Transjakarta mulai hari ini memperpanjang jam layanan hingga 24 jam. Angkutan malam hari atau amari yang semula dari 22.00-00.00 menjadi 22.00-05.00. Perpanjangan layanan untuk memudahkan warga seiring naiknya harga BBM.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Penumpang bus Transjakarta di halte Transjakarta Harmoni, Jakarta, Jumat (5/8/2022).
JAKARTA, KOMPAS — PT Transportasi Jakarta memastikan, mulai Senin (12/9/2022) Transjakarta beroperasi 24 jam. Perpanjangan jam operasional itu dilakukan di 13 koridor moda angkutan massal tersebut.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta Anang Rizkani Noor, Senin (12/9/2022), menjelaskan, perpanjangan jam operasional tersebut dilakukan guna melayani masyarakat yang masih beraktivitas hingga larut malam. Transjakarta berharap, penambahan jam layanan membantu masyarakat di saat harga bahan bakar minyak (BBM) naik.
”Layanan 24 jam setiap hari ini berlaku di 13 koridor. Semoga penambahan waktu layanan ini ikut membantu masyarakat di saat harga BBM naik,” ujar Anang.
Terkait perpanjangan jam layanan operasi tersebut, layanan Transjakarta terbagi atas layanan reguler di koridor BRT dan non-BRT. Kemudian dilanjutkan layanan angkutan malam hari atau amari.
Selama ini, layanan reguler berlangsung pukul 05.00-22.00. Kemudian layanan angkutan dilanjutkan dengan amari pukul 22.00-00.00.
Mulai Senin ini, layanan amari di 13 koridor yang diperpanjang. Sebelumnya pukul 22.00-00.00 menjadi pukul 22.00-05.00. Sementara layanan reguler tetap pada pukul 05.00-22.00.
”Untuk mendukung operasi 24 jam setiap hari ini, maka selain armada bus Transjakarta juga memastikan petugas di halte dan bus juga disesuaikan. Kami mengimbau pelanggan tetap waspada dan berhati-hati bepergian di malam hari,” kata Anang.
Untuk Transjakarta akan ada tambahan subsidi khusus memperhitungkan kenaikan harga BBM sebesar Rp 62,1 miliar. (Syafrin Liputo)
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Bus Transjakarta berhenti di Halte Transjakarta CSW, Jakarta Selatan, Sabtu (15/1/2022).
Subsidi BBM
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, untuk layanan Transjakarta dengan adanya kenaikan harga BBM, Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah memperhitungkan adanya tambahan subsidi. Untuk Transjakarta akan ada tambahan subsidi Rp 62,1 miliar karena kenaikan BBM.
”Untuk Transjakarta akan ada tambahan subsidi khusus memperhitungkan kenaikan harga BBM, sebesar Rp 62,1 miliar. Kapal-kapal yang dioperasikan Dinas Perhubungan untuk melayani masyarakat di Kepulauan Seribu akan ada tambahan subsidi BBM Rp 4,252 miliar,” kata Syafrin.