninggal di lokasi, sedangkan N yang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Tangerang melaporkan, sedikitnya 100 perempuan dan anak menjadi korban kekerasan sepanjang 2021. Mereka terdiri dari 41 orang dewasa, 41 anak perempuan, dan 18 anak laki-laki.
Tuti Subarti dari Satuan Tugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Tangerang menyebutkan, kasus kekerasan itu, antara lain, pencabulan, pemerkosaan, penganiayaan, perundungan, kekerasan dalam rumah tangga, dan penelantaran.
”Kasus paling banyak pencabulan, ada 16 kasus. Kalau kasus kekerasan, secara umum, paling banyak ditemukan di Kecamatan Pinang, ada 14 kasus,” ucapnya.