Belum Ada Kepastian Pembangunan Hunian atau Relokasi Korban Kebakaran Simprug
Rencana pembangunan ulang hunian warga korban kebakaran di Simprug, Jakarta Selatan, masih menunggu rampungnya pemeriksaan polisi. Sampai saat ini, belum ada informasi relokasi warga ke rumah susun.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Masa tanggap darurat kebakaran permukiman padat di Simprug, Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta, berlangsung sepekan ke depan. Sementara rencana pembangunan ulang hunian warga masih menunggu rampungnya pemeriksaan polisi dan belum ada informasi relokasi warga ke rumah susun.
Sebanyak 133 keluarga atau 398 warga kehilangan rumah dan harta benda dalam kebakaran di Jalan Simprug Golf II pada Minggu (21/8/2022). Si jago merah melahap 100 bangunan permanen dan semipermanen atau menggunakan tripleks, dengan luas areal terbakar hingga 2 hektar. Kerugian ditaksir mencapai Rp 5 miliar.
Camat Kebayoran Lama Iwan K Santoso menyebutkan, masa tanggap darurat berlangsung sepekan. Nantinya Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan dinas sosial akan memutuskan perpanjangan masa tanggap darurat atau tidak.
”Untuk pembangunan rumah tentunya menunggu proses dari kepolisian selesai dan garis dicabut. Untuk rencana rumah susun dari suku dinas perumahan belum ada informasi,” ucap Iwan, Selasa (23/8/2022).
Sejak Minggu, warga mengungsi ke sembilan titik di sekitar lokasi kebakaran. Titik tersebut, antara lain, di Gereja Somang, posyandu, lapangan parkir, dan halaman rumah warga.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyalurkan bantuan 100 kasur kepada warga terdampak kebakaran untuk alas tidur di pengungsian. Pemkot juga membuka layanan administrasi kependudukan, seperti akta kelahiran, KTP elektronik (KTP-el), kartu keluarga (KK), surat nikah, dan KIA.
Baznas (Bazis) DKI Jakarta melakukan aksi cepat tanggap pembukaan posko dan bantuan seragam sekolah untuk anak-anak korban kebakaran di Simprug. Bantuan uang Rp 2 juta untuk setiap keluarga masih menunggu rampungnya pembuatan ulang KTP-el.
”Program bedah kawasan belum ada karena belum ada kejelasan legalitas tempat tersebut dari pihak terkait,” ujar Wakil Ketua II Bidang Distribusi dan Pendayagunaan Baznas (Bazis) DKI Jakarta Saat Suharto Amjad.
Pekerjaan rumah
Wilayah permukiman padat penduduk hingga kumuh dan rentan kebakaran masih menjadi pekerjaan rumah di Ibu Kota. Karena itu, pembangunan rumah susun (rusun) menjadi prioritas untuk mereka sekaligus mitigasi kebakaran.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (22/8/2022), menuturkan, semua kota di dunia, termasuk Jakarta, mempunyai wilayah padat dan masih kumuh. Keberadaan ini menjadi pekerjaan rumah bersama yang mesti dituntaskan melalui berbagai program, seperti rumah DP nol rupiah atau nol persen, 33 tower dengan 7.421 unit yang baru diresmikan.
”Soal kebijakan, Pemprov DKI terus membangun rusun, ditingkatkan, dan diprioritaskan bagi masyarakat yang ada di bantaran sungai, terkena proyek pembangunan, termasuk di daerah padat dan kumuh,” kata Riza.