Tebet Eco Park Ditutup, Taman Monas Jadi Alternatif Destinasi Kunjungan Warga
Setelah penutupan Tebet Eco Park, Pemprov DKI Jakarta menawarkan sejumlah taman alternatif yang bisa dikunjungi, termasuk kawasan Taman Monumen Nasional yang mulai buka hari ini.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Pengunjung antre untuk menaiki jembatan yang bernama Infinity Link Bridge saat berwisata di Tebet Eco Park, Tebet, Jakarta, Senin (16/5/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Setelah penutupan Tebet Eco Park, Pemprov DKI Jakarta menawarkan alternatif taman yang bisa dikunjungi warga, salah satunya kawasan Monumen Nasional yang mulai uji coba dibuka hari ini. Sementara Tebet Eco Park akan ditetapkan sebagai zona emisi rendah setiap akhir pekan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/6/2022), menjelaskan, penutupan taman Tebet Eco Park dilakukan setelah antusiasme warga yang tinggi akan taman tersebut justru memunculkan titik-titik parkir di pinggir jalan juga PKL. Hal itu mengganggu ketertiban dan kenyamanan pengguna jalan di sekitar kawasan itu, mengganggu lingkungan juga warga sekitar taman.
”Untuk itulah, kami lakukan penutupan sementara untuk ditertibkan,” katanya.
Bagi warga yang ingin mengunjungi taman, ada sejumlah taman lain di DKI Jakarta yang bisa menjadi alternatif. Di antaranya adalah Taman Lapangan Banteng, Taman Suropati, Taman Sungai Kendal, Taman Rotanusa, Hutan Kota Srengseng, Taman Cattleya, Taman Puring, Taman Sambas Asri, Taman Apung, juga Taman Piknik.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Pengunjung berlibur di kawasan Taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2019). Monas tutup pada hari pertama Lebaran, 5 Juni 2019.
Selain itu, kawasan Monumen Nasional juga bisa dikunjungi mulai hari ini meski masih dibatasi waktu. Kawasan Monas secara keseluruhan akan dibuka secara bertahap.
”Kita siapkan untuk protokol kesehatan, mulai dari pengukur suhu juga vaksinasi. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta terkait penyiapan konter khusus untuk vaksinasi sehingga pengunjung yang belum vaksin bisa melakukan vaksin di pintu masuk,” kata Kepala Unit Pengelola Kawasan Monumen Nasional Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Muhammad Isa Sarnuri.
Kawasan Monumen Nasional yang saat ini diuji coba dibuka ada di kawasan atau di area di luar tugu Monas, di taman-taman. Masyarakat bisa memasuki kawasan Monas dari pintu lenggang atau area IRTI.
Untuk warga yang datang ke kawasan Monas, akan dibatasi waktu kunjungan. Sementara pengunjung dibatasi dari 06.00-16.00.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pengunjung menikmati suasana libur di Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (6/6/2019). Pada hari kedua libur hari raya Idul Fitri, masyarakat memadati sejumlah tempat wisata untuk berlibur bersama keluarga.
Selain itu, dalam media sosial Pemprov DKI Jakarta disebutkan, penutupan Tebet Eco Park dilakukan untuk pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas serta persiapan penetapan kawasan Tebet Eco Park sebagai zona emisi rendah setiap akhir pekan.
”Terkait emisi itu juga penting, ke depan tentu akan jadi perhatian karena kita tahu salah satu program kita adalah program langit biru udara yang bersih dan sehat. Ini jadi perhatian,” kata Ahmad Riza.
Terpisah, pengamat tata kota dari Pusat Studi Perkotaan Nirwono Joga mengatakan, terkait penutupan dan penertiban Taman Eco Park itu ada sejumlah catatan yang mesti menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta. Pertama, Nirwono menyarankan perlunya dipikirkan parkir alternatif utamanya ketika pengunjung membeludak seperti di hari libur dan akhir pekan.
”Pemprov bisa bekerja sama dengan pemilik lahan sekitar atau halaman parkir gedung perkantoran atau sekolah terdekat,” jelas Nirwono.
Kedua, Dinas Perhubungan DKI Jakarta perlu ada kerja sama dengan pengelola Transjakarta, yaitu untuk membuka rute tambahan dari halte terdekat untuk keliling atau loop Tebet Eco Park.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Nirwono Joga
Kemudian bedeng atau pagar seng sebaiknya dipertahankan sementara. ”Perlu diusulkan pembangunan pagar keliling taman untuk menjaga keamanan dan mengendalikan jumlah pengunjung,” kata Nirwono.
Selanjutnya perlu diusulkan zebracross dekat jembatan kali untuk memfasilitasi penyeberang pengunjung taman untuk warga lansia dan penyandang disabilitas. Untuk Tebet Eco Park yang masuk kategori taman lingkungan, itu diperuntukan utamanya bagi warga lingkungan Tebet.
”Untuk itu, perlu pembatasan pengunjung dari luar Tebet. Pengunjung dari luar mendaftar lewat Peduli Lindungi seperti masuk ke TM Ragunan,” kata Nirwono.
Catatan lainnya, dinas pertamanan perlu untuk membangun atau merevitalisasi taman-taman lainnya secara merata di seluruh wilayah DKI Jakarta.