Pemerintah Kabupaten Bogor mengeluarkan status siaga banjir. Warga yang tinggal di lintasan Sungai Cileungsi, Cikeas, Cidurian, Cianten, Cisadane, Cibeet, dan Sungai Ciliwung diminta waspada dan siaga banjir.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Hujan intensitas tinggi menyebabkan Sungai Cileungsi meluap dan merendam perumahan Villa Nusa Indah 1 dan 2, Bojongkulur, Gunungputri, Kabupaten Bogor, Senin (8/2/2021). Banjir menyebabkan 1.932 rumah di 13 RW dan 9.528 jiwa terdampak.
Ketua Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Bogor Taufik mengatakan, luapan Sungai Cileungsi yang melintas di wilayah perumahan Villa Nusa Indah 1 dan 2 menyebabkan 13 RW di kawasan tersebut terendam banjir dengan ketinggian 10-110 sentimeter (cm).
Berdasar data yang dikumpulkan petugas Tagana dan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas, luapan sungai merendam setidaknya 1.932 rumah di 13 RW. Sebanyak 9.528 jiwa terdampak banjir.
”Dampak dari luapan Sungai Cileungsi tidak hanya menyebabkan banjir di Kabupaten Bogor, aliran sungai juga hingga ke Bekasi. Saat ini sudah mulai surut. Mulai banjir tadi pukul 09.00, puncak banjirnya pukul 11.00,” kata Taufik saat dikonfirmasi, Senin (8/2/2021).
Taufik mengatakan, jika curah hujan tinggi kembali terjadi di hulu Sungai Cileungsi, sangat berpotensi luapan susulan dan banjir di lokasi kawasan Villa Nusa Indah. Perumahan tersebut salah satu daerah langganan banjir karena dilintasi langsung Sungai Cileungsi.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas Puarman mengatakan, intensitas hujan tinggi sejak Minggu (7/2) malam hingga Senin pagi. Pada pukul 08.10, tinggi mula air Sungai Cileungsi terpantau mencapai 580 cm. Lalu, terus naik hingga mencapai 650 cm atau siaga 1 banjir.
”Banjir terparah terjadi awal Januari 2020. Banjir mencapai 2 meter. Kawasan ini memang langganan banjir. Petugas gabungan ada TNI/polri juga turun untuk membantu evakuasi warga menggunakan perahu karet dan menyedot air,” kata Puarman.
Komunitasnya bersama tim penanggulanan bencana (TPBDes) Bojongkulur sudah menyebar sejumlah alarm peringatan dini. Tingginya curah hujan dan hasil pantauan TMA Sungai Cileungsi membuat mereka memberi peringatan diri sehingga warga bisa segera mengevakuasi diri dan menyelamatkan barang-barang.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, pemkab bersama petugas gabungan dan relawan akan terus berkoordinasi dan memantau kondisi cuaca. Ia meminta warga yang tinggal di lintasan Sungai Cileungsi, Cikeas, Cidurian, Cianten, Cisadane, Cibeet, dan Sungai Ciliwung untuk waspada dan siaga banjir.
”Dalam kondisi curah hujan tinggi, kita tetap waspada terutama untuk warga yang langsung dilintas aliran sungai. Potensi banjir masih akan terjadi jika hujan intensitas tinggi. Kami pemerintah mengeluarkan status siaga banjir,” kata Ade.
Ia memerintahkan pemerintah tingkat kecamatan dan kelurahan untuk cepat tanggap dan aktif memberi edukasi mitigasi bencana sehingga tak menimbulkan korban jiwa. Mitigasi bencana, seperti mengajak warga membersihkan lingkungan, saluran air, dan yang terpenting tidak membuang sampah ke sungai.
”Sangat penting kita menjaga lingkungan, membuang sampah di sungai itu menambah parah. Pemerintah setempat harus cepat tanggap jika terdeteksi potensi bencana segera melapor agar segera dievakuasi sedini mungkin,” kata Ade.