Bergegas Menjadi Penonton Pertama di Awal Bioskop Dibuka
Ketatnya aturan protokol kesehatan tidak memberatkan karena dinilai bisa memastikan keamanan individu dari penularan Covid-19.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
Hari pertama pembukaan bioskop di Jakarta, Kamis (16/9/2021), disambut antusias sejumlah pengunjung. Ketatnya aturan protokol kesehatan tidak memberatkan karena dinilai bisa memastikan keamanan individu dari penularan Covid-19.
Mulai hari ini, semua jaringan bioskop di Jakarta dibuka mengikuti aturan baru dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 minggu ketiga. Salah satunya CGV Cinemas Indonesia, yang antara lain buka di pusat perbelanjaan Grand Indonesia di Jakarta Pusat.
Karyawan swasta, seperti Angeline Irena (27), memanfaatkan masa cutinya hari ini untuk menonton film Korea keluaran terbaru di bioskop tersebut. ”Terakhir nonton di bioskop sebelum ditutup, sekitar bulan Juni. Saya emang suka nonton, sih, setiap ada film yang mau saya tonton, saya ke bioskop,” ujarnya.
Meski tetap tertarik menonton bioskop selama pandemi, warga Jakarta itu mengaku tidak pernah pergi bersama teman atau keluarga seperti pada masa normal. Hal itu ia lakukan agar melindungi dirinya dan orang terdekatnya dari risiko tertular virus penyebab penyakit Covid-19.
Saya mau nonton pada hari pertama ini karena banyak film baru. Mau nyobain juga karena sudah lama enggak nonton di bioskop, terakhir sebelum kebijakan PPKM kemarin.
Oleh karena itu, ia pun tidak keberatan dengan protokol kesehatan yang diberlakukan. Seperti diketahui, bioskop boleh dibuka di wilayah yang menerapkan PPKM level 3 dengan syarat hanya bisa diisi pengunjung maksimal 50 persen kapasitas.
Lalu, bioskop tidak menyediakan layanan makanan dan minuman (F&B) dan kegiatan pertemuan atau konferensi. Adapun pengunjung harus berusia di atas 12 tahun serta sehat dengan dibuktikan pengecekan suhu dan bukti dua kali vaksin dengan aplikasi PeduliLindungi.
”Kebetulan saya sudah vaksin dua kali dan sekarang sudah pasti sepi, jadi sudahlah saya ke sini. Kalau sudah vaksin lengkap, rasanya lebih aman. Jadi, selama boleh sesuai prosedur, pasti saya akan nonton bioskop terus,” katanya.
Antusiasme yang sama diutarakan Chandra Eka (21), yang rela tiba ke bioskop itu pukul 14.20 untuk menonton film pukul 16.00. Ia pun datang jauh-jauh dari Bekasi karena ingin menonton di studio layar 4 Dimensi yang hanya tersedia di lokasi tersebut.
”Saya mau nonton pada hari pertama ini karena banyak film baru. Mau nyobain juga karena sudah lama enggak nonton di bioskop, terakhir sebelum kebijakan PPKM kemarin,” kata mahasiswa tersebut.
Persyaratan masuk ke bioskop yang lebih ketat dari sebelum ada aturan dua kali vaksin juga tidak memberatkannya karena dirinya sudah memenuhi syarat. Ia pun mendukung kebijakan sejauh ini.
”Bagus, sih. Jadi, kayak kalau enggak memenuhi syarat, enggak boleh masuk. Soalnya kalau ada orang memaksa ingin nonton, tapi kondisinya enggak sehat, bisa membahayakan pengunjung yang lain,” katanya.
Sementara itu, dari pantauan sore hari tadi, ada juga pengunjung yang tidak dibolehkan masuk oleh petugas keamanan karena baru divaksin dosis pertama. Ini diketahui dari indikator check-in di aplikasi PeduliLindungi, yang didapat setelah pengunjung memindai kode respons cepat (QR code) di pintu masuk.
Pengunjung yang sudah divaksin dua kali dan dibolehkan masuk akan memiliki indikator warna hijau. Sementara yang baru satu kali vaksin berwarna kuning dan yang belum sama sekali berwarna merah.
Public Relations & Corporate Communication CGV Marsya Gusman berharap pembukaan bioskop dan program vaksinasi yang terus berjalan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk kembali menyaksikan film layar lebar.
Pihaknya juga memastikan untuk menjaga keamanan dan kebersihan bioskop agar membuat pengunjung nyaman, contohnya dengan menjual tiket secara daring. ”Meskipun pengunjung bisa melakukan pembelian tiket langsung di lokasi, untuk meminalisasi kontak dan penggunaan uang tunai, CGV menyediakan tiket online, baik di aplikasi maupun melalui website,” ujarnya.
Menurut catatannya, pandemi membuat kapasitas kunjungan bioskop dibatasi dan masyarakat enggan keluar rumah, jumlah pengunjung bioskop jauh dari normal, bahkan rata-rata tidak pernah menyentuh kapasitas maksimal yang diatur pemerintah.
”Harapan kami, semoga kapasitas bisa ditambah lagi. Perfilman juga bisa kembali bangkit, wisata bangkit, dan bioskop bisa beroperasi seperti biasa,” ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya memastikan semua bioskop di DKI Jakarta sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.
Dinas ini sudah berkoordinasi dengan asosiasi bioskop yang dilanjutkan pengecekan ke semua bioskop. ”Semua bioskop yang ada di DKI, baik itu XXI, CGV, Cinepolis, semuanya sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi,” kata Gumilar.
Kuncinya, penonton dan pengelola tidak boleh abai, tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ayolah lepas kangen kita menikmati layar lebar lagi.