RSUD Kota Bekasi Disiapkan untuk Isolasi Pasien Covid-19
Antisipasi penyebaran virus korona baru, Pemkot Bekasi siapkan RSUD milik kota Bekasi untuk mengisolasi pasien yang positif Covid-19.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pemerintah Kota Bekasi menyiapkan Rumah Sakit Umum Daerah Chasbullah Abdulmadjid untuk mengisolasi pasien terduga virus korona baru atau positif terinfeksi Covid-19. Langkah ini bertujuan agar memudahkan proses pelayanan jika ada warga Bekasi yang diduga terpapar virus korona baru atau positif Covid-19.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, ruangan yang disiapkan khusus untuk pasien Covid-19 ada di lantai enam. Standar pelayanan rumah sakit itu juga disiapkan agar setara dengan rumah sakit di Jakarta yang selama ini digunakan untuk mengisolasi pasien Covid-19.
”Ini inisiatif kepala daerah, RSUD, dan seluruh jajaran dinas kesehatan. Artinya, Pemerintah Kota Bekasi menyiapkan secara dini tetapi mudah-mudahan masyarakat dapat melindungi diri untuk sehat bersama-sama,” kata Rahmat, di Bekasi, Senin (16/3/2020).
Adapun ruangan yang disiapkan itu awalnya merupakan ruangan untuk perawatan pasien penyakit paru. Peralatan yang ada di tempat itu juga dinilai cocok dan memenuhi standar untuk merawat pasien Covid-19. Ruang yang dipersiapkan khusus untuk isolasi itu memiliki kapasitas tampung enam tempat tidur. Ruangan itu nantinya diberi sekat pembatas agar penanganan pasien sesuai standar dari Kementerian Kesehatan.
”Alat sudah tersedia. Perawatannya juga sudah kami bentuk satuan tugas khusus,” ujarnya.
Dari data Pemerintah Kota Bekasi, hingga 16 Maret 2020, total jumlah orang dalam pemantauan atau pengawasan sebanyak 32 orang. Dua di antaranya dinyatakan negatif berdasarkan penelitian spesimen di Kementerian Kesehatan.
Alat sudah tersedia. Perawatannya juga sudah kami bentuk satuan tugas khusus.
Stok pangan aman
Di tempat terpisah, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menambahkan, stok kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok di Kota Bekasi masih aman. Warga Bekasi diimbau untuk berbelanja sesuai kebutuhan.
”Kami akan lakukan operasi pasar kalau ada lonjakan harga dan sejauh ini Pemkot Bekasi masih punya cadangan terkait sembako. Sampai sekarang yang masih terasa kurang itu masker dan hand sanitizer,” kata Tri.
Ia juga mengimbau warga agar tidak banyak berinteraksi di luar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Pemerintah juga sejauh ini belum membatasi aktivitas warga yang ingin berbelanja termasuk ke pusat perbelanjaan.
Namun, Pemerintah Kota Bekasi juga sudah mengeluarkan surat edaran agar pengelola pusat perbelanjaan menyiapkan alat pengukur suhu tubuh. Jika ada pusat perbelanjaan yang masih membangkang, Pemerintah Kota Bekasi mengancam mencabut izin operasional dari pusat perbelanjaan itu.
”Kalau ada pusat perbelanjaan yang tidak menerapkan pemeriksaan suhu tubuh bagi pengunjung, ada hukuman, termasuk pencabutan izin operasional. Sekolah-sekolah yang tidak meliburkan siswanya juga akan kami evaluasi izin operasionalnya,” ujarnya.