Selain Sebar Bonus untuk Atlet, Pemkot Bogor Tingkatkan Fasilitas Olahraga
Tidak hanya atlet berprestasi yang ikut menyumbang medali sehingga kontingen Jawa Barat juara umum, atlet lainnya yang sudah ikut berjuang tapi belum meraih medali akan mendapat uang pembinaan, termasuk atlet paralimpik.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
Kompas/Wawan H Prabowo
Nyala kembang api menghiasi Stadion Utama Lukas Enembe di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua, untuk menyemarakkan upacara penutupan PON Papua 2021, Jumat (15/10/2021). Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Presiden Ma\'ruf Amin. Pemerintah menunjuk Aceh dan Sumatera Utara sebagai sebagai tuan rumah pelaksanaan PON XXI Tahun 2024. Ini menjadi sejarah baru karena PON diselenggarakan secara bersama di dua provinsi yang berbeda.
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, akan memberikan bonus atau uang prestasi kepada atlet berprestasi dalam Pekan Olahraga Nasional Papua 2021. Selain uang prestasi, pemerintah daerah juga diminta untuk meningkatkan fasilitas olahraga agar atlet semakin berprestasi.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, para atlet dan pelatih yang terjun membawa nama Jawa Barat, khususnya atlet asli Kota Bogor, dan telah membuat bangga warga ”Kota Hujan” pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Papua 2021 akan mendapatkan ganjaran. Mereka akan menerima uang prestasi atau bonus.
Semangat bertanding dan jiwa sportivitas yang sudah ditunjukkan layak mendapatkan apresiasi lebih sekaligus memberikan motivasi untuk terus berlatih dan diharapkan banyak atlet mencapai level internasional.
”Ini buah perencanaan strategis dan kerja keras dari semua atlet dan pelatih. Ketua KONI, atlet, pelatih semua layak dapat bintang dan layak dapat bonus lebih,” ujar Bima, saat dikonfirmasi, Senin (15/11/2021).
HUMAS PEMERINTAH KOTA BOGOR
Wali Kota Bogor Bima Arya saat menyerahkan secara simbolis bonus kepada atlet asal Kota Bogor yang masuk dalam kontingen Jawa Barat pada PON XX Papua, Minggu (14/11/2021).
Pemkot Bogor bersama DPRD Kota Bogor, kata Bima, akan terus menguatkan komitmen tidak saja dalam hal pembinaan, tetapi juga penghargaan kepada semua atlet agar tidak merasa berjuang sendiri dan ke depan semakin berprestasi merebut juara bagi Kota Bogor.
”Kenaikan bonus untuk atlet peraih medali emas di PON mendapatkan Rp 50 juta, di porda mendatang bonus naik menjadi Rp 100 juta,” kata Bima.
Peningkatan bonus itu bukan tanpa alasan, ia ingin mengapresiasi sekaligus agar atlet tetap bersama-sama lebih berjuang dari Kota Bogor untuk Kota Bogor.
”Kami bangga kepada semua, insya Allah kebanggaan ini tidak cepat berakhir, kita menyongsong dan menuju masa keemasan menuju Porda dengan target tiga besar,” kata Bima.
Kompas/Wawan H Prabowo
Atlet dayung Jawa Barat tampil sebagai yang tercepat di final nomor kayak 4 putra 500 meter (MK4 500) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Rabu (29/9/2021). Hari itu Jawa Barat menambah dua emas di cabang dayung dari nomor kayak 4 putra 500 meter dan kano 2 putri 500 meter (WC2 500).
Tidak hanya kepada atlet berprestasi yang ikut menyumbang medali sehingga kontingen Jawa Barat meraih prestasi Juara Umum PON Papua 2021, atlet lainnya yang sudah ikut berjuang tapi belum meraih emas tetap akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 2 juta.
”Dalam perwali diatur juga untuk bonus atlet paralimpik pada Peparnas Papua 2021, jumlahnya sama dengan atlet PON,” lanjut Bima.
Pada Peparnas Papua 2021, Kota Bogor mengirim perwakilan sebanyak tiga atlet. Kontigen Jawa Barat harus puas duduk di peringkat kedua dan mengakui tuan rumah Papua yang menjadi juara umum.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor Herry Karnadi mengatakan, total perolehan atlet Kota Bogor di PON Papua 2021 adalah 23 emas, 14 perak, dan 15 perunggu. Torehan ini merupakan capaian terbaik dan tertinggi Kota Bogor sepanjang pelaksanaan PON.
KOMPAS/Ferganata Indra Riatmoko
Atlet yang dikelompokkan berdasarkan cabang olahraga mengikut defile pada acara penutupan Pekan Paralimpiade Nasional Papua 2021 di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Sabtu (13/11/2021). Papua tampil sebagai juara umum dengan perolehan 127 medali emas, 86 medali perak, dan 93 medali perunggu. Peparnas berikutnya akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatra Utara.
Kota bela diri
Menariknya, lanjut Herry, dari 23 emas yang didapat, paling banyak disumbang dari cabang menembak dan dayung yang latihannya tidak di Kota Bogor. Bukan hanya itu, sumbangan emas juga cukup banyak dari cabang bela diri.
”Mulai dari judo, wushu, tinju, kempo, taekwondo. Bisa dibilang Kota Bogor sebagai kotanya bela diri,” imbuhnya.
Salah satu atlet yang mendapat bonus apresiasi terbanyak adalah atlet menembak, Audrey Zahra Dhiya Anisa. Ia mendapat bonus Rp 149 juta dari hasil perolehan total tiga emas dan dua perak.
Perolehan medali itu Audrey dapat dari satu emas kategori 10 meter individu, satu emas 10 meter beregu, satu emas beregu 50 meter, satu perak 50 meter individu, dan satu perak mix tim.
”Ini pertama kali saya ikut PON dan memenangi medali emas di PON. Sejauh ini saya juara di tingkat kejurnas dan porda,” ujar Audrey.
Audrey menuturkan, Kota Bogor mempunyai banyak atlet menembak yang sangat bagus. Tak ayal seleksi menjadi perwakilan Kota Bogor ke PON Papua 2021 sangat ketat. Ia terpilih bersama dua atlet laki-laki dan dua atlet perempuan termasuk dirinya yang dikirim ke Papua.
”Di PON XX banyak atlet menembak dengan tingkat kemampuan yang luar biasa dan menjadi saingan berat. Alhamdulillah saya bisa menang dan mendapat emas. Sebenarnya saya tidak menyangka bisa mendapatkan tiga emas dan dua perak karena ini diluar ekspektasi target saya,” ujarnya.
Ia merasa senang Pemkot Bogor memberikan apresiasi dan dukungan yang sangat baik kepada para atlet. Namun, ia juga berharap ke depan Kota Bogor bisa mempunyai fasilitas untuk latihan menembak berstandar internasional.
”Kami latihannya di Ciamis. Semoga bisa terus ditingkatkan dan semoga di Kota Bogor ada lapangan menembak untuk 50 meter dan 10 meter,” katanya yang sejak berusia empat tahun sudah latihan menembak.