Food Station Belum Kantongi Izin Impor Bawang Putih
Sebagai salah satu penjaga stok pangan di Jakarta, Food Station belum menerima rekomendasi impor bawang putih dari Kementerian Pertanian. Pasokan untuk DKI dimungkinkan dari importir lain.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Pekerja menimbang bawang putih pesanan pelanggan, Kamis (14/5/2020), di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.
JAKARTA, KOMPAS — PT Food Station Tjipinang Jaya memastikan hingga saat ini belum mendapat rekomendasi impor produk hortikultura untuk bawang putih dari Kementerian Pertanian. Untuk memenuhi stok bawang putih di DKI Jakarta, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta memastikan stok tetap aman karena dipenuhi oleh importir lain.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, Jumat (2/4/2021), menjelaskan, Food Station sebagai BUMD pangan DKI Jakarta memang sudah mengajukan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) kepada Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian sebanyak 10.000 ton. Namun, RIPH untuk Food Station belum terbit.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, karena RIPH belum terbit, izin impor dari Kementerian Perdagangan juga belum terbit. ”Belum keluar. Artinya, Food Station belum bisa mengimpor bawang putih,” jelas Pamrihadi.
Dengan RIPH yang belum keluar, Pamrihadi mempertanyakan Kementerian Pertanian yang malah menerbitkan RIPH untuk importir lain, sementara Food Station sebagai BUMD pangan milik pemerintah belum disetujui.
KOMPAS/HELENA F NABABAN
Ilustrasi. Warga antre membeli bawang putih dan cabai merah dalam operasi pasar di Toko Tani Indonesia Center di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Operasi pasar digelar Kementerian Pertanian dan PT Food Station Tjipinang Jaya.
Kondisi hari ini, stok bawang putih di Food Station sudah nol. Stok bawang putih yang diimpor Food Station pada 2020 sudah habis pada Januari 2021.
Suharini melanjutkan, untuk memenuhi kebutuhan bawang putih di DKI Jakarta selama Ramadhan dan Idul Fitri, Food Station akan bekerja sama dengan importir lain. Kementerian Perdagangan, jelas Suharini, sudah menerbitkan surat perizinan impor (SPI) bawang putih untuk menjamin ketersediaan bawang putih secara nasional. Untuk DKI, saat ini ada importir yang sudah mendapat izin impor 14.200 ton.
”Food Station akan bekerja sama dengan importir lain untuk suplai bawang putih di DKI Jakarta,” kata Suharini.
DKPKP DKI Jakarta mencatat, kebutuhan normal bawang putih per bulan sebanyak 1.726 ton. Untuk bulan puasa diperkirakan kebutuhan naik 3,53 persen atau menjadi 1.787 ton.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Pekerja menimbang bawang putih pesanan pelanggan, Kamis (14/5/2020), di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.
Dari laman resmi Pemprov DKI terkait info pangan Jakarta, per 2 April 2021, harga bawang putih di pasar-pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya rata-rata Rp 29.766 per kilogram. Harga tertinggi ditemukan di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, yakni Rp 40.000 per kg dan harga terendah di Pasar Jembatan Lima, Rp 24.000 per kg. Harga bawang putih dari pantauan di pasar-pasar itu terpantau stabil.
Berdasarkan pantauan petugas DKPKP di lapangan, jelas Suharini, 10 pangan strategis, yaitu beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, gula pasir, dan minyak goreng, dipastikan tersedia.
”Bahkan, beras, gula pasir, serta minyak goreng tersedia cukup melimpah. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan stok pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2021,” ujarnya.
Untuk menjamin stok, tegas Suharini, DKPKP melakukan koordinasi stok pangan dengan Bulog, BUMD pangan, OPD terkait, serta para pelaku usaha pangan, seperti importir, distributor, asosiasi, dan pedagang. DKPKP juga melakukan pemantauan harga dan stok pangan di pasar induk, pasar eceran/pasar tradisional, dan pasar modern.