Polisi menduga pembunuhan dilatarbelakangi rasa cemburu. Sebelum kejadian, pelaku mengaku melihat selingkuhannya bermesraan dengan laki-laki lain.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Diduga terdorong rasa cemburu, MAS (43) membunuh selingkuhannya, MEL (46), di kamar kos MAS di Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Tim kepolisian menangkap MAS keesokan paginya saat berusaha kabur ke luar kota.
MAS yang sudah memiliki istri dan anak itu mengakhiri hidup MEL menggunakan pisau pada Senin (8/6/2020) sekitar pukul 23.00. Ia diringkus polisi di Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (9/6/2020) pagi.
”Setelah tertangkap, langsung dibawa ke polres (Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Timur), jadi yang menangani kasusnya polres,” ujar Kepala Kepolisian Sektor Cakung Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Abdul Rosyid saat dihubungi pada Kamis (11/6/2020). Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Hery Purnomo membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi.
Hery mengatakan, tetangga kos pelaku yang pertama kali menemukan jenazah MEL sehingga melaporkannya kepada polisi. Pada tubuh MEL, MAS meninggalkan sejumlah luka tusuk dan luka lebam. ”Kos itu dari kamar sampai dapur penuh darah,” ucapnya.
Rosyid menceritakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, masalah bermula saat pelaku datang ke kos MEL yang lokasinya berdekatan dengan kosnya. Saat itu, ia melihat MEL bermesraan dengan laki-laki lain. MAS yang terbakar cemburu pun lalu pulang ke kosnya dan menghubungi MEL untuk meminta penjelasan.
MEL kemudian datang hari Senin sambil membawa sate untuk dimakan bersama MAS. Keterangan tetangga kamar kos MAS, keduanya bertengkar dan sangat ribut sejak kedatangan korban. ”Sampai-sampai ada suara minta tolong dari dalam kamar,” ujar Rosyid.
Meski demikian, lanjut Rosyid, tetangga kos MAS memilih diam dan tidak ingin mencampuri urusan mereka. Namun, tetangga mulai curiga ketika keributan tidak terdengar lagi dan melihat MAS keluar dengan menggembok pintu kamar dari luar. Rosyid tidak tahu prosesnya, tetapi ketika polisi datang setelah mendapat laporan, pintu sudah terbuka dan jasad MEL pun terlihat. Petugas tiba menjelang pukul 03.00.
Tubuh MEL tertelungkup di depan pintu kamar mandi dekat dapur kecil. Polisi juga menemukan sebungkus sate yang belum dibuka.
Para personel kepolisian membagi tugas. Sebagian melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara, sebagian lain mengejar pelaku. Kini, MAS harus bertanggung jawab atas perbuatannya di Polres Metro Jakarta Timur.