Mudik Lebaran 2023 diperkirakan akan menjadi perjalanan mudik terbesar. Masyarakat akan melakukan ”balas dendam” karena tiga tahun terakhir terkungkung PPKM Covid-19.
Oleh
Stephanus Aranditio, REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Suasana lalu lintas di Jalan Tol Cikampek-Palimanan Kilometer 117 di kawasan Cibogo, Subang, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023) pagi. Jalan tol sepanjang 116,7 kilometer itu menjadi urat nadi perekonomian nasional. Puluhan ribu kendaraan hilir mudik setiap hari di jalur tersebut. Jalan Tol Cipali bisa memangkas jarak tempuh dari Jakarta ke Cirebon hingga 40 kilometer dibandingkan jalan arteri.
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 123,8 juta jiwa diprediksi akan melakukan perjalanan mudik selama libur Lebaran 1444 Hijriah. Pemerintah memastikan jalur darat, yang menjadi pilihan mayoritas masyarakat, siap menghadapi ”dendam” pemudik yang selama tiga tahun terakhir terkungkung pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, pada lebaran 2023 akan ada 27,32 juta pemudik menggunakan mobil pribadi. Sebanyak 22,27 pemudik memakai bus, 9,53 juta dengan mobil sewa, dan 25,13 juta dengan sepeda motor. Daerah tujuan pemudik paling besar yakni Jawa Tengah sebanyak 32,75 juta orang, Jawa Timur 24,6 juta orang, dan Jawa Barat 20,72 juta orang. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 18-20 April 2023.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Firman Santyabudi mengatakan, pihaknya menyiapkan tiga skema rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang berpotensi muncul. Pertama, menerapkan skema contra flow mulai dari Kilometer 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 72 Tol Cipali. Kedua, skema satu arah dari Km 72 Jalan Tol Cipali sampai Km 414 Gerbang Tol Kali Kangkung dan dari Km 422 sampai Km 442 Jalan Tol Semarang-Bawen.
Strategi ketiga, jika arus padat pada Gerbang Tol Cimalaka, maka akan dilakukan sistem buka-tutup dialihkan melalui pintu keluar Sumedang. Namun, apabila pintu keluar Sumedang masih padat, maka akan dialihkan melalui pintu keluar Pamulihan. Tiga skema ini rencananya bersifat situasional.
”Pengaturan ini untuk kelancaran mudik. Saya berharap masyarakat mau mengikuti petunjuk dan petugas di lapangan. Kami bukan mau mempersulit perjalanan Anda,” kata Firman dalam diskusi bertajuk ”Mudik Aman Berkesan” yang diselenggarakan harian Kompas dan Kementerian Perhubungan di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Pemudik pun harus memastikan kondisi kendaraan siap mudik dan mencermati tarif tol lalu memastikan saldo kartu pembayaran tol sudah terisi sebelum berangkat mudik. Pemudik juga dibatasi 30 menit di tempat istirahat (rest area) agar tidak terjadi penumpukan dan menyebabkan kemacetan di jalan tol.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta masyarakat untuk mengambil cuti lebih awal agar bisa berangkat mulai dari 13-19 April 2023 ke kampung halaman guna menghindari puncak arus mudik pada 18-20 April. PT Jasa Marga pun telah memberikan diskon 20 persen untuk tarif terjauh Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada 16-18 April, mulai dan berakhir pukul 06.00 agar orang tertarik mudik lebih awal.
”Mudik memang merupakan suatu tradisi kita, tetapi tetap bisa diatur dan perlu diperhitungkan dengan baik. Agar mudiknya berkesan dan tidak bermacet ria, berangkatnya bisa lebih awal, pulangnya lebih cepat. Atas nama keselamatan dan kenyamanan, jangan pula mudik pakai sepeda motor,” ujar Budi.
Ketua Umum Organisasi Angkutan Darat Adrianto Djokosoetono, Direktur Operasi PT Jasa Marga Fitri Wiyanti, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Firman Santyabudi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno, pengamat transportasi Djoko Setijowarno, dan Ketua Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) Kota Bekasi Maryanto (kiri ke kanan) foto bersama dalam pembukaan acara Focus Group Discussion bertajuk "Mudik Aman Berkesan" di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Kamis (6/4/2023).
Budi optimistis penyelenggaraan mudik Lebaran 2023 akan berjalan lancar. Sebab, pihaknya telah belajar dan memperbaiki kekurangan pada penyelenggaraan mudik tahun lalu. Guna menghindari penumpukan di penyeberangan Merak-Bakauheni seperti tahun lalu, misalnya, pemerintah telah menyiapkan tambahan pelabuhan sebagai titik keberangkatan. Dengan demikian, keberangkatan tak hanya berpusat di Pelabuhan Merak.
”Kami sudah all out. Saat Presiden Joko Widodo melakukan pengecekan terakhir pada pekan depan, insya Allah kami bisa menjawab kekurangan tahun lalu dan pergerakan tahun bisa bisa diantisipasi dengan baik,” ujar Budi.
Sebelumnya, titik keberangkatan bertumpu pada Pelabuhan Merak dengan tujuh dermaganya. Kini, pelabuhan bantuan disiapkan, seperti Pelabuhan Ciwandan yang berjarak 19 km dari pintu keluar Tol Cilegon Timur dan Pelabuhan Indah Kiat yang berjarak 32 km dari pintu keluar Tol Cilegon Timur juga disiapkan. Begitu pula dengan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya yang jaraknya hanya 9 km dari Tol Cilegon Timur. Ketiga pelabuhan ini akan difungsikan untuk mengantisipasi kepadatan di Pelabuhan Merak.
Pemudik yang akan menuju pelabuhan juga akan disaring dengan memeriksa tiket calon penyeberang di rest area. Pemudik bisa memesan tiket secara daring H-60 atau maksimal H-1 sebelum menyeberang melalui aplikasi atau laman Ferizy sebelum masuk ke area pelabuhan. Ini terutama berlaku bagi pemudik yang menyeberang dari Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Ciwandan, dan Panjang.
Suasana di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (17/3/2023). Menjelang Ramadhan, lalu lintas penumpang dan kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, masih terpantau lengang. PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery menyiapkan 222 kapal dan 36 pelabuhan menjelang angkutan Lebaran 2023. ASDP memprediksi puncak arus mudik di Pelabuhan Merak terjadi pada H-2 lebaran dan dapat mencapai lebih dari 180.000 orang.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan, upaya lain yang dilakukan untuk menampung pemudik adalah dengan melakukan alih fungsi dan pembelian lahan baru di sekitar Pelabuhan Merak agar tidak terjadi penumpukan calon penumpang di pintu keluar Tol Merak. Dengan begitu, total kapasitas parkir angkutan Lebaran 2023 meningkat hingga bisa menampung 5.526 kendaraan kecil.
Total ASDP menyiapkan 36 pelabuhan dengan 51 dermaga untuk mudik. Adapun kapal yang siaga sebanyak 225 armada. Sebanyak 218 kapal di antaranya disiagakan di delapan lintasan yang menjadi pantauan nasional.
Adapun Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno menyoroti pentingnya manajemen kapasitas, waktu, dan keselamatan dalam penyelenggaraan mudik. Pemudik pun, kata Djoko, bisa turut menjaga keselamatan dan mengurai kepadatan dengan tak menjadikan rest area satu-satunya tempat istirahat. Mereka bisa keluar lebih dulu ke jalan arteri, mencari tempat istirahat hingga belanja, sambil menghidupkan ekonomi masyarakat setempat.
Selain beberapa figur tersebut, diskusi juga melibatkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Direktur Operasi PT Jasa Marga Fitri Widiyanti, dan Ketua Umum Organisasi Angkutan Darat Adrianto Djokosoetono. Ada pula Ketua Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso Kota Bekasi Maryanto yang memberikan perspektif kebutuhan masyarakat saat mudik Lebaran. (Z05/Z06)