PSBB Transisi, Mulai Kamis Jam Operasional KRL Berubah
Menyesuaikan dengan kebijakan PSBB transisi di DKI Jakarta mulai Senin (12/10/2020), PT KCI mengubah jam operasi. Mulai Kamis (15/10/2020), KRL beroperasi pukul 04.00-22.00 dengan 985 perjalanan dari sebelumnya 933 trip.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
Kompas/Raditya Helabumi
Penumpang kereta KRL tiba di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (14/9/2020). Arus penumpang terpantau lancar di hari pertama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar dengan pengetatan.
JAKARTA, KOMPAS — Seiring pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB transisi di DKI Jakarta, manajemen PT Kereta Commuter Indonesia mengubah jam operasional layanan. Perubahan ini akan berdampak pada jumlah perjalanan kereta.
Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Erni Sylvianne Purba, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (14/10/2020), menjelaskan, perubahan jam operasi terjadi setelah KCI melakukan rekayasa operasional sehubungan dengan pemberlakuan PSBB transisi di DKI Jakarta.
Mulai Kamis (15/10/2020), menurut Purba, KRL akan beroperasi pukul 04.00 hingga pukul 22.00. Sebelumnya, di masa PSBB ketat, KRL melayani pukul 04.00-21.00, kemudian berubah menjadi pukul 04.00-20.00, dan terakhir berubah menjadi pukul 05.00-19.00.
Dengan perubahan jam operasi tersebut, di masa PSBB transisi ini, KCI mengoperasikan 985 perjalanan KRL dengan 91 rangkaian kereta yang beroperasi setiap hari. Sementara pengaturan kapasitas penumpang di dalam setiap kereta tetap diberlakukan 74 orang per kereta atau sekitar 40 persen dari kapasitas pengguna di waktu sebelum pandemi.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Warga menggunakan kartu prabayar TapCash BNI untuk membayar tiket KRL di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (2/12).
Sementara sebelumnya, pada pekan awal penerapan PSBB ketat, KCI mengoperasikan 975 perjalanan per hari. Kemudian, mulai minggu kedua PSBB ketat hingga berakhir ke PSBB transisi jilid 2, KCI mengoperasikan 933 perjalanan.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti memastikan, meski Pemprov DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB transisi, penyelenggaraan angkutan umum di Jabodetabek tetap berjalan dengan pembatasan. Itu karena sesuai aturan PSBB baik ketat ataupun transisi, aktivitas masyarakat pun dibatasi.
Pada prinsipnya, menurut Polana, selama masa pandemi Covid-19 baik PSBB ketat maupun PSBB transisi, sesuai dengan aturan yang berlaku, aktivitas masyarakat dibatasi.
”Demikian pula transportasi publik tetap berjalan untuk melayani masyarakat yang masih beraktivitas, tetapi berlaku pembatasan dan pengendalian baik menyangkut kapasitas dan frekuensi,” kata Polana.
Adapun pengaturan pembatasan dan pengendalian angkutan umum, menurut Polana, mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Untuk DKI Jakarta, pengaturan pembatasan angkutan umum terbaru menyesuaikan kebijakan PSBB transisi sudah berlaku mulai Senin (12/10/2020).
Purba melanjutkan, dengan perubahan jam operasi tersebut, kereta-kereta KRL tetap akan melayani 80 stasiun yang terentang di jalur rel sepanjang 418,5 km di tiga provinsi.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Suasana calon penumpang KRL di peron di Stasiun Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, yang sepi, Senin (14/9/2020). Pada hari pertama pemberlakukan kembali PSBB di wilayah DKI Jakarta tidak terlihat antrean panjang para calon penumpang KRL. Pekerja asal Bogor yang biasanya memadati KRL setiap hari Senin sebagian besar melakukan bekerja dari rumah seiring pemberlakuan PSBB kembali di Jakarta.
Adapun rincian jumlah perjalanan KRL untuk setiap lintasnya adalah lintas Bogor/Depok-Jakarta Kota (PP) sebanyak 214 perjalanan per hari, lintas Bogor/Depok/Nambo-Angke/Jatinegara (PP) sebanyak 182 perjalanan per hari, lintas Cikarang/Bekasi-Jakarta Kota (PP) sebanyak 186 perjalanan per hari, lintas Rangkasbitung-Tanah Abang (PP) sebanyak 213 perjalanan per hari; lintas Tangerang-Duri (PP) sebanyak 104 perjalanan per hari, dan lintas Jakarta Kota-Kampung Bandan-Tanjung Priok (PP) 86 perjalanan per hari.
Pada masa PSBB transisi, Purba mengingatkan, para pengguna KRL, KCI, agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Para pengguna yang akan naik KRL diimbau selalu menaati protokol kesehatan yang sudah ditentukan, seperti melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum menggunakan KRL dan selalu menjalankan gerakan 3M (menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dengan pengguna lainnya baik di area stasiun maupun di dalam KRL).
”KCI juga mewajibkan para pengguna KRL untuk selalu menggunakan masker minimal tiga lapis yang terbukti efektif mencegah dan mengurangi penyebaran melalui droplet,” kata Purba.