Kawasan Hilir Bermasalah, Bekasi Rawan Banjir Berulang
Warga Kota Bekasi yang tinggal di dekat Kali Bekasi harus bersiap. Banjir kiriman masih akan sering melanda rumah mereka karena daya tampung sungai mengecil.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Sejumlah wilayah di Kota Bekasi, Jawa Barat, masih berpotensi untuk sering dilanda banjir. Ini karena kapasitas tampung sejumlah sungai yang melintasi daerah itu kian mengecil. Rencana revitalisasi sungai dimulai pada November 2020.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, banjir yang melanda sejumlah wilayah di daerahnya merupakan banjir dari arah hulu di Bogor. Banjir kiriman itu berasal dari Sungai Cikeas dan Cileungsi.
”Banjirnya dari hulu, tetapi kami tidak menampik persoalan di hilir karena kapasitas sungai kami sudah tidak mampu menampung debit air dari hulu,” kata Rahmat di Bekasi, Senin (26/10/2020).
Ia menambahkan, selama ini, saat terjadi hujan lebat di bagian hulu lebih dari dua jam, tiga bendungan di Kota Bekasi harus dibuka. Langkah itu sudah dilakukan kemarin, tetapi tak mampu mengatasi luapan banjir.
Penanganannya melalui pemerintah pusat. Untuk revitalisasi, anggarannya sekitar Rp 4,5 triliun. Di November ini sudah mulai berjalan.
”Kalau dua jam hujan besar di sana (hulu), bendung sudah harus dibuka. Itu hanya satu-satunya cara, tidak ada cara lain. Kemarin sudah dibuka semua, tetapi sudah tidak mampu menampung,” katanya.
Daerah yang rawan banjir itu, kata Rahmat, ada di enam kecamatan. Enam wilayah itu, setiap kali terjadi hujan besar di hulu, selalu terendam banjir karena berada di dekat Kali Bekasi. Kali Bekasi merupakan daerah aliran sungai yang menampung air dari dua sungai sekaligus, yaitu Cikeas dan Cileungsi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, perumahan di Kota Bekasi yang terendam banjir antara lain Perumahan Villa Jatirasa, Jaka Kencana, Vila Nusa Indah, dan Pondok Gede Permai. Di Pondok Gede Permai, ketinggian air mencapai 100 sentimeter, sedangkan di Villa Jatirasa 190 cm. Banjir di dua wilayah itu merupakan imbas luapan Sungai Cikeas dan Cileungsi.
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Bekasi Suhendra mengatakan, banjir di semua wilayah pada Senin pagi sudah surut. Sejumlah warga yang mengungsi juga telah kembali ke rumah masing-masing.
”Sekarang pascapemulihan, yaitu pembersihan lumpur. Lumpur yang cukup tebal (5-10 cm) itu ada di Teluk Pucung, Pondok Mitra Lestari, dan di Pondok Gede Permai,” ucap Suhendra.
Rahmat menambahkan, untuk mengatasi daya tampung yang mengecil, rencana revitalisasi sungai di Bekasi akan dimulai pada November 2020. Revitalisasi dilaksanakan oleh pemerintah pusat.
”Penanganannya melalui pemerintah pusat. Untuk revitalisasi, anggarannya sekitar Rp 4,5 triliun. November ini sudah mulai berjalan,” ujarnya.
Dalam rencana revitalisasi itu, Pemerintah Kota Bekasi memiliki kewajiban untuk membebaskan lahan di bibir sungai. Agar revitalisasi berjalan, lahan di bantaran sungai harus dikosongkan minimal 15 meter dari bibir sungai.
”Tadi saya sampaikan juga ke DPRD Kota Bekasi agar teman-teman DPRD bantu sosialisasi kepada warga. Bisa saja nanti ada yang susah (warga menolak) dibebasin lahan di wilayah yang menjadi daerah pemilihan anggota DPRD,” kata Rahmat.
Banjir lokal
Selain banjir kiriman, pada Senin sore, hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi kembali memicu banjir lokal di Perumahan Bekasi Timur Regency, Bekasi Timur, dan wilayah RW 027 Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu. Ketinggian banjir lokal itu berkisar 40-50 cm.
Suhendra menambahkan, selain banjir lokal, hujan deras sekitar dua jam pada Senin sore juga menimbulkan bencana puting beliung yang dilaporkan merusak bangunan Gedung Kesenian Kota Bekasi di Bojong Menteng, Rawalumbu.
Di Kabupaten Bekasi, hujan deras disertai angin kencang menyebabkan sejumlah pohon di Jalan Inspeksi Kalimalang, Tambun Selatan, bertumbangan dan menelan korban luka. Korban tertimpa dahan pohon saat melintas dengan kendaraan bermotor.
”Korbannya satu orang laki-laki dan sudah dibawa ke rumah sakit. Kejadiannya sekitar pukul 16.00,” kata Kepala Kepolisian Sektor Tambun Ajun Komisaris Gana melalui pesan singkat.