Sungai Cileungsi Meluap, 11.208 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Bogor
Tercatat ada 3.052 keluarga atau 11.208 jiwa terdampak banjir. Selain itu, tiga fasilitas pendidikan dan enam rumah ibadah juga terdampak.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Hujan berintensitas tinggi menyebabkan Sungai Cileungsi meluap sehingga berdampak pada 3.200 rumah di Bojong Kulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan pembaruan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, dari banjir yang merendam 3.200 rumah di Perumahan Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, tercatat ada 3.052 keluarga atau 11.208 jiwa terdampak. Selain rumah, beberapa fasilitas umum juga terendam, seperti tiga fasilitas pendidikan dan enam rumah ibadah.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, BPBD langsung merespons peristiwa banjir malam itu di lapangan dan telah berkoordinasi dengan pihak desa ataupun kecamatan untuk pendataan serta membantu warga terdampak.
Selain itu, BPBD Kabupaten Bogor melakukan pemantauan tinggi mata air (TMA) dan berkoordinasi dengan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) terkait penyebaran peringatan dini waspada banjir.
”Selama penanganan darurat berlangsung, personel TNI, Polri, dinas terkait, serta sukarelawan turut membantu dalam memastikan keselamatan warga,” kata Muhari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/2/2022).
Banjir hampir sekitar empat jam merendam rumah-rumah. Mulai berangsur surut saat TMA Sungai Cileungsi debitnya berkurang. Surut sekitar pukul 02.00. (Puarman)
Muhari mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam mengantisipasi ataupun menghindari risiko bahaya banjir. Berbagai upaya dapat dilakukan secara kolektif, seperti membersihkan secara gotong royong saluran air ataupun mempersiapkan tempat evakuasi sementara yang aman dengan penerapan protokol kesehatan.
Masyarakat juga dapat memperkuat diseminasi informasi melalui jaringan komunikasi digital ataupun menggunakan telekomunikasi frekuensi radio sebagai sarana informasi awal peringatan dini sehingga dapat menjadi pertimbangan langkah yang dapat diambil dalam hal kesiapsiagaan.
Berdasarkan data Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), hujan intensitas tinggi saat mulai meluapnya Sungai Cileungsi, Rabu (16/2/2022), sekitar pukul 22.00, kondisi sungai dalam Siaga 1 dengan tinggi muka air (TMA) 400 sentimeter (normal 100 cm) dan aliran air di pertemuan Sungai Cileungsi dan Cikeas juga Siaga 1 dengan TMA 710 cm (normal 350 cm).
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas Puarman menjelaskan, luapan banjir itu menyebabkan banjir meluas ke daerah permukiman di Perum Nusa Indah. Setidaknya ada 18 RW.
”Banjir hampir sekitar empat jam merendam rumah-rumah. Mulai berangsur surut saat TMA Sungai Cileungsi debitnya berkurang. Surut sekitar pukul 02.00,” kata Puarman.
Hingga sore, TMA di Sungai Cileungsi dalam kondisi normal. Kamis malam ini, di lokasi banjir menumpuk sampah dan lumpur. Tim KP2C, sukarelawan, BPBD, petugas TNI-Polri, berserta warga bersama membersihkan sisa banjir. Beberapa warga sudah kembali ke rumah mereka.