Pasien Covid-19 ”Kabur”, Ruang Isolasi RS Persahabatan Tak Punya Pengamanan Khusus
Ruang Pinere yang jadi pusat penanganan wabah Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta, tidak memiliki pengamanan khusus. Salah seorang pasien positif Covid-19 yang dirawat di ruang ini sempat ”kabur”.
Oleh
Satrio Pangarso Wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ruang Pinere yang menjadi pusat penanganan wabah coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta, memang tidak memiliki pengamanan khusus. Salah seorang pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUP Persahabatan diketahui ”kabur” pada pekan lalu.
Ruang Pinere terletak di Gedung Soka yang berlokasi di bagian timur kompleks RSUP Persahabatan. Pintu masuk Ruang Pinere bisa diakses langsung melalui pintu gerbang di Jalan Persahabatan Raya. Meskipun tanpa pengamanan khusus, petugas medis dengan perlengkapan pengamanan diri yang lengkap tampak selalu bersiaga di sekitar ruangan isolasi tersebut.
Tidak hanya menjadi tempat perawatan baik bagi pasien positif Covid-19 maupun bagi mereka yang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP), Ruang Pinere juga menjadi tempat screening bagi mereka yang tergolong sebagai orang dalam pengawasan (ODP).
Akses masuk bagi pasien dan ODP dipisah. Berdasarkan pengamatan Kompas pada Kamis (12/3/2020) sore, pasien diantarkan langsung dengan mobil ambulans tepat di depan pintu utama Ruang Pinere. Sementara pintu bagi masyarakat yang mengikuti screening ODP berada di sekitar 5 meter di sisi utara pintu utama pasien.
Juru bicara tim dokter pasien Covid-19 RSUP Persahabatan Erlina Burhan mengakui, pada suatu waktu pekan lalu, seorang pasien positif Covid-19 ”kabur” dari perawatan. ”(Pasien) tidak diizinkan (keluar ruang isolasi). Jadi, kan, ada pintu masuk, diam-diam dia keluar. Sudah ditunggu oleh keluarga. Kami baru tahu setelah dia keluar,” kata Erlina sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Pemerintah memastikan bahwa pasien positif Covid-19 yang sebelumnya disebut ”kabur” dari perawatan sudah kembali dirawat meskipun tidak kembali ditangani oleh RSUP Persahabatan.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa sang pasien keluar dari RSUP Persahabatan dengan tujuan untuk merawat anaknya. Sebab, dia sebagai orangtua tunggal.
Achmad Yurianto mengatakan, sang pasien pergi dari RSUP Persahabatan sebelum hasil tes laboratorium selesai. Begitu hasil tes keluar, pasien tersebut kembali dijemput.
”Waktu itu menunggu hasil belum ada. Jadi, urus keluarga dulu. Keesokannya, ketika hasil sudah keluar, ia didatangi (petugas) lagi,” kata Achmad Yurianto.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan bahwa pasien positif ersebut sudah dirawat di salah satu rumah sakit rujukan di Jakarta.
”Sekarang pasiennya sudah dilakukan proses dirawat di rumah sakit rujukan sehingga insya Allah bisa ditangani dengan baik,” ujar Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta.
Longgar
Sejauh pemantauan, tidak ada pengamanan khusus yang menjaga kedua pintu Ruang Pinere ini dari luar. Tidak ada meja petugas keamanan di sisi luar Ruang Pinere.
Namun, petugas medis yang mengenakan alat pelindung diri secara lengkap terlihat terus berjaga di luar pintu khusus pasien. Sejumlah rubber cone oranye juga dipasang di sekeliling pintu masuk pasien; untuk menjaga ruang manuver ambulans yang mengantarkan pasien.
Di dekat pintu masuk khusus pasien ini pun terpasang rambu dilarang masuk dengan tulisan ”kecuali yang berkepentingan”.
Sementara itu, orang bisa keluar-masuk dengan bebas ke pintu ODP; pintu selalu dibiarkan terbuka. Tidak diketahui apakah kedua ruangan ini terhubung di dalamnya.
Pada siang hari, sejumlah petugas pengamanan selalu berjaga di depan kedua pintu masuk ruang Pinere, khususnya ketika ada mobil ambulans yang akan mengantarkan pasien.
Seorang petugas keamanan memberikan keterangan bahwa pasien yang sudah diperbolehkan pulang dari ruang Pinere tidak memiliki karakteristik khusus. ”Pasien yang sudah sembuh pulang bersama keluarga, biasa begitu,” katanya.